Kejiwaan Ibu Terduga Pembunuh Anak Perlu Pemeriksaan Lanjutan
Saat diperiksa, kondisi Siti Nurul Fazila stabil. Namun, dia sempat tertawa ketika ditanya atau menjawab pertanyaan.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Kondisi kejiwaan Siti Nurul Fazila atau SNF (26), terduga pembunuh anak kandungnya, AAMS (5), memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh psikiater. Satu anak lainnya, A yang berusia 1 tahun 7 bulan, kini berada di rumah aman dan dalam pengawasan Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Bekasi.
AAMS ditemukan tewas di dalam kamarnya di Perumahan Burgundy Residence, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). Bocah malang itu diduga dibunuh oleh ibu kandungnya, Siti, yang mengaku menghabisi nyawa anaknya karena bisikan gaib.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Bekasi Novrian menuturkan, Siti berkomunikasi dengan lancar dan baik, tetapi beberapa kali melompat dari topik yang ditanyakan selama asesmen awal. Asesmen ini berlangsung selama dua jam di Polres Metro Bekasi Kota.
”Terkadang melompat-lompat. Dari satu topik tiba-tiba ke arah (topik) lain. Butuh pendalaman lebih lanjut. Tidak hanya oleh psikolog, tetapi juga psikiater,” kata Novrian, Jumat (8/3/2024).
Saat ini pihaknya juga fokus melindungi hak A yang berada di rumah saat pembunuhan. Bocah tersebut sudah dibawa ke rumah aman sejak Kamis malam.
Saat diperiksa, Siti dalam kondisi stabil. Akan tetapi, dia sempat tertawa ketika ditanya atau menjawab pertanyaan.
Novrian mengatakan, A membutuhkan pendampingan lantaran ibunya sedang berproses dengan hukum. Pada saat yang sama ayahnya tengah berada di Medan, Sumatera Utara. A juga berpotensi mengalami trauma imbas pembunuhan yang terjadi.
”Balita (A) ini awalnya takut karena dibawa ke tempat baru. Dia belum bisa berkomunikasi dengan lancar. Sekarang sudah lebih baik, ceria bersama psikolog yang mendampingi,” ucap Novrian.
A akan berada di rumah aman dan dalam pengawasan Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Bekasi sampai polisi mengeluarkan asesmen untuk kembali dalam pengasuhan ayahnya.
Informasi terakhir yang diterima Novrian, ayah A dalam perjalanan ke Jakarta menggunakan pesawat. Selanjutnya akan ada pemeriksaan oleh polisi, termasuk asesmen untuk kembali mengasuh anaknya.
Sebelumnya Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wira Satya menjelaskan, AAMS ditemukan tewas dengan 20 luka tusuk berdasarkan hasil visum. Siti diduga sebagai pelaku yang berkali-kali menusuk anaknya itu saat tertidur dengan sebilah pisau.