Jakarta Rencanakan Normalisasi Kali Semongol dan Sodetan Gendong
Normalisasi Kali Semongol dan Sodetan Kali Gendong masuk dalam rencana kerja perangkat daerah Jakarta Barat tahun 2025.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merencanakan normalisasi Kali Semongol, sodetan Kali Gendong, dan penurapan untuk mengantisipasi banjir di Jakarta Barat. Rencana ini masuk dalam rencana kerja perangkat daerah tahun 2025.
Pengendalian banjir menjadi satu dari sembilan program prioritas Jakarta Barat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 untuk membahas Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Tahun 2025.
Prioritas ini penting karena berkaca dari banjir setelah hujan deras pada Jumat (22/3/2024) dini hari di Kapuk, Cengkareng Barat, Kedaung Kali Angke, Sukabumi Selatan, Joglo, Kamal, dan Duri Kosambi dengan ketinggian air 25-80 sentimeter. Dampaknya, 148 keluarga atau 562 warga mengungsi ke ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), rumah susun, balai warga, masjid atau mushala, dan sekolah.
”Program prioritas Jakarta Barat difokuskan pada penanggulangan banjir dan penanganan kemacetan lalu lintas. Perlu revitalisasi sungai, salah satunya Kali Semongol, dan beberapa titik sungai lainnya serta percepatan pembuatan turap,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Senin (25/3/2024).
Kali Semongol berada di Kelurahan Tegal Alur dan Kelurahan Kamal, Kalideres. Kali ini bermuara ke pantai utara. Biasanya, saat debit air laut tinggi, air di kali tertahan dan meluap ke permukiman.
Heru menjanjikan akan secepatnya menormalisasi Kali Semongol meskipun tidak mudah lantaran penanggulangan banjir harus dimulai dari bagian utara. Pada bagian utara ini akan dibangun waduk dan embung yang langsung diturap. Kemudian, berlanjut ke Jakarta Barat.
”Kami kerjakan saat musim kemarau sehingga mudah-mudahan tahun depan semuanya bisa teratasi,” kata Heru.
Selain normalisasi, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta akan membuat sodetan Kali Gendong di aliran Kali Angke, Kembangan. Rencana ini sudah sampai tahap komunikasi dengan pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menambahkan, ada sembilan prioritas pembangunan untuk tahun 2025, yakni penanganan kemacetan lalu lintas, penanggulangan banjir, pengelolaan limbah dan sampah, penanganan kawasan padat penduduk di 17 RW Kelurahan Kamal dan Cengkareng Barat, serta peningkatan kualitas udara dengan pembangunan ruang terbuka hijau di tiga lokasi.
Selanjutnya, akselerasi pertumbuhan ekonomi, pencegahan stunting atau tengkes, penguatan ketahanan pangan, dan peningkatan pelayanan publik melalui penguatan jaringan internet dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam literasi digital.
Program prioritas Jakarta Barat difokuskan pada penanggulangan banjir dan penanganan kemacetan lalu lintas. Perlu revitalisasi sungai, salah satunya Kali Semongol.
21 rukun tetangga
Hujan deras pada Minggu (24/3/2024) hingga Senin pagi tadi menyebabkan Kali Ciliwung meluap. Siang ini banjir berangsur surut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan, per Senin pukul 14.00 WIB, terdapat 21 RT yang masih terendam banjir. Satu RT di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, dengan ketinggian air 30 sentimeter.
RT lainnya tersebar di Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, dan Cililitan, Jakarta Timur. Ketinggian air bervariasi mulai dari 35 sentimeter sampai 1,2 meter.