Imbas Gangguan Perjalanan KRL, Stasiun Tanah Abang Ditutup Sementara
Tumpukan penumpang terjadi hingga luar area stasiun karena pintu masuk stasiun ditutup oleh petugas keamanan stasiun.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga pukul 20.50, terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, imbas pohon tumbang yang terjadi di lintasan Stasiun Kebayoran. Tumpukan penumpang terjadi hingga luar area stasiun karena pintu masuk stasiun ditutup oleh petugas keamanan stasiun.
”Buka pintunya, Pak, kami mau pulang,” teriak sejumlah penumpang saat pintu Stasiun Tanah Abang masih ditutup petugas, malam ini.
Pintu masuk sebelah kiri hanya bisa dimasuki sejumlah penumpang sekitar 20 menit sekali. Pintu sebelah kanan dibuka beberapa menit sekali saat ada sejumlah penumpang yang hendak keluar.
Penumpang diminta petugas untuk berbaris rapi jika ingin memasuki stasiun. Dengan menggunakan pengeras suara, petugas mengimbau penumpang agar tetap tertib dan tidak menimbulkan kegaduhan.
”Pohon tumbang dari jam 18.00, tapi sampai jam segini (20.50), kok penanganannya belum selesai-selesai,” kata Favian (27), seorang penumpang yang kesal menunggu di luar stasiun sembari duduk di atas tanah.
Warga Danty Sofia (26) juga menunggu hampir dua jam di Stasiun Tanah Abang. Dari pukul 19.00 hingga 20.30. Namun, ia belum bisa memasuki stasiun tersebut.
”Awalnya hendak pulang ke Serpong dari Stasiun Kebayoran, tapi katanya enggak bisa karena ada pohon tumbang. Saya dan beberapa penumpang akhirnya naik taksi ke Stasiun Tanah Abang dengan harapan bisa naik kereta lain, tetapi ternyata sama saja,” kata Sofia kesal.
Fauzy Ridwan (30) juga menjadi salah satu korban yang terjebak di Stasiun Tanah Abang. Ia hendak pulang ke Cisauk bersama anak dan istrinya. Sudah satu jam lebih ia menunggu di depan stasiun dengan menggendong anaknya yang masih berusia dua tahun.
Sebelumnya diberitakan, perjalanan KRL Jabodetabek rute Parung Panjang-Tanah Abang terhenti karena ada pohon tumbang di pelintasan antara Stasiun Pondok Ranji dan Stasiun Kebayoran, sekitar pukul 18.00 tadi. Imbasnya, perjalanan KRL sempat terganggu. Hingga malam ini, walaupun perjalanan KRL telah lancar, belum semua penumpang yang telanjur menumpuk di beberapa stasiun terangkut.
External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, pohon tersebut tumbang saat hujan deras melanda kawasan Jakarta Selatan.
Imbas kejadian ini, KAI Commuter tadi sempat melakukan rekayasa pola operasi. Perjalanan KA 1777 (Rangkasbitung-Tanah Abang) hanya sampai Stasiun Sudimara, kembali sebagai KA 1778 (Sudimara-Rangkasbitung). Perjalanan KA 1779 (Parung Panjang-Tanah Abang) juga hanya sampai Stasiun Sudimara, kembali sebagai KA 1780 (Sudimara-Rangkasbitung).
Pihak KAI Commuter meminta maaf atas adanya gangguan tersebut. Kemudian, mengimbau sejumlah penumpang dan calon penumpang yang terdampak sampai malam ini berganti moda transportasi lainnya jika terburu-buru.
Warga Tangerang Selatan, Virginia Agatha (24), merupakan salah satu penumpang yang tertahan di dalam KRL, tepat di samping TPU Tanah Kusir di kawasan Kebayoran Lama. Gerbong itu penuh sesak sehingga udara menjadi gerah.
Akibat kereta tertahan, jadwal perjalanan KRL dari Stasiun Tanah Abang ke arah Serpong hingga Rangkasbitung terganggu. Penumpukan penumpang terjadi di beberapa stasiun, termasuk di Stasiun Tanah Abang, Stasiun Palmerah, dan Stasiun Kebayoran Lama.
Adapun pada Selasa (30/1/2024) malam lalu, perjalanan sejumlah rangkaian KRL Jabodetabek relasi Tanah Abang-Rangkasbitung juga sempat terganggu. Pemicunya, ada kawat kasur yang tersangkut rangkaian Commuter Line Nomor 1772 di rel dekat Stasiun Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.
Gangguan ini membuat penumpang tertahan beberapa jam di stasiun ataupun kereta. Tak hanya perjalanan kereta, kesehatan penumpang terdampak. Ratusan penumpang yang berjubel di dalam kereta dan di peron membuat sejumlah penumpang sesak napas. Ada di antaranya yang pingsan.