Pengedar Narkoba Manfaatkan Momen Jelang Tahun Baru
Para pengedar narkoba dinilai mengincar kaum mapan yang tinggal di perkotaan guna memasarkan dagangannya. Mereka memanfaatkan momen pergantian tahun.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Momen menjelang pergantian tahun dinilai menjadi waktu yang bisa dimanfaatkan para pengedar narkoba untuk memasarkan dagangannya. Terkait hal ini, Badan Narkotika Nasional menyiagakan petugas di sejumlah lokasi rawan untuk memantau kemungkinan transaksi narkoba.
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal I Wayan Sugiri, Jumat (29/12/2023), menyatakan, sindikat narkoba mengincar kaum mapan yang tinggal di perkotaan sebagai konsumen. ”Karena memang merekalah yang memiliki kemampuan untuk membeli narkoba,” kata Sugiri.
Agar patroli berjalan efektif, BNN akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memantau pergerakan sindikat, terutama mendekati tahun baru. Pada 19 Desember 2023, pihaknya mengungkap penyelundupan sabu seberat 60 kilogram (kg) yang memasuki wilayah Kepulauan Riau.
Kemungkinan, narkoba ini akan dipasarkan di Indonesia, terutama di wilayah Pulau Jawa. Agar sindikat terpantau, kata Sugiri, koordinasi antarinstansi sangat krusial. ”Tugas kami (BNN) menghalau dari hulu, instansi terkait menjaring di bagian hilirnya,” katanya.
Terkait hal itu, Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat mengendus aksi sindikat narkotika internasional. Polisi menyita 30 kg sabu dan menangkap tiga pelaku, yakni LH (39), YL (48), dan AM (45).
Untuk mengelabui petugas, para pelaku menyelundupkan narkoba jenis sabu dengan memasukkannya ke dalam jeriken plastik. Jerikan itu seolah-olah berisi bahan bakar minyak. Kepala Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar M Syahduddi, Kamis (28/12/2023), menuturkan, penyelundupan sabu ini terbilang cukup terorganisasi.
Kepada petugas, tersangka mengaku, sabu itu dikirim dari Malaysia dan diselundupkan melalui Aceh dan berlanjut ke Jakarta.
Kepada petugas, tersangka mengaku, sabu itu dikirim dari Malaysia dan diselundupkan melalui Aceh dan berlanjut ke Jakarta. Syahduddi menjelaskan, terungkapnya kasus ini bermula dari kasus TBM dan kawan-kawan yang membawa 2.000 gram sabu di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Dari data itu, petugas melakukan pengembangan hingga ke Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, dengan tersangka AN dan kawan-kawan yang juga membawa 2.000 gram sabu. AN dan kawan-kawan telah ditahan dan sedang menjalani proses hukum.
Hasil analisis mengarah pada adanya transaksi sabu yang akan diedarkan saat malam Tahun Baru 2024 di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Dalam penyelidikan dan observasi di wilayah Aceh, petugas bisa mengidentifikasi pelaku lain, yakni LH. Setelah menangkap dan menggeledah LH, petugas menemukan tiga jeriken warna biru berisi sabu dalam 30 plastik besar dengan berat total 30.000 gram.
Dari penangkapan itu kemudian berkembang pada penangkapan tersangka AM dan YL. Setelah menginterogasi keduanya, petugas tahu bahwa 30.000 gram (30 kg) sabu itu berasal dari AM dan YL atas perintah JM yang saat ini masih dikejar.
Selanjutnya, tim mengejar YW (DPO) dan MT (DPO) yang diduga terlibat. Syahduddi menegaskan, pihaknya mengamankan barang bukti 30 kg sabu senilai sekitar Rp 54 miliar.
Para pelaku akan dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) Subpasal 112 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Para tersangka terancam hukuman maksimal penjara seumur hidup atau hukuman mati.
Jumlah penggunanya juga meningkat 204 persen, yakni dari 1.244 orang pada tahun 2022 menjadi 3.792 orang pada tahun 2023. Dampaknya, barang bukti yang disita pun bertambah. Yang paling menonjol adalah sabu yang mencapai 957,26 kg atau meningkat 113 persen dibandingkan tahun 2022. Selain itu, ada 166,52 kg tembakau sintetis atau meningkat 5.702 persen dari tahun 2022.
BNN akan memperkuat penjagaan di pintu masuk untuk mencegah masuknya distribusi narkoba ke Indonesia.
Kepala BNN Komisaris Jenderal Marthinus Hukom menegaskan, pihaknya akan memperkuat penjagaan di pintu masuk untuk mencegah masuknya distribusi narkoba ke Indonesia. ”Karena itu, kerja sama dari berbagai pihak, termasuk hubungan internasional, juga harus diperkuat,” ujar Marthinus.
Di sisi lain, pencegahan juga akan diperkuat dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada generasi muda agar tidak mudah terpengaruh pada buaian para pengedar. ”Pada dasarnya, masih maraknya narkotika masuk ke Indonesia karena masih adanya pasar,” kata Marthinus.