Pekerjaan ”Kecil” Jelang Operasionalisasi Biskita Trans Bekasi Patriot
Sosialisasi modernisasi angkutan umum yang nyaman, aman, terintegrasi, lagi tidak merugikan siapa pun perlu digaungkan.
Tak lama lagi warga Kota Bekasi, Jawa Barat, akan ketambahan angkutan umum perkotaan yang nyaman, tepat waktu, aman, dan terintegrasi. Layanan ini disebut buy the service Biskita Trans Bekasi Patriot yang menghubungkan sisi selatan dan utara kota.
Program ini merupakan skema pembelian layanan angkutan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) senilai Rp 12,9 miliar yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dan perusahaan otobus sebagai operator.
Menjelang pengoperasiannya, berlangsung uji coba Trans Bekasi Patriot secara terbatas pada Kamis (29/2/2024) pagi hingga siang. Dua bus berukuran sedang, salah satunya ramah penyandang disabilitas, meluncur dari Vida Bantargebang ke Summarecon Bekasi.
Itulah koridor awal Biskita Trans Bekasi Patriot sepanjang 33 kilometer yang menurut rencana beroperasi pada awal Maret ini. Pengoperasian Biskita menunggu dilengkapinya fasilitas dan penanda pada 47 halte, selter atau perhentian bus dan jadwal Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pekerjaan kecil
Pagi itu, bus berkapasitas 35-40 hampir terisi penuh oleh penumpang yang duduk maupun yang berdiri. Kedua bus meluncur dari Vida Bantargebang, membelah lalu lintas yang ramai lancar, dengan tujuan akhir Summarecon Bekasi.
Rute ini sebelumnya dilayani bus Trans Patriot milik Pemkot Bekasi. Layanannya pertama kali beroperasi tahun 2018 dan berhenti sejak 2021. Tak pelak timbul tanya, apakah Biskita Trans Bekasi Patriot akan bernasib serupa?
Baca juga: Biskita Trans Bekasi Patriot Terkoneksi dengan LRT Jabodebek
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Zeno Bachtiar menggaransi rute yang dipilih sudah melalui kajian dan survei lapangan. Potensi penumpangnya besar. Apalagi akan terintegrasi dengan LRT Jabodebek di Stasiun Bekasi Barat yang terletak di kawasan Revo Mall.
Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi turut meyakinkan keberlanjutan Biskita Trans Bekasi Patriot asalkan ada komitmen semua pemangku kepentingan. Komitmen ini berkaca dari layanan Biskita Transpakuan di Kota Bogor.
Intinya ini bagian modernisasi angkutan, tidak merugikan pihak mana pun. Angkot yang mau bergabung silakan.
Saat awal beroperasi, pengguna Biskita Transpakuan sebanyak 3.000 orang. Angka ini melonjak jadi 21.000 orang setelah sosialisasi dilakukan secara masif. Belakangan, jumlah penggunanya berkisar 9.000-10.000 orang setelah tidak lagi gratis atau tarifnya Rp 4.000.
”Selama enam bulan ke depan, akan ada program sosialisasi ke warga, sekolah, dan melibatkan media,” ujar Tatan, Jumat (1/3/2024).
Dalam sosialisasi ditekankan modernisasi angkutan perkotaan. Angkutan jadi lebih nyaman, tepat waktu, aman, dan terintegrasi.
Selain keberlanjutan layanan, seorang pegiat transportasi dari Transport for Bekasi, Hamas, menyerahkan peta rute Biskita Trans Bekasi Patriot kepada Zeno dan Tatan saat uji coba terbatas. Peta rute ini berfungsi sebagai penanda ataupun petunjuk bagi pengguna ketika berada di halte, selter, perhentian bus, dan di dalam bus.
Saat uji coba, memang belum ada peta rute di halte Vida Bantargebang dan di dalam bus. Hanya ada plang di halte bertuliskan naik dan turun penumpang BTS.
”Peta ini akan dipasang. Nanti akan ditonjolkan titik integrasi dengan LRT Jabodebek supaya warga tahu,” kata Tatan.
Protes angkot
Dalam perjalanan menuju Stasiun Bekasi Barat, bus tiba-tiba berhenti. Sekelompok sopir angkot K-11 dan K-25 berdiri di tengah jalan, sedangkan angkotnya diparkir di tepi jalan.
Zeno turun menemui sopir angkot. Mereka berbicara sekitar 15 menit hingga bus kembali melaju.
Baca juga: Warga Bekasi Punya Biskita yang Terkoneksi dengan LRT Jabodebek
Menurut Zeno, terjadi miskomunikasi. Sopir angkot mengira Biskita Trans Bekasi Patriot resmi beroperasi. Mereka juga khawatir pemasukan tergerus.
”Sudah kami jelaskan semua. Akan dibicarakan lagi. Intinya ini bagian dari modernisasi angkutan, tidak merugikan pihak mana pun. Angkot yang mau bergabung silakan,” kata Zeno meyakinkan operasionalisasi Biskita Trans Bekasi Patriot akan berjalan lancar.
BPTJ dan Pemkot Bekasi membuka ruang seluasnya bagi angkot yang ingin bergabung dengan Biskita Trans Bekasi Patriot. Mereka bisa menjadi sopir atau tenaga administrasi selama memenuhi syarat dan ketentuan layanan.
Integrasi
Bus melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bekasi Barat. Integrasi dengan LRT Jabodebek ini diharapkan menarik minat warga lantaran pergerakan penumpang di stasiun yang terhubung dengan Revo Mall itu mencapai 44.000 orang.
Direncanakan, akan dioperasikan 15 unit Biskita Trans Bekasi Patriot berukuran sedang. Jam operasionalnya mulai pukul 05.00 hingga pukul 21.00. Rata-rata kecepatan bus selama beroperasi 22-25 kilometer per jam dengan waktu tunggu 10 menit dan tujuh ritase.
Selama enam bulan pertama, layanannya masih gratis atau belum dikenai tarif. Dalam perjalanannya akan ada evaluasi layanan, termasuk penentuan besaran tarif.
Baca juga: Komitmen Menjaga Keberlanjutan ”Buy the Service” di Jabodetabek
Analis transportasi jalan dari Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), AM Fikri, mengingatkan skema buy the service/BTS sama seperti layanan angkutan umum lainnya yang harus berangkat dari kebutuhan warga agar tepat sasaran dan okupansinya ideal untuk menunjang biaya operasional.
Hal itu juga harus ditunjang komitmen daerah supaya layanan tak berhenti di tengah jalan seperti yang sempat terjadi dengan Biskita Transpakuan.
Menurut Fikri, ada sejumlah hal teknis yang mesti diperhatikan, yakni kebutuhan warga agar tepat sasaran dan okupansinya ideal untuk menunjang biaya operasional. Selain itu harus ada survei kebutuhan dan komunikasi yang intens dengan warga, uji coba yang komunikatif dengan warga di sepanjang rute, dan evaluasi yang melibatkan warga.
Evaluasi tersebut sebaiknya secara periodik untuk mengukur tingkat kepuasan warga saat rute sudah diresmikan.
”Kedua, memaksimalkan fungsi terminal. Jangan sampai ada bus yang rutenya berakhir di pinggir jalan,” ujar Fikri.