Penuhi Gizi Warga, Pangan Bersubsidi di DKI Diharapkan Berlanjut
Program Pangan Bersubsidi diharapkan dilakukan setiap tahun untuk pemenuhan gizi warga dan jaga stabilitas harga pangan.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali melaksanakan Program Pangan Bersubsidi untuk masyarakat tertentu mulai 25 Januari hingga Desember 2024. Program ini diharapkan dapat berlangsung setiap tahun untuk pemenuhan kebutuhan gizi warga Jakarta serta menjaga stabilitas harga pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, subsidi pangan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sehingga kondisi kesehatannya lebih terjaga. Pangan bersubsidi ini didistribusikan di gerai Perumda Pasar Jaya, PIBC Food Station, dan Toko Daging Dharma Jaya.
”Program ini juga untuk meningkatkan aksesibilitas dan menjaga stabilitas harga pangan di DKI Jakarta,” ujar Suharini, Selasa (30/1/2024).
Program subsidi pangan ditujukan untuk masyarakat kategori penerima manfaat. Contohnya penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Anak Jakarta.
”Kemudian orang lansia dan penyandang disabilitas yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar. Kemudian juga penerima Kartu Pekerja Jakarta,” ujarnya.
Selain itu, penghuni rumah susun dengan kriteria tertentu dan kader PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) yang tergolong tidak mampu juga berhak membeli pangan bersubsidi. Termasuk pula guru non-PNS (pegawai negeri sipil) dan tenaga pendidikan non-PNS.
Menurut Suharini, program pangan bersubsidi ini bakal berlangsung hingga Desember 2024. Produk pangan bersubsidi yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta di antaranya beras premium seharga Rp 30.000 per 5 kilogram. Kemudian, daging sapi Rp 35.000 per 1 kilogram dan ayam Rp 8.000 per satu ekor serta susu UHT Rp 30.000 per karton isi 24.
”Selain itu, terdapat pula ikan kembung seharga Rp 13.000 per kilogram dan telur ayam Rp 10.000 per 15 butir,” kata Suharini.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto, meminta Pemprov DKI mempertahankan program subsidi pangan untuk masyarakat. Program ini diharapkan dapat berlangsung setiap tahun untuk pemenuhan kebutuhan gizi dan kesehatan warga Jakarta.
”Harapannya Pemprov DKI dapat mempertahankan program pangan bersubsidi dan berlangsung setiap tahun agar tercipta kesejahteraan masyarakat,” kata Wahyu.
Wahyu mengatakan bahwa usulannya sejalan dengan target pemerintah, yakni membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Menurut Wahyu, program subsidi pangan juga penting untuk menstabilkan harga pangan yang kadang tidak menentu. Kondisi itu membuat masyarakat kerap kesulitan menjangkau pangan bergizi.
”Subsidi ini dapat meningkatkan akses masyarakat pada pangan dan pada akhirnya dapat meningkatkan asupan gizi bagi masyarakat,” ujarnya.
Pasar ini akan dibuka secara bertahap dan diperluas hingga menjangkau 267 kelurahan di DKI sebelum Idul Fitri 2024.
Pasar Sembako Murah
Pemprov DKI saat ini juga tengah gencar melakukan program Pasar Sembako Murah demi menghadirkan harga pangan yang terjangkau untuk meningkatkan daya beli masyarakat Jakarta. Warga hanya cukup membawa kartu tanda penduduk untuk bisa menebus paket bahan pokok murah.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau kegiatan Sembako Murah di Kantor Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, dan Kantor Kelurahan Galur, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).
Kegiatan Sembako Murah di Kantor Kecamatan Makasar dan Kantor Kelurahan Galur ini merupakan lokasi keenam dan ketujuh yang telah diselenggarakan di Jakarta. Sebelumnya, lokasi Program Sembako Murah telah dihadirkan di Kelurahan Duren Sawit, Kelurahan Penjaringan, Kelurahan Gunung Sahari Utara, Kelurahan Mampang Prapatan, dan Kelurahan Jembatan Lima.
”Pasar ini akan dibuka secara bertahap dan diperluas hingga menjangkau 267 kelurahan di DKI sebelum Idul Fitri 2024,” ujar Heru.
Pasar Sembako Murah ini diharapkan tidak hanya membantu kebutuhan bahan pokok warga, tetapi juga bisa memperkuat sinergi Pemprov DKI Jakarta dengan BUMD dan sektor swasta.
Paket Sembako Murah dibanderol dengan harga Rp 100.000 berisi beras 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, minyak goreng 2 liter, dan tepung terigu 1 kilogram. Bahan pangan eceran yang disediakan, yaitu 4 kilogram beras premium Rp 50.000, 2 liter minyak goreng Rp 25.000, 1 kilogram gula pasir Rp 15.000, dan 7 bungkus mi instan Rp 10.000.
Heru mengapresiasi keterlibatan sektor swasta, yaitu PT Suri Nusantara Jaya, yang telah mendukung penyediaan kebutuhan pangan warga secara mandiri. Ia pun mengimbau kepada seluruh pihak swasta lainnya untuk bersinergi dalam program Sembako Murah ini.
”Kami terus mengajak berbagai pihak untuk menjalin kemitraan dalam penyelenggaraan kegiatan Sembako Murah Pemprov DKI Jakarta. Harapannya, kemitraan ini tidak hanya menjadi ladang amal bagi yang berbuat, tetapi dampaknya juga dirasakan bagi yang membutuhkan,” kata Heru.