Revitalisasi Terminal Blok M merujuk Peraturan Gubernur DKI Jakarta tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Terminal Blok M di Jakarta Selatan akan direvitalisasi tahun 2024. Area tersebut dikembangkan menjadi kawasan berorientasi transit Blok M dan Sisingamangaraja.
Pasar dan terminal bus di Blok M diresmikan penggunaannya oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pertengahan Juni 1968. Terminal bus berada dalam kawasan seluas lebih dari 2,2 hektar. Biaya pembangunannya Rp 7,5 juta untuk mengurangi beban arus lalu lintas bus yang sebelumnya terpusat di Blok A.
Kepala Satuan Pelayanan Terminal Blok M Joni Budhi menyebutkan, revitalisasi direncanakan mulai tahun 2024 seiring berakhirnya kerja sama dengan pihak ketiga, PT Langgeng Ayomlestari. Kerja sama telah berlangsung selama 30 tahun, sejak tahun 1990 sampai 2022.
”Perencanaannya demikian (revitalisasi) karena pihak ketiga sudah berakhir Oktober 2022 dan diperpanjang tahun kedua status quo-nya,” kata Joni, Senin (13/11/2023).
Revitalisasi itu merujuk Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 55 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja.
Menurut Joni, berdasarkan rencana induk atau masterplan revitalisasi akan berlangsung sampai lima tahun. Hasilnya antara lain Terminal Blok M akan terintegrasi dengan Stasiun Blok M BCA dan ada hunian modern di kawasan tersebut.
Pihaknya tengah menyiapkan rekayasa operasional terminal selama revitalisasi nanti. Menurut rencana, disiapkan halte bayangan di Jalan Sultan Hasanudin, Melawai, Pasaraya Blok M, Jalan Panglima Polim, dan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. ”Halte bayangan berlaku untuk semua angkutan umum,” ujar Joni.
Revitalisasi
Dalam diskusi Dewan Transportasi Kota Jakarta tentang Revitalisasi Terminal Blok M, akhir Juli 2019, Terminal Blok M diharapkan menjadi kawasan berorientasi transit untuk memudahkan orang berpindah dari satu moda transportasi ke lainnya. Sebab, meskipun sudah ada Transjakarta dan MRT, kawasan tersebut belum terintegrasi dengan baik.
Namun, pemeliharaan atau revitalisasi terminal baru dapat terwujud setelah perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga berakhir.
Merujuk Pergub DKI Jakarta No 55/2020, ditetapkan kawasan pembangunan berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja seluas 113,7 hektar. Strategi penataannya antara lain memprioritaskan pengembangan lahan yang berada dalam radius 700 meter dari stasiun, mengarahkan prioritas pengembangan pada lahan yang dapat dikembangkan dalam jangka pendek 0-3 tahun dan menengah 4-7 tahun, serta mewujudkan infrastruktur kawasan sesuai pembangunan berorientasi transit.
PT MRT Jakarta (Perseroda) mendapatkan penugasan dari Pemprov DKI Jakarta untuk mengelola dan mengembangkannya dalam Pergub DKI Jakarta No 65/2021 tentang Penunjukan PT MRT Jakarta sebagai Pengelola Kawasan Berorientasi Transit Koridor Utara-Selatan MRT Jakarta.
Manajemen menyiapkan sejumlah tema untuk tiap kawasan. Ada tema Gerbang Suar Jakarta untuk Lebak Bulus, Ruang Atas Dinamis untuk Fatmawati, Green Creative Hub untuk Blok M-Sisingamangaraja, Kolase Aktivitas di Pusat Jakarta untuk pengembangan Istora-Senayan, dan Kolaborasi Gerak untuk pengembangan Dukuh Atas.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo menyebutkan, penentuan tema tiap-tiap kawasan berorientasi transit itu dilakukan berdasarkan analisis eksisting dan karakter kawasan serta visi yang diusulkan pada kawasan seperti historis kawasan (Kompas, 17 Juni 2023).
P enataan Blok M-Sisingamangaraja dimulai dari jalur pedestrian, gedung Peruri lama yang diubah sebagai area ruang publik baru, serta penataan Taman Martha Christina Tiahahu menjadi taman literasi.
Penentuan tema untuk Blok M-Sisingamangaraja, misalnya, didasari aspek historis dengan kawasan Kebayoran Baru yang rencananya ditata sebagai wilayah permukiman hijau dan asri seperti pada masa kolonialisme.
Perencanaan dengan visi pengembangan ”Kota Taman” untuk wilayah Kebayoran Baru selaras dengan Pergub Penataan Kawasan Kebayoran Baru. Maka, penataan Blok M-Sisingamangaraja dimulai dari jalur pedestrian, gedung Peruri lama yang diubah sebagai area ruang publik baru, serta penataan Taman Martha Christina Tiahahu menjadi taman literasi.
Dengan tema-tema itu, pembangunan atau pengembangan kawasan tidak bergeser jauh. PT MRT Jakarta (Perseroda) juga menerbitkan urbandesign guideline atau panduan rancang kota sehingga jika ada pemilik lahan atau gedung di sekitar stasiun MRT hendak menata atau membangun kembali, rancangan akan mengikuti panduan yang ada.