Kebakaran Ruko Konfeksi di Cakung Tewaskan Empat Korban
Kebakaran ruko di Cakung, Jakarta Timur, yang menewaskan satu keluarga diduga akibat korsleting.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·2 menit baca
Kebakaran ruko konfeksi di Jalan Kompleks Pusat Industri Kecil (PIK) Penggilingan RT 010 RW 010, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2024).
JAKARTA, KOMPAS — Empat orang tewas dalam kebakaran ruko konfeksi di Jalan Kompleks Pusat Industri Kecil (PIK) Penggilingan RT 010 RW 010, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2024) pukul 01.47. Kebakaran diduga akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting. Warga melihat api telah membesar ketika konfeksi tidak beroperasi.
”Ada tujuh penghuni ruko konfeksi tersebut. Empat orang di antaranya meninggal dalam kebakaran, sementara tiga lainnya selamat,” kata Gatot, Minggu.
Empat korban yang meninggal bernama Nurdin Syah (60), Partiah (49), Nofandian Syah (28), dan Adi Diansyah (25). Keempatnya merupakan satu keluarga. Tiga korban ditemukan meninggal di kamar lantai dua, sementara satu korban ditemukan di kamar lantai satu bagian belakang.
Diketahui, ruko seluas 500 meter tersebut milik Nurdin Syah. Adapun kerugian ditaksir kurang lebih Rp 1 miliar.
Gatot mengatakan, pemadaman selesai pukul 04.30. Pihaknya mengerahkan 16 unit mobil pemadam kebakaran dan 80 personel.
Selama ini, masyarakat hanya menunggu api dipadamkan saat terjadi kebakaran, tak ada upaya preventifnya. Masyarakat yang selama ini konsepnya hanya bisa menyaksikan kebakaran, kini sudah dapat melakukan tindakan pencegahan kebakaran lebih besar.
Kepala Kepolisian Sektor Cakung Komisaris Panji Ali Chandra mengatakan, jenazah korban sudah dievakuasi dan dibawa pihak kepolisian ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Adapun penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, sepanjang tahun 2023, dugaan penyebab kebakaran tertinggi di Jakarta adalah korsleting, yakni mencapai 1.216 kasus.
Menurut Satriadi, masyarakat punya peran penting dalam mengurangi risiko kebakaran, terutama yang menimbulkan kerugian besar. Ia menilai, keberadaan satuan tugas di setiap kelurahan efektif dalam mempercepat penyebaran informasi mengenai kebakaran.
”Selama ini, masyarakat hanya menunggu api dipadamkan saat terjadi kebakaran, tak ada upaya preventifnya. Masyarakat yang selama ini konsepnya hanya bisa menyaksikan kebakaran, kini sudah dapat melakukan tindakan pencegahan kebakaran lebih besar,” kata Satriadi.