Stasiun Gambir dan Pasar Senen Siap Menyambut Penumpang
PT KAI Daop 1 Jakarta memastikan sarana, prasarana, dan petugas siap menyambut arus penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia atau KAI Daerah Operasi 1 Jakarta siap menyambut penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru di Stasiun Gambir dan Pasar Senen. Selain memeriksa sarana dan prasarana stasiun, petugas juga menyiagakan sumber daya manusia untuk melayani penumpang.
Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengatakan, persiapan untuk angkutan Natal dan Tahun Baru sudah dimulai sebulan lalu. Pihaknya, misalnya, sudah memeriksa kesiapan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia (SDM) di lapangan.
”Semua sudah dipastikan kesiapannya,” kata Ixfan, Rabu (13/12/2023). Menurut dia, fasilitas stasiun, jalur rel, persinyalan, pelintasan, dan perlengkapan kereta sudah mendapat perawatan di Stasiun Gambir dan Pasar Senen.
Begitu pula dengan kereta dan lokomotif. Pihaknya sudah memastikan kelayakan dan keandalan sarana itu, baik yang siap operasi maupun masih cadangan. ”Jumlah kereta api reguler yang sedang jalan sebanyak 63. Kami juga menyiapkan kereta api tambahan sebanyak 10-11 unit,” ujarnya.
Warga menunggu jadwal pemberangkatan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Dengan demikian, PT KAI Daop 1 Jakarta akan menjalankan sekitar 73 kereta api selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru, 21 Desember 2023-7 Januari 2024. Adapun kapasitas tempat duduk mencapai 728.980 kursi.
Hingga Rabu pagi, kata Ixfan, jumlah tiket terjual sebanyak 280.391 kursi atau 38 persen. Jumlah kursi tersisanya sebanyak 448.589 kursi. ”Tiket dijual sejak 45 hari jelang keberangkatan,” katanya.
Pengenalan wajah
Selain kereta, pihaknya juga meningkatkan layanan di stasiun. Di Stasiun Gambir, misalnya, berlaku pemeriksaan tiket dengan face recognition (pengenalan wajah). Sistem ini dikenalkan sejak Juni dan berlaku wajib mulai September lalu. Saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru, sistem ini terus digalakkan.
Jumlah kereta api reguler yang sedang jalan sebanyak 63. Kami juga menyiapkan kereta api tambahan sebanyak 10-11 unit
Menurut Ixfan, dengan sistem ini, penumpang tidak perlu lagi menunjukkan tiket dan kartu tanda penduduk elektronik saat masuk ke ruang tunggu kereta seperti yang diterapkan pada sistem manual. Penumpang cukup memindai wajah di peralatan, lalu pintu akan terbuka.
”Masuk tidak perlu lama-lama, pelayanan di pintu tidak sampai semenit. Selain menghindari antrean panjang, sistem ini juga meminimalkan pemalsuan data,” ujarnya.
Seperti Rabu sore, sebagian penumpang sedang mendaftar untuk sistem pengenalan wajah. Petugas meminta mereka menunjukkan KTP elektronik. Penumpang cukup mendaftar sekali dan berlaku untuk stasiun-stasiun besar yang sudah menerapkannya.
Di ruang tunggu stasiun, penumpang tampak relatif ramai. Kursi di ruang tunggu sebagian besar terisi. Belum ada posko angkutan Natal dan Tahun Baru. Menurut Ixfan, posko akan beroperasi saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru berlangsung.
Miftahudin (54), penumpang yang hendak ke Tegal, mengatakan, sistem pengenalan wajah relatif membantu. Penumpang dan petugas tidak perlu repot menunjukkan dan memeriksa tiket dan KTP.
”Penumpang juga tidak perlu antre panjang saat masuk,” katanya. Adapun untuk fasilitas dan pelayanan lainnya, Miftahudin menganggap sudah memadai.