Sejumlah warga memanfaatkan hari bebas kendaraan bermotor untuk melepas penat. Ajang ini menjadi oase pascapemilu.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
Ribuan orang beraktivitas di ruas Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, yang menjadi episentrum kegiatan publik di momen hari bebas kendaraan bermotor (car free day/CFD), Minggu (18/2/2024). Mereka datang untuk melepas penat dan mempererat kembali relasi sosial setelah hiruk-pikuk pemilu. Jakarta tetap adem di tengah sengitnya kontestasi politik yang masih berlangsung.
Di sepanjang jalan itu, warga melakukan berbagai kegiatan. Mulai dari berolahraga dengan berjalan kaki atau bersepeda hingga berfoto bareng boneka atau bahkan kuda.
Suryadi (70), misalnya, bersama teman-temannya satu komunitas sepeda bersama menyusuri Jalan Sudirman-Thamrin. Kegiatan itu menjadi agenda rutin setiap minggu. ”Kalau sedang tidak ada event, ya kami berkumpul di tempat ini,” ujarnya.
Bagi dia, bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan. Tidak heran jika dia bersepeda bersama komunitasnya hingga 30 kilometer dalam sekali konvoi.
Selain untuk menyalurkan hobi, bersepeda bisa menjadi sarana bagi mereka untuk saling berbagi pengalaman dan berbincang dengan beragam topik. Mulai dari obrolan ringan hingga diskusi politik. ”Namun, bukan untuk mencari siapa yang paling hebat, tapi demi memperkuat tali silaturahmi,” kata Suryadi.
Di dalam komunitasnya yang diberi nama Gowes Jelas Sehat (Gojes), ada sekitar 15 anggota. Mereka berasal dari beragam profesi dan pekerjaan. ”Yang penting di sini, kami senang-senang dan menyehatkan badan,” kata Suryadi yang sudah bersepeda sejak 1995 itu.
Di titik yang lain, Burhan (50), warga Serang, Banten, juga tengah sibuk mencari tanaman yang dibagikan secara gratis pada momen CFD tersebut. Pembagian berbagai tanaman buah ini adalah rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers Nasional 2024.
Burhan mengambil tanaman jeruk, mangga, dan jambu untuk melengkapi tanaman yang ada di pekarangan rumahnya. Ia juga turut membantu warga lain untuk memperoleh tanaman yang laik tanam. ”Saya ambil banyak supaya bisa dibagi-bagikan dengan tetangga saya di rumah,” kata Burhan yang juga telah menanam jenis tanaman buah di pekarangannya.
Bagi Burhan, menanam merupakan salah satu cara untuk melepas penat setelah berminggu-minggu bekerja termasuk mengikuti pesta politik di tengah minggu. ”Selain bisa dinikmati buahnya, tanaman juga untuk menyehatkan pikiran,” kata Burhan.
Koordinator Program Tanam Harapan di Kawasan CFD, Enjang Sigit Biantoro, menuturkan, khusus untuk CFD ada sekitar 30.000 bibit tanaman buah yang dibagikan. Ada tanaman jeruk, alpukat, mangga, sirsak, jambu, dan beragam tanam buah lain.
Sigit menuturkan, secara total selama empat hari pelaksanaan Program Tanam Harapan, sudah sekitar 100.000 bibit tanaman yang sudah dibagikan. Dengan penanaman ini, diharapkan Bumi kembali hijau dan bersih dari ancaman polusi.
Tidak hanya menenangkan pikiran, tetapi mendatangkan manfaat bagi banyak orang.
Hal lain dilakukan oleh Komunitas World Cleanup Day yang memungut sampah-sampah organik yang berserakan di area CFD. Heri salah satu anggota komunitas menuturkan, kegiatan ini merupakan bentuk dari kampanye positif yang bertujuan untuk menyadarkan publik tentang pentingnya menjaga lingkungan dari ancaman sampah organik. Sembari memungut sampah, mereka mengedukasi warga yang mengikuti CFD.
Memungut sampah sembari berolahraga menjadi cara ampuh bagi Heri, yang bekerja di salah satu perusahaan swasta ini, untuk healing dari kesibukan di sepanjang pekan.
Di sudut lain, Eci (28), warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan, memanfaatkan CFD untuk berolahraga ringan. Di sela berjalan kaki, ia menyempatkan berfoto bersama empat kuda milik Detasemen Turangga Ditpolsatwa Korsabhara Baharkam Polri.
”Baru kali ini saya lihat ada kuda gagah seperti ini,” kata Eci yang baru pertama kali berolahraga di ruas Jalan Sudirman-Thamrin.
Bagi dia, berekreasi tidak harus mahal. Hanya dengan berolahraga di Minggu pagi bersama teman dan berfoto di tempat-tempat ikonik, sudah membawa kesenangan tersendiri. ”Termasuk berfoto bersama kuda,” katanya sembari tertawa.
Bersih dari APK
Pendamping Pasukan Berkuda di CFD Ajun Inspektur Satu Dodye menuturkan, keberadaan empat kuda adalah bagian dari patroli area CFD selain patroli di kawasan Monas. Namun, di tengah tugasnya itu, banyak warga yang ingin berfoto bersama dengan kuda berjenis ras Friesian dan Warmblood itu. ”Biasanya kuda ini hanya dikeluarkan ketika ada upacara kenegaraan di Istana Bogor,” katanya.
Kegiatan warga di CFD menjadi gambaran tetap cairnya suasana warga Ibu Kota di tengah suasana pesta demokrasi yang masih berlangsung.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap warga bisa menjaga pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini dapat berjalan lancar, aman, dan tertib. Oleh karena itu, Heru mengajak semua pihak melaksanakan Pemilu 2024 dengan senyuman sehingga suasana kondusif terjaga dengan baik.
”Di Jakarta, kita hadapi pesta demokrasi dengan senyum. Tentunya wajar dalam pesta demokrasi terdapat perbedaan pilihan. Tetapi, sekali lagi, mari kita menjaga keamanan dan kerukunan warga Jakarta,” katanya.
Momen CFD menjadi gambaran bahwa Jakarta tetap adem dengan senyuman para warganya di tengah masih sengitnya kontestasi politik.