Terbukti, Panca Membunuh Empat Anaknya di Jagakarsa
Telepon seluler itu menjadi bukti kuat karena terdapat rekaman Panca membunuh anak-anaknya.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan menetapkan Panca Darmansyah (41) sebgai tersangka kasus pembunuhan empat anaknya di rumah kontrakan di Gang Roman, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dari alat bukti, Panca merekam aksi pembunuhan keji kepada empat anaknya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Bintoro mengatakan, dari hasil gelar perkara, pemeriksaan 12 saksi serta barang bukti, seperti telepon seluler dan laptop, pihaknya menetapkan Panca sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan empat anak, VA (6), SA (4), AA (3), dan AK (1). Telepon seluler itu menjadi bukti kuat karena terdapat rekaman Panca membunuh anak-anaknya.
Atas tindakan kejinya itu Panca dikenai Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) juncto Pasal 340 KUHP dan Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal hukuman seumur hidup atau hukuman mati.
”(Panca) Merekam video menggunakan handphone, sebelum kejadian, kejadian, setelah kejadian, dan rekaman saat ribut dengan istrinya (inisial D). Kami masih dalami (motif). Saudara P menyampaikan bahwa benar yang bersangkutan membunuh secara bergantian,” kata Bintoro, Sabtu (9/12/2023).
Aksi itu ia lakukan dimulai dari anak paling kecil berinisial AK (1), lalu berturut-turut terhadap AA (3), SA (4), dan anak tertua VA (6). Pembunuhan keji itu dilakukan Panca saat anak-anak masih dalam kondisi sadar dengan cara menyekap mulut anak-anaknya hingga tidak bernapas.
Setelah membunuh, Panca sempat menata barang mainan kesukaan anak-anaknya. Pembunuhan itu terjadi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 13.00-14.00. Hal ini diperkuat pula oleh keterangan sejumlah saksi yang tidak lagi melihat anak-anak itu sejak Minggu sore.
Setelah tak pernah terlihat, pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 09.30, Panca sempat meminta salah satu tetangga untuk mengantar minuman isotonik dan meletakkan minuman itu di depan pintu rumah kontrakan.
Selang beberapa jam kemudian, sekitar pukul 13.00, warga merasa curiga karena ada bau sangat menyengat. Sejumlah warga berinisiatif masuk dan betapa kagetnya mereka melihat Panca terbaring di kamar mandi dan menemukan empat jasad anak berjejer di atas kasur.
Jadi, belum berarti visum et repertum sudah selesai, tapi kami masih menunggu hasil dari laboratorium tersebut.
Selain barang bukti berupa ponsel, hasil autopsi terhadap keempat korban akan memperkuat persangkaan aksi pembunuhan oleh Panca. Saat ini, polisi masih menunggu hasil autopsi itu. Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal (Pol) Haryanto mengatakan, terjadi pembusukan terhadap jasad empat anak karena sudah meninggal lebih dari tiga hari.
Dari pemeriksaan, pihaknya mencurigai jejak lebam di mulut dan hidung pada semua korban. Secara keseluruhan tidak ditemukan luka luar atau dalam, seperti sayatan atau patah tulang. Meski begitu, katanya, masih perlu pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab pasti lebam tersebut.
”Pemeriksaan histopatologi, toksikologi, dan DNA. Jadi, belum berarti visum et repertum sudah selesai, tapi kami masih menunggu hasil dari laboratorium tersebut,” ujar Haryanto.
Selain pemeriksaan kepada empat korban, lanjutnya, pihaknya juga merawat Panca yang masih dalam kondisi lemah karena terjadi dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Hal itu menyebabkan hemoglobinnya menurun.
Tak hanya itu, dari pemeriksaan forensik, ada luka sayatan yang diduga sebagai percobaan bunuh diri pada bagian lengan kiri bawah, perut, dan kaki. Namun, kondisi panca berangsur membaik. Polisi juga akan memeriksa kesehatan psikologi Panca.
Kepala Kepolisian Sektor Jagakarsa Ajun Komisaris Iwan Gunawan melanjutkan, kondisi D juga perlahan membaik. Namun, masih perlu perawatan di RSUD Pasar Minggu. Dari pemeriksaan, ada luka lebam di mulut dan muka. Jika sudah pulih, kepolisian akan pelan-pelan untuk memintai keterangan D guna mengungkap penyebab terjadinya dugaan kekerasan dalam rumah tangga mereka.