Setelah Ridwan Kamil dan Ahmad Sahroni, Muncul Zaki Iskandar dan Riza Patria
Sejumlah kandidat mulai mengirim sinyal dan menyatakan kesiapannya bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Oleh
STEFANUS ATO, YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Konstelasi politik untuk perebutan kursi Gubernur DKI Jakarta mulai beriak. Sejumlah kandidat mulai mengirim sinyal dan menyatakan kesiapannya bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Pemilihan gubernur dan wakil gubernur pun tak lama lagi, yakni pada 27 November 2024. Para kandidat yang mungkin berpeluang besar bertarung di Jakarta memperebutkan kursi kepala daerah paling bergengsi di Tanah Air mulai tampil ke publik.
Salah satu kandidat yang berpotensi ikut meramaikan konstelasi politik di DKI Jakarta, yakni mantan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria. Sinyal itu ditunjukkan politisi Gerindra saat mengunggah video ucapan terima kasih mewakili Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran Provinsi DKI Jakarta di akun media sosial X, pada Senin (26/2/2024) malam pukul 19.06 WIB.
Ada pemandangan menarik di balik video itu, lantaran Riza muncul berdampingan dengan Mantan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Di akhir video ucapan terima kasih mereka kepada warga DKI Jakarta, relawan, dan simpul relawan, yang telah bekerja memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Presiden 2024, kedua politikus berbeda warna partai itu melontarkan ucapan menarik.
"Yuk, kita kerja lagi untuk Jakarta, Bro," kata Zaki. "Oke, Gas," balas Riza sembari menerima uluran tangan Zaki.
Riza bukan orang baru di Jakarta. Dia juga tak asing di mata publik Jakarta. Sebab, Riza pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta selama sekitar dua tahun enam bulan dari 15 April 2020 hingga 16 Oktober 2022.
Riza menduduki jabatan wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Gubernur Anies Baswedan saat itu, setelah Sandiaga Uno yang sebelumnya terpilih bersama Anies Baswedan dalam konstelasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 memutuskan mundur dari jabatannya demi maju dalam Pemilu Presiden 2019.
Selain mengenal Jakarta, Riza Patria juga merupakan salah satu politisi nasional yang memiliki segudang pengalaman sebagai anggota DPR RI dan juga sebagai elite politik di Partai Gerindra. Politisi kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu dua kali terpilih sebagai anggota DPR RI pada periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Politikus yang lahir pada 17 Desember 1969 itu kini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.
Ahmed Zaki Iskandar
Kandidat potensial lain yang juga berpotensi ikut memanaskan pertarungan dalam perebutan kursi orang nomor 1 di DKI Jakarta, yakni Ahmed Zaki Iskandar. Politikus Partai Golkar itu turut memposting video serupa dengan Riza Patria di akun media sosial Instagramnya.
Bahkan dalam salah satu unggahan di akun Instagram Partai Golkar DKI Jakarta, pria yang akrab disapa Bang Zaki itu berpose dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang dilengkapi dengan narasi "Bang Zaki siap maju ke Jakarta,".
"Ketum Golkar Airlangga Hartarto juga kasih simbolis map kuning kepada kader potensial yang bakal bertarung di Pilkada 2024. Salah satu yang mendapat mandat itu adalah A Zaki Iskandar," sebut akun Instagram Partai Golkar DKI Jakarta.
Zaki menjadi politisi Partai Golkar kedua setelah mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga tampaknya tertarik maju dalam pertarungan Gubernur DKI Jakarta.
Bang Zaki yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta bukan pendatang baru di dunia politik. Dia pernah menjabat sebagai Bupati Tangerang selama dua periode, yakni dari 2013-2023.
Zaki juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar selama satu periode yakni 2009-2014. Saat itu, dia maju dari daerah pemilihan Banten 3 yang meliputi Tangerang Raya.
Seusai mengakhiri masa jabatan sebagai Bupati Tangerang, Zaki kembali bertarung dalam Pemilihan Legislatif 2024. Namun, daerah pemilihannya berubah, yakni dari Dapil 3 DKI Jakarta. Zaki dalam suatu sesi wawancara bersama Kompas, pada Desember 2023, menyebut, alasannya untuk maju dari Dapil Jakarta, yakni untuk mencari tantangan baru.
Butuh sosok kuat
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, dihubungi terpisah, pada Rabu (28/2/2024) siang, mengatakan, Pilkada DKI dapat dikatakan sebagai barometer politik nasional. Oleh karena itu, setiap kandidat yang bakal maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta harus memiliki modal kuat, seperti tokoh nasional, inkumben, atau minimal pernah menjadi menjabat sebagai kepala daerah di daerah lain.
"DKI ini apalagi di (masa) peralihan bukan lagi jadi ibu kota tetapi jadi kota bisnis, dibutuhkan sosok yang harus lebih kuat latar belakang teknokratis dibanding politisi," kata Yunarto.
Sosok teknoraktis sebagai pilihan alternatif yang dinilai mampu mengemban jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, antara lain, bisa muncul Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, atau bila perlu sosok seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Adapun dari kalangan politisi, dari analisa beberapa lembaga survei pada 2023, beberapa nama yang masih punya peluang besar, yakni dua mantan gubernur DKI, yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama.
"Di luar dua nama itu, dari (hasil) survei papan atas, ada Ridwan Kamil. Lalu ada Ahmad Sahroni yang dianggap bersaing ketat (dengan Ridwan Kamil)," kata Yunarto.