Kekecewaan Penggemar Coldplay yang Masih Tersisa
Keriuhan konser Coldplay juga terjadi di luar Stadion GBK karena banyak calon penonton tidak bisa masuk meski sudah membeli tiket secara resmi.
Konser Coldplay, Rabu (15/11/2023) malam, masih menyisakan pengalaman tak menyenangkan, bahkan kekecewaan, bagi sebagian kalangan. Meski telah membeli tiket, mereka gagal menyaksikan aksi panggung band asal Inggris itu.
Sejak Minggu (12/11/2023), Putra (24) bersama tiga teman-temannya sudah tiba di Jakarta dari Surabaya, Jawa Timur. Saat hari-H, mereka sangat antusias berjalan menuju Stadion Gelora Bung Karno. Mereka merasa aman karena sudah mengantongi tiket konser. Sayangnya, hingga Rabu pukul 21.00, upaya mereka untuk masuk menyaksikan grup band yang dimotori Chris Martinberujung kekecewaan dan kekesalan.
Baca juga: Coldplay di Sini Bersama Kalian
Mereka hanya bisa mendengarkan dentuman musik dan kemeriahan dari luar Stadion Gelora Bung Karno. Datang dengan gembira, pulang dengan hati merana. Begitu perasaan yang diungkapkan Putra yang masih tak percaya kedatangan mereka ke Jakarta menjadi sia-sia. Uang tiket yang telah mereka pesan sebesar total Rp 16,8 juta pun terbuang sia-sia. Setiap tiket festival yang mereka beli seharga Rp 4,2 juta.
Putra tak habis pikir dan tidak mengerti dengan perlakuan dan penjelasan pihak penyelenggara konser. Saat berbaris antre di gerbang festival untuk memindai atau scan barcode, petugas tidak mengizinkan Putra masuk, begitu pula dengan tiga temannya.
Petugas itu beralasan, barcode mereka telah terdaftar atau terpakai pada sekitar pukul 14.00. Mereka lalu berusaha meyakinkan petugas bahwa mereka adalah pemegang tiket asli dari identitas dan pembelian resmi. Adu mulut pun tak terhindarkan. Petugas tetap tidak mengizinkan Putra dan temannya masuk ke area konser.
”Kami enggak bisa masuk. Tidak ada penjelasan logis dari mereka, seperti sibuk sendiri dan bingung. Saat scan barcode, kata petugas, data kami tidak valid dan sudah ada yang masuk. Padahal, kami berdiri di depan mereka. Itu siapa yang masuk sebelumnya? Kami beli tiket secara legal, resmi atas nama kami. Ini bukan tiket palsu, jastip, dan bukan dari tangan orang kedua atau ketiga,” ujar Putra, Jumat (16/11/2023) pagi, saat dihubungi.
Putra merasa seharusnya pihak penyelenggara bertanggung jawab terhadap penonton konser yang tidak bisa masuk ke GBK. ”Saya bingung, ini janggal. Ada permainan internal promotor karena barcode seharusnya yang memiliki e-mail, tiketnya telah kami beli dan membayar melalui virtual account. Kami sudah melakukan semua prosedur pemesanan tiket,” ucap Putra.
Promotor atau penyelenggara harus bertanggung jawab. Tidak hanya kepada saya, tetapi juga kepada penonton lainnya yang gagal menyaksikan konser Coldplay. Sampai saat ini belum ada penjelasan dan tindak lanjut. Kami berharap uang bisa kembali.
Perasaan kesal juga dirasakan Farah Fadhila (27) saat mengetahui tidak bisa masuk ke dalam Stadion GBK karena tiket yang telah ia pesan ternyata atas nama orang lain. Ia mengaku membeli tiket itu dari seseorang.
Ia pun menghubungi penjual tiket dan berharap masih bisa menyaksikan konser Coldplay. Namun, ternyata tetap tidak bisa. ”Akhirnya aku mendapat refund (uang kembali). Yang punya tiket aslinya itu saat mau masuk juga tidak dikasih. Kalau aku sekarang, ya, sudahlah. Kemarin, sih, kecewa pasti. Tapi yang kasihan, yang beli tiket resminya banyak dianulir. Di gerbang tenggara banyak yang bermasalah di CAT 2B,” ujar Fadhila.
Berbeda dengan Fadhila, Dita Gloria (37) justru bisa masuk ke dalam Stadion GBK meski bukan pemegang tiket asli berdasarkan pembelian resmi. ”Ini tiket kerabatnya tanteku. Satu tiket enggak kepakai, terus dia kasih ke aku. Aku terima dong, gratis. Enggak ada masalah, sih, masuk saja. Cuma nunjukin tiket dan dikasih gelang. Konsernya keren. Aku memang suka Coldplay. Bersyukur banget bisa nyaksikan meski dari jauh. Seru atmosfernya, gila, keren pokoknya,” ujar Dita.
