Seorang Anak SMP Tega Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Anak TK

Orang terdekat kembali menjadi pelaku kejahatan seksual. Anak SMP tega melakukan pelecehan seksual terhadap anak TK.

AGUIDO ADRI

Ilustrasi. Anak-anak Panti Asuhan Fransiskus Asisi datang ke Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Kamis (20/1/2022), untuk menyuarakan dan mendukung salah satu teman mereka yang menjadi korban kekerasan seksual oleh Bruder Angelo.

JAKARTA, KOMPAS — Seorang pelajar SMP harus berhadapan dengan hukum karena dugaan tindak pelecehan seksual terhadap seorang anak TK. Korban dan pelaku harus mendapatkan penanganan khusus karena masih sama-sama berstatus anak.

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, dugaan pelecehan seksual terhadap anak TK terjadi di pinggir Kali Cipinang, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2025).

Baca juga: Kejahatan Berulang Argiyan Berujung Pembunuhan

Tindakan yang dilakukan pelajar kelas VIII SMP berinisial SH (14) itu terekam oleh seorang warga. Rekaman video itu kemudian menjadi salah satu alat bukti. Saksi perekam itu lalu berteriak untuk mencegah tindakan lebih parah.

”Pelaku sudah kami tahan. Kami gunakan UU Perlindungan Anak. (Pelaku) diberlakukan sebagai anak berhadapan dengan hukum,” ujar Nicolas, Kamis (25/1/2024).

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Ilustrasi. Anggota Pramuka menunjukkan bunga dan stiker berisi stop pelecehan seksual dan kekerasan seksual, Rabu (29/6/2022), di Stasiun Cirebon, Jawa Barat. Kampanye antipelecehan dan kekerasan seksual itu digelar oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon.

Pelaku SH saat ini telah diserahkan ke rumah Sentra Handayani Cipayung, Jakarta Timur, untuk dilakukan pengawasan dan pembinaan.

”Korban dan pelaku tetanggaan. Dalam penanganan kasus ini memang harus hati-hati karena korban dan pelaku masih di bawah umur. Pelaku juga anak berhadapan dengan hukum,” katanya.

Dalam pemeriksaan yang didampingi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Timur, SH mengaku baru pertama kali melakukan tindakan itu dan tidak ada korban lain. Ia terdorong melakukan tindak itu karena menyaksikan video konten dewasa.

Saat hendak memancing di pinggir Kali Cipinang, SH melihat korban bermain bersama temannya. Pelaku lalu memanggil korban dan melakukan pelecehan seksual.

SH juga mengancam korban untuk tidak memberi tahu orangtua. Jika sampai memberi tahu, korban akan meninju korban sampai berdarah.

Perlindungan

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Ai Maryati prihatin dengan kejadian pelecehan seksual yang hingga saat ini masih saja terus terjadi. Sama seperti kasus-kasus lain, pelaku kejahatan seksual merupakan orang terdekat.

Terlebih, dalam kasus ini, korban dan pelaku masih berstatus anak. Kasus ini harus menjadi perhatian bersama karena masa depan mereka masih sangat panjang.

SH, anak yang berhadapan dengan hukum, menurut dia, harus mendapatkan pendamping, pengawasan, dan upaya lain agar kelak jangan sampai mengulang hal yang sama.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Ilustrasi. Karya seniman asal Bali, Prajna Dewantara, berjudul "Blood Oath" dengan menggunakan cat berwarna merah monokromatik menggambarkan sosok anak kecil yang merepresentasikan luka masa lalu sebagai korban kekerasan seksual. Karya tersebut dipajang bersama 55 karya seni anak-anak berusia 12-17 tahun dalam pameran Speak Up di NEHA Hub, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023).

Sementara bagi korban juga perlu penanganan, pendampingan, dan perhatian dari keluarga dan lingkungan agar tidak ada stigma negatif ke depannya. Upaya perlindungan secara hukum hingga pendekatan keberpihakan kepada korban dan keluarga pun sangat penting dilakukan.

Ai juga menyoroti paparan kemajuan teknologi yang begitu memengaruhi perilaku anak-anak. Kemajuan teknologi itu memang tidak bisa dihindari, tetapi perlu pengawasan ekstra dari orangtua agar anak tidak mengakses konten yang negatif.

”Pengawasan orangtua terkait akses handphone dan konten-konten dewasa. Jangan sampai mereka menjadi korban dari paparan negatif. Tetap perlu ada pengawasan. Peran orangtua dan lingkungan sangat penting menjaga anak-anak kita dari hal buruk,” kata Ai.

Baca juga: Mudahnya Berburu PSK Anak dengan Aplikasi Daring