Puluhan ribu warga mengisi libur Natal ke TMII. Selain berekreasi, kunjungan juga jadi wisata edukasi bagi anak-anak.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur masih menjadi pilihan warga DKI Jakarta atau bahkan warga dari luar Pulau Jawa untuk menghabiskan waktu liburan. Tempat wisata yang sudah berusia 48 tahun itu tak hanya menawarkan wahana bermain, tetapi juga wisata edukasi untuk pengunjungnya.
Keramaian di TMII sudah terlihat sejak gerbang masuk, Senin (25/12/2023) siang. Kendaraan roda dua dan roda empat antre untuk membeli atau memindai tiket elektronik. Petugas TMII membantu pengunjung yang belum membeli tiket elektronik atau mengalami kesulitan.
Selepas dari gerbang, pengunjung memadati berbagai sudut TMII yang memiliki luas sekitar 150 hektar. Di sekitar Tugu Api Pancasila, misalnya, puluhan warga yang terbagi atas beberapa rombongan menggelar tikar untuk piknik di pinggiran taman.
Wisatawan juga menikmati wahana kereta gantung dan berkunjung ke museum-museum dan anjungan-anjungan daerah yang tersedia. Mereka berkeliling dengan jalan kaki, menumpang angkutan keliling dan bus antar-jemput, bersepeda, ataupun buggy car.
”Selain keliling, kami juga piknik, bawa bekal dari rumah. Asyik juga bisa makan bersama keluarga di bawah pohon rindang,” kata Wahyu Utami (44), warga Kota Salatiga, Jawa Tengah. Utami berwisata ke Jakarta bersama suami, tiga anak, ibu, dan saudaranya untuk mengisi hari libur Natal.
Salah satu anjungan yang ramai dikunjungi adalah Anjungan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Puluhan orang datang silih berganti ke lokasi ini.
Selain berfoto, menyaksikan koleksi museum, dan pertunjukan seni, wisatawan juga menikmati berbagai makanan khas daerah dari Sumbar, seperti nasi Padang, sate Padang dari Padang Pariaman, bika Bukittinggi, pisang kapik, dan lainnya.
Novembri (41), warga Jakarta, datang bersama istri dan anaknya yang balita ke Anjungan Sumbar. Sebelumnya, mereka berkeliling ke taman burung, istana boneka, dan Bioskop Keong Mas.
”Kami datang ke sini untuk mengenalkan budaya Minangkabau kepada anak. Saya orang Minang, sedangkan istri orang Betawi. Anak kami lahir di sini,” kata perantau asal Limapuluh Kota, Sumbar, ini.
Menurut Novembri, selain alasan tersebut, keluarganya mengisi libur ke TMII karena dekat dari rumah. Adapun biaya berwisata ke sini tergolong sedang. Tiket masuk per orang Rp 50.000 ditambah biaya kendaraan sepeda motor Rp 15.000.
Pengelola TMII mencatat, hingga pukul 13.00, jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 20.000 orang. Jumlah tersebut akan bertambah karena TMII akan buka hingga pukul 22.00. Jumlah kunjungan pada hari itu hampir menyamai kunjungan Minggu (24/12/2023) sekitar 22.000 orang.
Koordinator humas TMII Novera Mayang Sari, mengatakan, pekan Natal dan Tahun Baru di TMII berlangsung 20 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. ”Dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, kunjungan Senin ini lumayan ramai. Sampai tanggal 31 Desember, mungkin akan ada lagi puncaknya,” kata Mayang.
Selain berbagai wahana, museum, dan anjungan yang tersedia, kata Mayang, pada pekan Natal dan Tahun Baru ini, TMII juga mengadakan event khusus. Gelaran utamanya adalah OneThereLand yang menampilkan konser musik, podcast, dan standup comedy.
Kemudian, juga ada wisata kuliner, pertunjukan fashion, pameran UMKM, serta pertunjukan-pertunjukan musik dan tari daerah.