Malam Tahun Baru, KRL Lebih Lama Beroperasi dan Tambah 24 Rute Perjalanan
Tambahan perjalanan tersebut adalah 8 perjalanan untuk KRL lintas Bogor, 6 lintas Bekasi, 4 lintas Rangkasbitung, 4 lintas Tanjung Priok, dan 2 lintas Tangerang.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Saat malam pergantian tahun 2024, PT KAI Commuter akan menambah 24 perjalanan KRL di wilayah Jabodetabek. Jam operasional kereta pun akan diperpanjang hingga pukul 03.00 WIB. Hal itu diharapkan bisa memfasilitasi masyarakat yang ingin menghabiskan malam tahun baru di pusat kota Jakarta.
Sebanyak 24 tambahan perjalanan tersebut adalah delapan perjalanan untuk KRL lintas Bogor, enam perjalanan untuk lintas Bekasi, empat perjalanan untuk lintas Rangkasbitung, empat perjalanan untuk lintas Tanjung Priok, dan dua perjalanan untuk lintas Tangerang.
”Selain menambah perjalanan commuter line, untuk layanan pengguna pada malam pergantian tahun, KAI Commuter juga akan tetap menyiagakan petugas pelayanan, kebersihan, dan pengamanan hingga jadwal perjalanan terakhir,” kata Anne Purba, Corporate Secretary KAI Commuter, dalam siaran persnya, Jumat (29/12/2023).
Manajer Humas KAI Commuter Line Leza Arlan menambahkan, penambahan perjalanan kereta itu berdampak pada diperpanjangnya jam operasional KRL.
”Kereta commuter line melayani penumpang dari daerah penyangga, seperti Bogor dan Bekasi, sehingga mereka yang akan melakukan perayaan Tahun Baru di Jakarta bisa memanfaatkan layanan kami itu.
Biasanya operasional kereta terakhir pukul 23.30 WIB. Tapi nanti kereta operasional Jakarta-Bogor akan berjalan hingga pukul 03.00 WIB. Setelah itu ada pembersihan di stasiun sehingga stasiun harus bersih, dan akan ada layanan kereta lagi pukul 06.00 WIB,” kata Leza.
Menurut Leza, KRL menjadi salah satu solusi untuk melayani perjalanan masyarakat yang ingin merayakan Tahun Baru di Jakarta. Sebab, saat itu, sejumlah ruas jalan di pusat Kota Jakarta akan ditutup untuk kendaraan umum sehingga perjalanan dengan commuter line dinilai akan menjadi solusi terbaik.
Hari Raya Natal dan Tahun Baru kali ini, lanjut Leza, bersamaan dengan musim liburan. Hal itu membuat penumpang yang sebelumnya tidak pernah naik kereta akan mulai menggunakan moda transportasi tersebut. Penumpang biasanya berlipat ganda.
”Sehingga kami imbau, semua orang menaati aturan berkendara dengan commuter line, salah satunya adalah tidak boleh membawa bahan berbahaya, seperti petasan dan kembang api. Nanti di pintu masuk akan ada pemeriksaan dan jika kedapatan membawa petasan maka petasan tidak boleh dibawa masuk kereta,” kata Leza.
Jika barang berbahaya itu diketahui saat penumpang sudah berada di dalam kereta, maka petugas akan menyitanya. Dan jika penumpang menolak, maka mereka akan diturunkan di stasiun terdekat.
Hal lain perlu diperhatikan, menurut Leza, adalah orangtua mengawasi anak-anaknya di sepanjang perjalanan.
“Biasanya penumpang akan cukup banyak sehingga orangtua yang bepergian dengan anak-anak harus mengawasi dengan baik. Jangan sampai jatuh atau terpisah,” katanya.
Adapun selama libur Natal 2023, KRL Commuter tercatat melayani 2,8 juta penumpang dengan rata-rata penumpang harian lebih dari 600.000 penumpang per hari. Stasiun Manggarai, sebagai stasiun transit tercatat melayani volume transit penumpang sebanyak 172.260 orang perhari.
Volume transit tertinggi terjadi pada Minggu (24/12/2023) dengan jumlah penumpang 190.756 orang. Persebaran pengguna transit saat itu adalah pukul 10.00 WIB–12.00 WIB dan pukul 17.00 WIB–19.00 WIB.
Stasiun Manggarai bisa dibilang menjadi stasiun paling ramai, karena di sini pengguna dari lintas Bogor–Jakarta Kota bisa transit untuk berpindah perjalanan menuju wilayah Tanah Abang atau Bekasi/Cikarang. Stasiun transit lain, seperti Stasiun Tanah Abang, melayani transit menuju ke arah Rangkasbitung. Sedangkan stasiun transit Duri melayani penumpang menuju Stasiun Tangerang.
”Stasiun Manggarai cukup padat karena selain sebagai stasiun transit, stasiun ini juga sudah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Pengguna bisa menggunakan commuter line Bandara Soekarno-Hatta untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta, terkoneksi juga dengan bus transjakarta, dan taksi atau ojek online,” kata Leza.
Oleh karena dimungkinkan akan ada banyak pengguna ‘musiman’ menggunakan moda KRL, maka Leza berharap mereka mencermati jadwal perejalanan kereta dengan cermat.
“Jika belum terbiasa naik commuter line, mungkin ada yang bingung, tetapi nanti ada petugas di setiap stasiun yang siap melayani dan mengarahkan. Terpenting adalah catat jam perjalanan agar jangan sampai tertinggal,” katanya.
Hal lain diingatkan Leza adalah tentang pembelian tiket KRL. Kereta commuter line bisa diakses dengan membeli tiket KMT (kartu multitrip) yang bisa dibeli di setiap stasiun dengan harga Rp 40.000 dengan saldo sebesar Rp 10.000. Atau, dengan menggunakan e-money dari bank.
“Bisa juga tiket perjalanan didapat di aplikasi C-Access,” katanya. Kartu-kartu tersebut nantinya akan dipindai untuk bisa masuk menuju peron penumpang.
Ika (35), penumpang KRL asal Cikarang, mengaku selalu memanfaatkan KRL selama perayaan Tahun Baru. Hal itu dilakukan karena bebas macet dan bisa menjangkau lokasi terdekat ke tengah kota.
”Saya dan teman-teman biasanya bertemu di sekitar Monas sehingga naik KRL itu pilihan paling mudah dan murah. Nanti dari arah Cikarang bisa transit Manggarai dahulu lalu lanjut menuju ke kawasan sekitar Monas. Bisa turun di stasiun Juanda atau Gondangdia, tergantung nanti kami janjian di mana,” katanya.