Kuliner Pilihan Jakarta, dari Soto Betawi hingga Cromboloni
Jakarta menjadi destinasi kuliner dari masa ke masa. Mulai dari makanan tradisional, seperti soto betawi, hingga cromboloni yang kini viral. Meski berbeda, kuliner ini bisa jadi incaran saat libur Natal dan Tahun Baru.
Jakarta menjadi destinasi kuliner dari masa ke masa. Mulai dari makanan tradisional, seperti soto betawi, hingga cromboloni yang kini viral. Meski berbeda, kuliner ini kerap diincar para pengunjung. Apalagi, saat libur Natal dan Tahun Baru seperti sekarang.
Salah satu tempat kuliner legendaris berada di Jalan Gang Gloria Nomor 12, Glodok. Lorong kecil itu berisi aneka warung kaki lima yang ditata berurutan. Penikmat kuliner bisa memilih sesuai selera, seperti Mie Kangkung Si Jangkung, Soto Betawi Afung, Kopi Es Tak Kie, dan Gado-gado Direksi.
Siang itu, Selasa (12/12/2023), sejumlah pengunjung bersantai di Soto Betawi Afung. Letaknya ada di tengah-tengah lorong. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 06.00-15.00 WIB. Bahkan, hari libur dan hari besar keagamaan warung ini tetap buka.
Baca juga: Kuliner Bandar Lampung, Sambal Seruit dan Bakso Sony yang Legendaris
Soto Betawi Afung sudah ada sejak 1982. Usaha ini dijalankan oleh Nyonya Afung. Terkini, salah satu anaknya sudah meneruskan usaha itu dan membuka lima cabang lain di Jakarta. Daerah itu tersebar di Gading Serpong, Muara Karang, Mall of Indonesia, Green Ville, dan Pesanggrahan.
”Warung ini selalu ramai pembeli, apalagi pas hari libur. Libur Imlek, Natal, Tahun Baru, dan paling ramai Lebaran. Pembelinya datang dari mana-mana. Ini karena, meskipun libur, kami tetap buka,” kata Anik (51), penjaga di Warung Afung yang sudah bekerja selama 15 tahun.
Warung ini selalu ramai pembeli, apalagi pas hari libur. Libur Imlek, Natal, Tahun Baru, dan paling ramai Lebaran.
Seporsi soto harganya Rp 60.000. Harga yang tidak jauh berbeda saat kita berburu kuliner di mal atau pusat perbelanjaan di Ibu Kota. Namun, jangan salah, harga itu sebanding dengan cita rasa soto yang gurih dan segar. Suara pengunjung menyeruput kuah soto pun kerap terdengar.
Keunikan lainnya, Soto Betawi Afung biasa menggunakan kuah susu. Kebanyakan soto betawi yang dipasarkan selama ini memakai santan. Pengunjung bisa memilih apakah akan menikmati soto daging, urat, babat, kikil, paru, tulang muda, dan ayam. Soto mix atau campur juga tidak masalah.
Jika tidak ingin kuah santan yang kental, pembeli bisa meminta kuah bening. Biasanya, kuah ini menjadi bagian dari menu soto mi yang yummy. Pelanggan juga bisa menyaksikan cara penyajiannya yang khas karena daging disiram kuah bening sebelum diisi sayuran.
”Ini dibilas dulu agar dagingnya menjadi hangat dan tidak dingin. Kan, tidak pas kalau kuah sotonya panas, tapi dagingnya dingin,” kata Anik sembari tersenyum.
Seusai dibilas, Anik akan meracik aneka bumbu dan isian pelengkap lainnya. Mulai dari irisan daun bawang, kentang, tomat, hingga taburan emping melinjo. Terakhir, racikan disiram dengan kuah soto.
Memasuki era kekinian, Soto Betawi Afung terus berinovasi. Mereka mengombinasikan soto dengan sate atau steak wagyu yang menggunakan bahasa Jepang. Menu soto-sate disebut sote. Warung berusia lebih dari tiga dekade ini seolah mengikuti perkembangan zaman.
Meskipun sudah berusia puluhan tahun, Soto Betawi Afung tetap menyuguhkan rasa tak biasa. Empuknya daging, sedapnya kuah soto, segarnya tomat, serta kriuknya emping melinjo menyatu dalam semangkuk soto.
Cromboloni
Tidak hanya masa lalu, Jakarta juga menyuguhkan kuliner masa kini. Salah satu yang lagi viral adalah cromboloni atau paduan croissant dan bomboloni. Roti ini disebut berasal dari Amerika Serikat. Di sejumlah media sosial, warganet merekam antrean panjang demi mendapatkan kue itu.
Pengunjung, antara lain, bisa mencicipi cromboloni di Oui! Croissant Bar di Pantai Indah Kapuk. Bakeri di kawasan Rukan Beach View dengan interior minimalis berkelir cerah dan bertingkat tiga itu diapit panorama pertokoan. Gerai dan restoran lainnya juga berjejer di sana.
Cromboloni yang mirip rolade itu menjadi salah satu menu utama. Rotinya menampung isian melimpah dengan lapisan luar yang begitu renyah. Menyantapnya membikin mulut rada awut-awutan. Bagaimana tidak, ketika digigit, selai di dalam cromboloni berhamburan ke bibir.
Dagu dan tangan pun ikut berlepotan. Pramusaji lantas menawarkan kantong kertas kecil untuk mengemas roti agar konsumen bisa mencomot dan langsung melahap roti itu dengan praktis. Cromboloni tentu bisa disantap dengan lebih elegan menggunakan pisau dan garpu.
Terdapat beberapa varian rasa cromboloni, seperti ovomaltine, pistachio, dan mango cream. Harganya dibanderol sekitar Rp 39.000 per potong. Racikan paling laris, pistachio, bertekstur krispi dengan semerbak aroma gurih telur yang seakan mengajak lidah menari-nari.
Di atas cromboloni, remahan pistachio melebur dengan adonan kacang yang berwarna hijau pastel. Demikian pula varian ovomaltine yang dibubuhi bola-bola cokelat kecil. Hidangan tersebut berbeda dengan bomboloni yang lebih menyerupai donat, tetapi tanpa lubang.
Agar rasanya lebih renyah, hangat, dan harum, cromboloni dimasukkan ke oven sekitar 5 menit. Sebagai pelengkap, pengunjung dapat mencoba aneka kopi, moktail, atau teh. Ketenaran makanan ini ternyata sudah menyusul croissant yang lebih dulu favorit.
”Setiap hari, kami bisa menghabiskan sekitar 50 potong (cromboloni),” ucap Fadilah, pramusaji kedai. Beroperasi sejak 1,5 tahun lalu, Oui! Croissant Bar melayani pengunjung pukul 07.30-21.00.
Konsumen juga dapat menikmati keindahan matahari terbenam di ujung Rukan Beach View yang biasanya semakin ramai sejak pukul 17.00. Setiap akhir pekan, musisi atau band menyuguhkan hiburan di kawasan itu sejak pukul 19.00.
Menyambut libur Natal dan Tahun Baru, saatnya pengunjung menjelajahi kuliner tradisional hingga yang viral di Jakarta. Mari atur jadwal sekarang.
Baca juga: Kuliner Pilihan Liburan di Bali, Hidangan Raja dan Aneka Tipat