Hujan dan Luapan Sungai Memicu 69 Titik Banjir di Jakarta
Sepanjang Kamis ini, ada 69 titik genangan di Jakarta, terutama karena meluapnya Sungai Ciliwung. Warga terdampak mendesak agar normalisasi Ciliwung segera dituntaskan.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah wilayah di Jakarta kembali dilanda banjir sepanjang Kamis ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat ada 69 titik genangan di Ibu Kota. Adapun daerah yang terdampak, seperti di Jakarta Selatan, sebanyak 16 RT yang tersebar di Kelurahan Pondok Pinang, Kelurahan Rawajati, dan Kelurahan Pejaten Timur.
Lalu, di Jakarta Timur ada 46 RT di Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Bale Kambang, Kelurahan Cawang, dan Kelurahan Cililitan.
Salah satu wilayah yang terdampak luapan Sungai Ciliwung paling parah ialah di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Untuk keempat kali pada 2023, warga di Kebon Pala harus berhadapan dengan banjir.
Sanusi, Ketua RT 013 RW 004, Kamis (30/11/2023), mengatakan, air mulai menggenang pada pukul 05.00 dan terus meningkat, hingga sore tadi masih cukup tinggi. Akibatnya, setidaknya 125 keluarga terdampak banjir di RT 013.
”Ketinggian air sekitar 175 cm di titik terendah. Ini masih siaga 2 semoga tidak ada hujan dan banjir kiriman dari Bogor tidak berlanjut. Kalau siaga 1 lebih parah dari ini, bisa sampai lebih dari 2 meter, bahkan sampai genteng rumah warga,” kata Sanusi sembari menunjukan tiang penanda tinggi banjir.
Surjono (59), warga RT 012 RW 004, duduk beristirahat tak jauh dari titik banjir dengan pakaian basah. Hingga pukul 16.30, ia masih menanti air surut. Tak seperti banjir sebelumnya. Banjir kali ini, menurut dia, lama surut.
”Sebelumnya lumayan cepat. Semoga Sungai Ciliwung di sisi kampung kami cepat dinormalisasi biar aman. Selama belum dinormalisasi di RW 004, 005, 006, 007, dan RW 008, kami kena imbasnya,” ujar Surjono.
Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (29/11/2023) dan Kamis (30/11/2023) menyebabkan kenaikan status Bendung Katulampa siaga 2 (Siaga) pada Rabu pukul 20.10. Di Pos Depok siaga 2 pada pukul 23.00.
Sementara di Pos Pesanggrahan siaga 3 (Waspada) pada Kamis pukul 01.00. Di Pos Angke Hulu siaga 3 pada pukul 04.00, dan di Pintu Air Manggarai siaga 3 pada pukul 08.00.
Bencana di Kota Bogor
Hujan berintensitas tinggi juga menyebabkan Kota Bogor dilanda bencana. Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas menuturkan, tercatat ada 19 bencana. Adapun 19 bencana itu seperti sepuluh peristiwa longsor, enam peristiwa banjir lintasan, dua bangunan ambruk, dan satu kejadian pohon tumbang.
Data itu belum termasuk peristiwa bencana terbaru karena pada Kamis sore Kota Bogor kembali dilanda hujan deras. Dari pantauan sementara petugas, ada papan reklame di Taman Corat-Coret roboh dan menyebabkan pengendara sepeda motor dan pedagang sate mengalami luka ringan.
”Akibat cuaca ekstrem yang terjadi, ada 331 rumah dengan 448 jiwa terdampak banjir lintasan. Enam keluarga atau 24 jiwa di antaranya mengungsi,” ujar Theo.
Tak hanya itu saja, banjir lintasan dan longsor serta pohon tumbang juga menyebabkan 5 rumah warga rusak ringan, 4 rumah rusak sedang, dan 11 rumah berat.