Tenang Saja, Dijamin Tak Ada Kurma Israel di Jakarta
BPS dan pedagang memastikan impor kurma paling banyak dari Tunisia, Mesir, Iran, dan Arab Saudi. Tidak ada dari Israel.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Pusat Statistik memastikan tidak ada kurma impor Israel yang masuk ke Indonesia. Begitu pula para pedagang kurma di Jakarta yang mengaku tidak menjual kurma asal negara tersebut. Impor kurma dominan dipasok dari Tunisia, Iran, dan Arab Saudi.
Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, BPS sudah melakukan konfirmasi kepada Bea Cukai dan pihak terkait perihal larangan kurma Israel masuk ke Indonesia.
Impor kurma ke Indonesia pada periode Januari-Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia 29,66 persen, Mesir 28,35 persen, Iran 9,30 persen, Arab Saudi 8,61 persen, dan lainnya 24,07 persen.
”Tidak ada impor kurma dari Israel. Tidak ada sama sekali,” kata Amalia, Sabtu (16/3/2024).
Saat menyusuri Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat pada Sabtu (16/3/2024), sejumlah pedagang kurma di sana mengatakan hanya ada 10 sampai 15 jenis kurma yang dijual.
Di Toko Karomah, kurma yang dijual berasal dari negara Arab, Mesir, Iran, dan Amerika Serikat (AS). Meskipun toko tersebut menyediakan kurma Medjool, produk tersebut bukan berasal dari Israel.
”Tidak ada kurma dari Israel. Kurma Medjool yang dijual di sini itu dari Amerika,” ujar seorang anggota staf toko, Kabib (30).
Kurma yang banyak diburu pelanggan adalah merek Sukari yang berasal dari Madinah. Dalam sehari, toko tersebut bisa mengantongi omzet Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.
Adapun pedagang lainnya, Adnan (42), mengatakan, jika ia dan pedagang lain tak gentar dengan pemboikotan kurma Israel. Sebab, tokonya memang tidak menyediakan kurma asal Israel.
Ia menjual beragam jenis kurma, mulai dari Khalas, Tunisia tangkai dan madu, Golden Valley Mesir, Medjool Palestina, Ajwah, dan Sukari. Kebanyakan kurma yang dipasok di Pasar Tanah Abang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA), Turki, AS, dan Afrika.
Harga kurma termurah Rp 25.000 sampai Rp 35.000 per kilogram untuk kurma jenis Mesir. Adapun kurma paling mahal ialah jenis ajwa dengan harga mencapai Rp 350.000 per kg.
”Saya selalu memastikan asal kurma kepada distributor. Sejauh ini, semua aman,” kata Adnan.
Pedagang kurma di Pasar Jatinegara, Elawati (52), juga memastikan bahwa seluruh jenis kurma yang dijualnya tidak berasal dari Israel.
Selain memastikan ke distributor, Elawati juga mengecek setiap barcode dan keterangan negara asal di setiap kemasan kurma yang hendak ia jual.
Ia menuturkan, selama ini tidak pernah ada pembeli yang menanyakan detail asal-usul kurma yang dijualnya. Namun, sejak Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan imbauan terkait larangan kurma Israel, sejumlah pelanggan pun memastikan hal tersebut.
Larangan
Sebelumnya, MUI telah menyerukan kepada seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak mengonsumsi produk yang terafiliasi dengan Israel, termasuk kurma.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto mengatakan, produk kurma buatan Israel hukumnya haram.
Peringatan itu tercantum dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina. Dengan memboikot produk-produknya, masyarakat bisa ikut memperlemah kekuatan Israel. Harapannya agar Israel menghentikan agresinya di Gaza, Palestina.
Dikutip dari situs gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) Australia, sebuah asosiasi pro Palestina, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memastikan kurma bukan berasal dari Israel.
Kurma Medjool yang dijual di sini itu dari Amerika.
Kotak atau plastik bungkus kurma akan memiliki kode batang sebagai penanda produknya. Pembeli dapat menghindari produk apa pun dengan kode batang yang angkanya dimulai dengan 729, karena angka tersebut merupakan kode produk Israel.
Klaim disebut sebagai salah satu eksportir kurma terbesar di Israel. Perusahaan ini menjual kurma merek King Solomon, Jordan River, dan Jordan River Bio-Top. Perusahaan lain yang diketahui mengekspor kurma Israel antara lain Mehadrin, MTex, Edom, Carmel Agrexco, dan Arava. Pembeli dapat menghindari merek-merek ini.
Adapun salah satu kurma andalan Israel ialah kurma jenis Medjool dengan penampakan fisik yang sedikit berbeda dari kurma lainnya. Kurma Medjool biasanya ukurannya lebih besar dan warnanya lebih gelap. Daging kurma ini juga sedikit tebal dengan biji yang cenderung kecil.
Meski kurma Isaeal dipastikan tidak dijual di Indonesia, warga harus tetap teliti saat membeli. Terlebih, saat membeli kurma eceran tanpa kemasan.