Laporan penipuan
Lain lagi dengan Niken Putri (23). Hasrat untuk menyaksikan konser Coldplay membuatnya memesan tiket pada H-1, Selasa (14/11/2023), dari sebuah akun di media sosial Instagram. Niken tidak menyangka ternyata akun yang menjual tiket konser Coldplay itu merupakan penipu. Ia pun melaporkan kasus penipuan itu ke Polda Metro Jaya.
Niken begitu percaya dan menuruti permintaan pelaku untuk mengisi data dari tautan Google Form dan segera membayar tiketnya.
Perempuan asal Manggarai, Jakarta Selatan, itu baru tersadar jika telah tertipu saat kembali mengecek akun Instagram itu sudah terblokir. Padahal, ia sudah mentransfer uang Rp 3,5 juta melalui aplikasi berbayar.
”(Penjualan tiket) Dari Instagram karena di situ meyakinkan banget. Dari cara berkomunikasinya (percakapan di direct message), dari postingan, dia ngeshare bukti transfer di Snapgram-nya, bukti pemesanan. Dia akan kirim barcode kalau kita sudah transfer,” kata Niken.
Menanggapi dugaan penipuan tiket konser Coldplay itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya telah menerima beberapa laporan yang masuk ke Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polres Metro Jakarta Pusat.
”Laporan yang masuk itu akan kami dalami,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya menerima aduan atau laporan dari calon penonton atas dugaan penipuan tiket konser Coldplay. Pihaknya pun menyelidiki laporan tersebut atau upaya yang gagal menonton Coldplay.
”Lebih kurang total kerugian Rp 1,3 miliar. Laporan penipuan atas 400 tiket,” ujar Susatyo, Rabu (15/11/2023) malam. Adapun laporan itu masuk di Polres Metro Jakarta Pusat dan dari posko yang didirikan oleh pihak penyelenggara bersama kepolisian.
Dari beberapa laporan itu, kata Susatyo, ada para calon penonton telah memesan tiket kepada pihak tertentu. Pihak itu lalu berusaha mencari tiket permintaan pembeli. Namun, sampai hari-H atau mendekati beberapa jam konser Coldplay pada Rabu, mereka belum menerima tiket tersebut.
”Kami dalami lagi (berapa) grade atau tiket yang dijanjikan, kelas apa,” katanya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Chandra Mata Rohansyah mengatakan, pihaknya menerima laporan dari 73 orang atas dugaan penipuan tiket konser Coldplay.
”Ini bukan penipuan tiket yang dapat tiket palsu, tetapi dia beli tidak dapat tiket. Bukan tiket palsu. Beberapa pembeli minta uangnya kembali,” ujarnya.
Dari keterangan yang dihimpun polisi, kata Chandra, sebelum menjual tiket ke korban yang melaporkan ke polisi itu, penjual tiket ini membeli tiket dari pembeli tiket lain atau sistem reseller. ”Orang yang jual ini dia juga beli ke orang lain,” katanya.
Polisi menangkap penipu
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Bintoro mengatakan, pihaknya menangkap dua pelaku berinisial RA atas tindak pidana penipuan atau penggelapan tiket konser Coldplay.
Baca juga: Cuan di Balik Ingar Bingar Konser Coldplay
Bersama dengan korban penipuan, polisi menangkap RA di Kelurahan Mampang, Mampang Prapatan. Saat penangkapan, RA mengakui tindakannya sehingga telah merugikan korban. Dalam menjalankan aksi penipuannya, pelaku RA ini membeli tiket resmi. Setelah itu, ia memalsukan atau menduplikat tiket itu seperti tiket resmi dan asli.
”Korban merasa terpengaruh karena pelaku punya tiket asli, tetapi saat diserahkan tiket duplikat. Setelah hendak ditukarkan, diketahui itu tiket palsu. Dari mulut ke mulut, RA jual tiket ini secara langsung kepada para korban. (Total) 24 tiket seharga Rp 312 juta. Hasil kejahatan dipakai untuk keperluan pribadi,” ujar Bintoro.
Sementara itu, hingga kini Kompas masih berusaha mengonfirmasi pihak promotor dan penyelenggara konser Coldplay. Hingga berita ini dinaikkan, pihak promotor PK Ent belum membalas pesan dan menjawab panggilan telepon dari Kompas.