Coldplay Sumbang ”Neon Moon II” untuk Bersihkan Cisadane
Grup musik Coldplay bersama The Ocean Cleanup akan membantu pembersihan Sungai Cisadane dengan kapal pencegat sampah bernama ”Neon Moon II”.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Vokalis Coldplay, Chris Martin, memeriahkan konser bertajuk Coldplay Music of the Spheres World Tour di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
TANGERANG, KOMPAS — Selain menggelar konser di Jakarta, grup musik Coldplay akan berkontribusi pada upaya melestarikan lingkungan dengan berencana menyumbang kapal pembersih sungai. Langkah ini diharapkan dapat berdampak pada bertumbuhnya kesadaran publik untuk menjaga sungainya.
Hal ini disampaikan Ketua Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) Ade Yunus, Sabtu (18/11/2023). Ade menerangkan, dalam waktu dekat, kapal Neon Moon II akan bersandar di Sungai Cisadane. Kapal yang diinisiasi oleh Coldplay bekerja sama dengan organisasi pengembang teknologi pembersihan laut The Ocean Cleanup itu akan berlayar untuk mengarungi Sungai Cisadane dan mengambil sampah yang ada di alirannya.
Rencana ini juga telah disampaikan dalam akun X @TheOceanCleanUp yang bertuliskan ”Coldplay terus mendukung misi The Ocean Cleanup untuk membersihkan lautan plastik dengan mengadopsi teknologi interceptor (pencegat) kedua mereka, yakni interceptor 020 alias Neon Moon II yang akan ditempatkan di Sungai Cisadane”.
Teknologi interceptor dinilai efektif dalam mengurangi sampah di sungai. Teknologi ini sudah digunakan di Sungai Klang, Malaysia.
Sukarelawan Bank Sampah Sungai Cisadane di Kota Tangerang, Provinsi Banten, membersihkan bantaran sungai, Sabtu (21/10/2023).
Ade menerangkan, sebelum rencana ini digelar, pihak Ocean Cleanup sudah mengarungi Sungai Cisadane pada Mei dan Juni 2023. ”Mereka datang empat kali untuk melihat kondisi terkini dari Sungai Cisadane,” ujar Ade yang kala itu ikut mendampingi.
Sungai Cisadane memiliki panjang 129 kilometer dan mengalir dari Bogor ke arah Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang dan berujung di Muara Tanjung.
Karena itu, menjaga kelestarian lingkungan, terutama sungai, merupakan tanggung jawab bersama.
Ia mengapresiasi rencana tersebut karena selaras dengan visi untuk Cisadane bebas sampah pada 2045. Tidak hanya Coldplay, beberapa pihak lain turut berkontribusi untuk kebersihan Sungai Cisadane.
Kondisi sungai saat ini masih terbelenggu sampah. Dalam sebulan, Banksasuci setidaknya bisa menjaring sampah di Sungai Cisadane sebanyak 18 ton. Kebanyakan adalah sampah rumah tangga berupa sampah plastik.
Chief Operating Officer Sea Soldier Dinni Septianingrum dan Presiden Direktur PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia Lim Kim Siah menunjukkan penghalau sampah (trashboom) yang dipasang di aliran Sungai Cisadane, Sabtu (21/10/2023). Alat ini dianggap efektif menghalangi sampah yang mengalir di sungai.
Namun, jumlah itu lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana jumlah sampah bisa mencapai 21 ton per bulan. Merosotnya jumlah sampah ini dinilai tidak lepas dari mulai sadarnya warga akan pentingnya kebersihan sungai dan mulai mengelola sampah dari sumber.
Koordinator Sobat Air, John William Chandra, mengatakan, saat ini kondisi sungai, terutama di kota besar, sangat mengkhawatirkan. Hal ini karena masyarakat perkotaan lebih menganggap sungai seperti tong sampah besar.
Kondisi ini membuat sungai tercemar. Banyak sungai yang kondisinya penuh sampah, bau, dan kotor. Hal ini harus dicegah karena air memiliki peranan penting bagi perkembangan kota.
”Karena itu, menjaga kelestarian lingkungan, terutama sungai, merupakan tanggung jawab bersama,” ujarnya.