Cabai Merah Sumbang Kenaikan Inflasi Tahunan Jakarta
BPS melaporkan, inflasi tahunan DKI Jakarta pada November 2023 tercatat sebesar 2,33 persen poin atau naik 0,25 persen poin dari bulan sebelumnya.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Pusat Statistik melaporkan inflasi tahunan DKI Jakarta pada November 2023 tercatat 2,33 persen atau naik 0,25 persen poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,08 persen poin. Penyumbang inflasi tahunan terbesar ialah komoditas beras dan penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah komoditas cabai merah.
BPS DKI Jakarta merilis kenaikan inflasi tahunan itu pada Jumat (1/12/2023). Pada November 2023, perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat meningkat 2,6 poin dibandingkan dengan November tahun lalu, yaitu dari 111,5 pada November 2022 menjadi 114,1 pada November 2023.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS DKI Jakarta Feri Prasetyo Nugroho menyebutkan, peningkatan indeks harga tersebut menunjukkan adanya inflasi tahun ke tahun sebesar 2,33 persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat hanya 2,08 persen.
Peningkatan inflasi tahunan yang mencapai 0,25 persen poin tersebut didorong oleh naiknya harga sejumlah komoditas barang dan jasa dalam periode setahun terakhir.
Komoditas utama penyumbang inflasi tahunan tersebut antara lain beras (0,315 persen), kontrak rumah (0,219 persen), daging ayam ras (0,126 persen), rokok keretek filter (0,097 persen), dan emas perhiasan (0,096 persen).
Adapun komoditas penyumbang deflasi meliputi bensin (0,019 persen), jaket pria (0,014 persen), pepaya (0,013 persen), air conditioner (0,012 persen), dan sabun cair/cuci piring (0,010 persen).
Sementara itu, apabila diamati secara bulan ke bulan (m-to-m), terjadi peningkatan indeks harga 0,34 poin dari 113,76 pada Oktober 2023 menjadi 114,10 pada November 2023. Dengan kata lain terjadi inflasi sebesar 0,30 persen, naik 0,17 persen poin dari bulan sebelumnya.
Komoditas utama penyumbang inflasi bulanan tersebut antara lain cabai merah (0,075 persen), angkutan udara (0,043 persen), cabai rawit (0,035 persen), daging ayam ras (0,025 persen), dan emas perhiasan (0,020 persen).
Peningkatan inflasi tahunan sejalan dengan pergerakan inflasi November 2021, tetapi berlawanan dengan November 2022 yang justru mengalami penurunan. Meski demikian, inflasi pada November 2023 jauh lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada November tahun sebelumnya yang hampir separuhnya.
Hal ini karena pada 2022 tekanan inflasi global di tengah isu krisis energi yang melanda dunia mengakibatkan harga sejumlah barang dan jasa naik, terutama bensin. Dampak kenaikan harga bensin pada September 2022 masih terasa pada November 2022 sehingga inflasi tahunan tercatat masih cukup tinggi.
Sementara pada November 2023, dampak kenaikan harga bensin telah mereda dan inflasi yang terjadi lebih didorong oleh kenaikan harga bahan makanan, biaya perumahan, dan emas perhiasan.
Sementara itu, inflasi tertinggi secara nasional terjadi di Tanjung Pandan sebesar 5,89 persen dengan IHK 120,62 dan terendah di Jayapura sebesar 1,82 persen dengan IHK 112,99.
Mengendalikan inflasi
Untuk mengendalikan inflasi menjelang akhir tahun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersinergi dengan pemerintah daerah lainnya, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, serta Kota Bekasi. Sinergi ini dilakukan melalui High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Menurut Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, sinergi antara Pemprov DKI dan sejumlah pemerintah daerah ini untuk mengatasi berbagai permasalahan, terutama kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah.
”Yang perlu dilakukan adalah gerakan tanam untuk mengatasi kenaikan harga komoditas, seperti cabai rawit dan cabai merah. Ini sesuai arahan Mendagri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Se-Indonesia pada 20 November 2023,” kata Heru.
Heru menyampaikan, arahan selanjutnya dari Mendagri Tito Karnavian ialah stabilisasi pasokan dan harga pangan. Cara ini dilakukan dengan mengecek ketersediaan stok, mengawasi sistem dan jalur distribusi, serta meningkatkan cadangan pangan.
”Hal ini menjadi fokus mengingat mendekati hari besar keagamaan nasional Natal, Tahun Baru, dan event besar lainnya. Maka, perlu adanya penanganan terhadap pangan,” tambah Heru.
Menurut Heru, HLM ini sangat vital dilakukan mengingat peran penting DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dalam menentukan roda perekonomian dan perkembangan inflasi nasional. Wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat memiliki andil terhadap perekonomian nasional pada tahun 2022 sebesar Rp 6.356,50 triliun atau 32,45 persen. Bahkan, kontribusi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terhadap perekonomian nasional pada tahun 2022 sebesar Rp 4.504,26 triliun atau 22,99 persen.
Wilayah Jabodetabek berkontribusi sebesar 46,15 persen terhadap inflasi nasional. Selain itu, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten berkontribusi sebesar 53,34 persen terhadap inflasi nasional.
Melalui HLM, juga terjalin kerja sama antardaerah dalam menjaga kestabilan inflasi menjelang hari besar keagamaan nasional Natal dan Tahun Baru, antara lain menjaga ketahanan pangan serta kestabilan inflasi mencakup penyediaan pasokan, baik dari sisi hulu maupun hilir oleh BUMD Pangan. Komoditas pangan yang dihasilkan dari kerja sama ini adalah beras, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, cabai, daging sapi, daging ayam, dan ikan.
Wilayah Jabodetabek berkontribusi sebesar 46,15 persen terhadap inflasi nasional. Selain itu, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten berkontribusi sebesar 53,34 persen terhadap inflasi nasional.
Selain itu, kerja sama juga dilakukan dalam hal komunikasi yang efektif untuk mengendalikan ekspektasi inflasi di masyarakat, distribusi stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dan pengawasan mutu pangan, serta rekonsiliasi data pada sistem informasi pangan.
”Rencana tindak lanjut HLM ini, seluruh daerah bersepakat untuk panen cabai serentak, peninjauan pasar bersama, dan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah serentak di wilayah masing-masing,” ujar Heru.