Hampir Separuh Wilayah Jakarta Rasakan Program Sembako Murah
Masih tersisa 165 kelurahan di DKI Jakarta yang belum merasakan manfaat sembako murah.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Program sembako murah telah digelar di 102 lokasi atau kelurahan dari 267 kelurahan di DKI Jakarta. Dengan demikian, masih tersisa 165 kelurahan yang belum merasakan manfaat sembako murah. Program ini bertujuan meringankan kebutuhan warga selama Ramadhan dan menjelang Lebaran.
Senin (25/3/2024), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali mengadakan kegiatan sembako murah. Kali ini di Gelanggang Remaja Cengkareng, Jakarta Barat. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kegiatan tersebut untuk menunjukkan kehadiran pemerintah saat harga sembako cenderung naik menjelang Idul Fitri.
Pihaknya ingin memberi tahu masyarakat bahwa Pemprov DKI Jakarta memiliki stok yang cukup, seperti daging, beras, gula, dan minyak. Menjelang Lebaran, ia memastikan stok sembako aman dan terkendali.
Penjualan sembako murah sudah dilaksanakan sejak awal Januari 2024, yang tersebar di lima wilayah kota Jakarta. Meski harga lebih murah, Heru memastikan produk yang dijual dalam program sembako murah berkualitas unggul sehingga dapat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pokok harian.
Mengenai jalannya kegiatan ini, Heru mengapresiasi sekitar 50 mitra pendukung yang telah membantu pelaksanaan kegiatan sembako murah. Pihak yang mendukung itu, antara lain, Bank Indonesia Perwakilan Jakarta, Gapensi JB, Perumda Pasar Jaya, dan PLN Peduli. Para pihak itu tidak hanya berperan dalam menyediakan bahan pangan untuk masyarakat, tetapi juga mendukung operasionalisasi pendistribusian bahan pangan.
Heru menambahkan, selain kegiatan sembako murah, Pemprov DKI Jakarta juga terus berupaya menjaga ketersediaan pangan dan mengendalikan harga pangan dengan menjaga pasokan melalui pertanian perkotaan dan kerja sama antardaerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, sembako murah di Cengkareng menyediakan 3.000 paket sembako.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.000 paket dijual Rp 100.000. Paket itu berisi 5 kilogram (kg) beras, 2 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, dan 1 kg tepung terigu.
Sementara 1.000 paket lainnya dijual Rp 150.000 per paket. Paket tersebut berisi 5 kg beras, 1 kg daging sapi beku, 1 kg gula pasir, dan 1 kg tepung terigu.
”Tersedia juga bahan pangan lain yang dapat dibeli masyarakat dalam bentuk eceran dengan harga di bawah pasar, seperti daging beku, ayam potong, telur, dan mi instan,” ucap Suharini.
Kegiatan sembako murah ini disambut baik oleh warga Jakarta. Nirmala, misalnya. Warga Kelurahan Cengkareng Barat itu bersyukur dengan adanya program tersebut karena dapat meringankan beban warga. Ia berharap sembako murah bisa secara rutin digelar.
”Kalau bisa sampai Lebaran. Di pasar harganya lebih mahal dari ini. Harga beras saja yang bagus sekarang sudah naik,” ujar Nirmala.
Ketersediaan
Dalam menjalankan program ini, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan sejumlah mitra, salah satunya Perumda Pasar Jaya.
Hingga awal Maret 2024, Pasar Jaya telah mendistribusikan 16.500 paket di 14 lokasi wilayah DKI Jakarta. Hal ini dikatakan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan.
Sebanyak 14 lokasi itu adalah Pulau Tidung Besar, Pulau Pramuka, Kecamatan Tanah Abang, Polres Jakarta Barat, Kecamatan Kebon Jeruk, Kedai Swadharma, Kecamatan Kebayoran Lama, dan Kelurahan Kebayoran Lama.
Kemudian, RPTRA Kelurahan Duri Pulo, Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Cilincing, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Palmerah, dan Kecamatan Setiabudi. Target pendistribusian dalam rentang waktu Februari-April 2024 itu membidik 44 kecamatan di Jakarta.
Berdasarkan data posisi stok komoditas gerai Pasar Jaya, terdata beras nonstabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) tersedia sebanyak 293.350 kg, beras SPHP sebanyak 20.640 kg, minyak goreng sebanyak 275.580 liter, dan tepung terigu sebanyak 34.080 kg.
Kemudian, daging ayam sebanyak 120 kg, daging ayam konsinyasi Dharma Jaya sebanyak 680 kg, daging sapi sebanyak 40 kg, dan gula pasir sebanyak 41.340 kg.
”Dalam catatan stok tersebut tidak termasuk stok di pedagang, juga tidak termasuk stok pangan murah bersubsidi. Itu stok per awal Maret 2024,” kata Agus.
Selain program sembako murah, Komisi B DPRD DKI Jakarta menyarankan satgas pangan untuk melakukan inspeksi mendadak ke pasar. Inspeksi mendadak ini untuk mengidentifikasi masalah, mencegah penimbunan pangan, dan menstabilkan harga bahan pokok.
Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, August Hamonangan, mengatakan, inspeksi mendadak ke pasar tradisional dan modern bisa mengidentifikasi potensi kenaikan harga, mengevaluasi kondisi pasokan pangan, dan merespons keluhan warga ataupun pedagang.
”Inspeksi mendadak untuk jangka panjang karena kenaikan harga pangan bersifat struktural dan butuh solusi komprehensif. Tidak bisa selesai hanya dengan solusi jangka pendek, seperti program sembako murah,” ucap August.