Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Macet hingga Tiga Jam
Banjir di Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo menuju Bandara Soekarno-Hatta mengakibatkan kemacetan parah.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan Tangerang, Banten, sejak Jumat dini hari memicu banjir di berbagai titik. Ini termasuk di jalan tol menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (22/3/2024) pagi. Akibatnya, terjadi kemacetan parah hingga berjam-jam.
Pantauan Kompas, kemacetan sudah terjadi sejak memasuki tol di kawasan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, sekitar pukul 09.00. Kendaraan terpantau hanya bisa bergerak dengan kecepatan 10 kilometer per jam.
”Baru bisa keluar pukul 12.00 tadi setelah terjebak kemacetan,” kata Sukirno (51), pengemudi kendaraan daring yang berangkat dari Jakarta sekitar pukul 09.00.
Banjir terpantau di Kilometer 27 Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo. Ketinggian air mencapai lebih dari 70 sentimeter menggenangi lajur kiri jalan arah bandara.
Hal itu membuat kendaraan hanya bisa menggunakan ruas kanan yang genangannya lebih rendah.
Sejumlah petugas mengarahkan kendaraan satu per satu melewati lajur kanan. Akan tetapi, karena ada genangan air juga di lajur tersebut, kendaraan tidak bisa bergerak cepat. Akibatnya terjadi penumpukan kendaraan di ujung jalan yang tak tergenang air.
Kemacetan sudah terjadi sejak memasuki tol di kawasan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, sekitar pukul 09.00. Kendaraan terpantau hanya bisa bergerak dengan kecepatan 10 km per jam.
Akibat kejadian itu, banyak calon penumpang yang ketinggalan pesawat. Salah satunya Restu Pratiwi (37) asal Jakarta. Menurut Restu, kejadian tersebut membuatnya ketinggalan penerbangan ke Bali pukul 11.40.
”Saya berangkat dari Jakarta sekitar pukul 09.00 pagi tadi. Tetapi begitu masuk tol di Jakarta Utara, sekitar Pantai Indah Kapuk, sudah tidak bisa gerak,” kata Restu yang membawa kendaraan sendiri.
Menurut Restu, jika dalam kondisi normal, ia bisa sampai bandara sekitar 30 menit perjalanan dari Jakarta. Akan tetapi, karena banjir, molor hingga tiga jam dan membuatnya kehilangan penerbangan.
”Mungkin karena kali ini hujannya lebat dan lama, dari dini hari tadi, jadi banjir. Tetapi beruntung dari maskapai (Garuda) dapat penjadwalan ulang ke Jumat sore,” kata Restu yang berprofesi sebagai fashion designer.
Menurut Restu, ia memang sempat mendapat informasi ada banjir pada pagi hari. Namun, ia berasumsi kondisi akan normal kembali menjelang siang. ”Tetapi, ternyata masih banjir. Harusnya tadi naik kereta bandara saja,” kata Restu.