Libur Tahun Baru di Kepulauan Seribu, Terjangkau dan Bebas Macet
Kepulauan Seribu di DKI Jakarta menjadi destinasi wisata para pengunjung saat libur Tahun Baru 2024. Selain cuaca yang mendukung, pasir pantai juga mengundang mereka.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
Siang itu, Senin (1/1/2024), ribuan warga hilir mudik di Dermaga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Datang dari kota yang disesaki gedung, mereka kini menikmati biru laut serta pasir pantai.
Para wisatawan ini berangkat dari Muara Angke, Jakarta Utara, menuju Pulau Pari. Mereka menumpang kapal kayu dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Ada juga yang datang memakai kapal cepat dari Dermaga Marina Ancol.
Setelah sampai di Pulau Pari, pengunjung menuju Pantai Pasir Perawan. Di pantai itu, mereka mandi di air jernih nan tenang, bermain di pasir putih, hingga mendayung kano.
Ada pula yang bersantai menikmati angin sepoi-sepoi dengan pemandangan pantai dan hutan bakau di bibir pantai. Tenda-tenda perkemahan juga berdiri di sekitarnya.
Indah Tri Muktiana (20), wisatawan asal Jakarta Utara, berkunjung ke Pulau Pari bersama 14 rekan kerjanya sejak Minggu (31/12/2023). Mereka akan balik Senin ini. Selama di Pulau Pari, Indah dan rekannya bermain di pantai, snorkeling, dan bakar-bakar ikan.
”Tempatnya bagus, masih asri, dan sejuk. Biaya ke sini juga relatif terjangkau,” kata karyawan toko ini.
Ia dan rekannya membeli paket wisata Rp 390.000 per orang. Itu sudah termasuk ongkos kapal, makan, sarapan, dan penginapan.
Haris (43), wisatawan lainnya, juga datang ke Pulau Pari bersama tujuh anggota keluarganya, seperti istri, anak-anak, dan adiknya. Mereka sampai Senin siang dan akan kembali Selasa (2/1/2024).
”Kami berwisata ke pulau karena menghindari macet. Kalau ke Puncak (Bogor), misalnya, sudah pasti macet saat libur panjang. Selain itu, wisata ke pulau juga murah meriah. Kami beli paket wisata Rp 520.000 per orang,” kata Haris.
Kami berwisata ke pulau karena menghindari macet. Kalau ke Puncak (Bogor), misalnya, sudah pasti macet saat libur panjang. (Haris)
Kedatangan Haris, Indah, dan wisatawan lain saat libur tahun baru telah memberikan manfaat bagi warga setempat. Ai Sumarni (34), umpamanya, bisa meraup omzet lebih banyak dari jualan telur gulung.
”Cuaca beberapa hari ini bagus. Kalau tahun lalu, (wisatawan) sepi karena cuaca buruk. Ada angin kencang dan ombak besar,” kata ibu satu anak ini.
Ribuan pengunjung
Kepulauan Seribu memang menjadi salah satu destinasi unggulan wisatawan. Data Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kepulauan Seribu mencatat, jumlah penumpang kapal yang menuju enam pulau di daerah ini meningkat.
Pulau tersebut adalah Pari, Kelapa, Pramuka, Untung Jawa, Tidung, dan Lancang. Pada 30-31 Desember 2023, jumlah penumpang kapal ke Kepulauan Seribu tercatat masing-masing 4.779 orang dan 5.604 orang.
Angka ini melonjak dibandingkan dengan periode sebelumnya tahun 2022. Saat itu, jumlah pengunjung hanya 792 orang dan 1.439 orang.
Adapun secara keseluruhan jumlah penumpang kapal periode Natal dan Tahun Baru, pada 25-31 Desember 2023, sebanyak 20.919 orang. Periode yang sama tahun 2022 jumlah pengunjung hanya 5.528 orang.
”Jumlah wisatawan meningkat signifikan karena faktor cuaca yang sangat mendukung dibandingkan tahun lalu. Selain itu, ada juga informasi dari pelaku wisata bahwa wisata Kepulauan Seribu sangat berkembang dan layak dikunjungi,” kata Capt Mu’min, Kepala KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu.
Menurut Mu’min, di antara enam pulau destinasi wisata di Kepulauan Seribu, Pulau Pari paling banyak dikunjungi wisatawan. Jumlah pengunjung pulau ini pada 30 dan 31 Desember 2023 sebanyak 1.709 orang dan 1.759 orang.
”Jumlah pengunjung yang akan kembali ke Jakarta hari ini (Senin siang dan sore) sekitar 2.500 orang,” kata Mu’min. Di tengah lonjakan pengunjung itu, pihaknya membagikan masker dan mengingatkan penumpang untuk menggunakan pelampung.
Mu’min juga selalu mengingatkan para nakhoda agar tidak memuat penumpang melebihi kapasitas kapal. Kelengkapan dan penggunaan alat keselamatan juga terus dipantau.
Penumpang juga diingatkan untuk menggunakan transportasi secara aman. ”Kami juga edukasi penumpang bahwa sekarang gejala Covid-19 mulai meningkat. Tadi, kami bagikan masker,” katanya.
Memasuki arus balik, pengunjung tetap berdatangan ke Pulau Pari pada Senin siang. Mungkin, warga masih ingin menikmat pasir pantai daripada beton bangunan.