Unjuk Rasa Pro dan Kontra Hasil Pemilu di Depan KPU
Dua kubu massa yang menolak dan menerima hasil pemilu sama-sama menggelar unjuk rasa di depan gedung KPU, Rabu sore ini.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua kubu massa yang menolak dan menerima hasil pemilu menggelar unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemilihan Umum di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Mereka yang menolak hasil pemilu beralasan banyak kecurangan pada pesta demokrasi di Indonesia tahun ini.
Hari ini pukul 15.00, massa pengunjuk rasa yang terdiri atas beberapa kelompok berkumpul di kawasan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta. Masing-masing kubu membawa ratusan demonstran dan dua mobil komando.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Sebagian massa mengaku datang dari Kediri, Surabaya, dan Malang, Jawa Timur. Massa aksi datang dengan berjalan kaki. Sembari berteriak, beberapa di antaranya mengenakan sarung, sorban, dan membawa bendera Merah Putih dan banner.
Massa penolak hasil Pemilu 2024 melakukan demonstrasi di sekitar simpang Jalan Imam Bonjol ke arah Menteng. Mereka menilai pemilu tahun ini penuh dengan kecurangan dan banyak melanggar aturan.
Kemudian, pukul 15.30, ratusan warga yang menerima hasil pemilu mulai berkumpul di kawasan Kantor KPU. Mereka berteriak menyahuti ratusan warga yang kontra dengan hasil pemilu. Terdapat beton yang dijaga aparat kepolisian di antara mereka.
Massa pendukung Pemilu 2024 ini beraksi di depan KPU dari arah Bundaran HI atau berposisi berlawanan dari massa penolak hasil pemilu.
Hari ini, KPU bakal menetapkan hasil Pemilu 2024. KPU berencana mengumumkan hasil pemilu setelah buka puasa.
Seorang demonstran perwakilan dari Pergerakan Umat Islam Kediri Raya Rahmat Mahmudi mengatakan, pihaknya unjuk rasa guna menolak pemilu curang, menginginkan diskualifikasi paslon dua, serta mendukung dan kawal hak angket DPR RI.
”Kami nilai Pemilu 2024 penuh kecurangan. KPU harus jujur,” kata Rahmat.
Ia pun mengatakan agar Presiden Jokowi meminta maaf kepada rakyat. Kemudian, ia juga meminta Jokowi mundur dari jabatan sebagai tanggung jawab moral.
”Minta maaf kepada rakyat, cabut anaknya itu dari calon wakil presiden, dan mundur dari jabatan sebagai tanggung jawab moral,”ujarnya.
Di sisi lain, seorang pendukung hasil pemilu 2024, Irsyad, mengatakan, seharusnya warga menerima keputusan pemilu. Pihaknya meminta kepada penolak hasil Pemilu 2024 untuk legowo.
"Jangan memprovokasi masyarakat untuk menolak hasil pemilu yang telah diselenggarakan," katanya.
Polisi sudah berjaga di sekitar Jalan Imam Bonjol dan HOS Cokroaminoto. Adapun kondisi lalu lintas menuju Monas masih lancar, begitu pun ke arah sebaliknya. Sementara itu, barier masih dipasang untuk mencegah massa aksi masuk ke KPU.
Pengamanan
Menjelang putusan rekapitulasi hasil pemilu 2024, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, 4.375 personel kepolisian disiagakan di sejumlah lokasi, khususnya di sekitar gedung Komisi Pemilihan Umum dan MPR/DPR/DPD. Massa yang ingin mengawal putusan hasil pemilu diimbau agar menjaga suasana kondusif sehingga tidak mengganggu hak warga lainnya.
Personel kepolisian akan disebar ke sejumlah titik. Di kawasan Monumen Nasional ada 550 personel, di KPU ada 2.355 personel, Bawaslu 530 personel, dan di gedung MPR/DPR/DPD ada 940 personel.
Khusus di KPU dan MPR/DPR/DPD, ada tambahan dari personel gabungan yang ikut bersiaga. Dari tambahan personel itu total ada 3.055 personel gabungan.
”(Polisi) mengedepankan kegiatan preemtif dan persuasif supaya aman dan tertib,” kata Ade (Kompas.id, Rabu 20/3/2024).
Sebelumnya, polisi juga menangkap 16 demonstran di depan Kantor KPU dan Gedung DPR pada Selasa (19/3/2024).
”Dari lokasi unjuk rasa di KPU ada delapan orang yang diperiksa, kemudian dari aksi unjuk rasa di gedung DPR ada delapan orang yang diperiksa,” kata Ade.
Minta maaf kepada rakyat, cabut anaknya itu dari calon wakil presiden, dan mundur dari jabatan sebagai tanggung jawab moral
Kendati demikian, Ade tak membeberkan secara rinci soal identitas enam orang tersebut. Termasuk apakah mereka merupakan koordinator lapangan ataupun provokator dalam aksi demo tersebut.
"Tentunya ada alasan rekan petugas kepolisian melakukan pemeriksaan terdapat beberapa orang ini karena ada gangguan keamanan dan ketertiban tadi malam,” ucapnya.
Ade mengatakan, dalam aksi demo di depan Gedung DPR Selasa malam, aparat kepolisian telah mengambil langkah untuk melakukan pembubaran secara persuasif. Namun, yang terjadi justru aksi perusakan oleh para pedemo. Adapun 16 orang yang ditangkap itu hingga kini masih diperiksa secara intensif di Polda Metro Jaya.