Pasar Lama Tangerang Terbakar, Pedagang Butuh Bantuan
Kebakaran menghanguskan delapan lapak di kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang, Sabtu (23/9/2023) malam. Api yang membakar diduga berasal dari korsleting listrik. Pedagang meminta bantuan agar bisa berusaha kembali.
Oleh
RHAMA PURNA JATI, FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Sisa kebakaran yang menghanguskan delapan lapak di kawasan Pasar Lama, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu (24/9/2023).
TANGERANG, KOMPAS — Kebakaran menghanguskan delapan lapak yang ada di Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (23/9/2023) malam. Kebakaran diduga akibat arus pendek listrik. Pedagang berharap ada bantuan untuk bisa menjalankan usahanya kembali.
Secara perlahan Duloh (61) mengais sisa barang yang masih tersisa setelah lapak jahitnya dilahap si jago merah, Sabtu malam. Di lapak berukuran 2 meter x 1,5 meter itu, sejak 38 tahun lalu, Duloh mengais rezeki sebagai penjahit.
Kini, usahanya seolah pupus karena sebagian besar asetnya, seperti mesin jahit, kain, dan benang yang biasa digunakan habis terbakar. ”Total kerugian yang saya alami sekitar Rp 10 juta,” katanya.
Keganasan api tergambar dari beberapa mesin jahit dan mesin obrasnya yang telah hangus terbakar. ”Tapi, sepertinya, mesin ini masih bisa digunakan,” kata Duloh sembari memeriksa mesin obras buatan Jerman tahun 1957 merek Pegasus.
Sisa kebakaran di kawasan Pasar Lama, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu (24/9/2023).
Duloh tidak tahu-menahu bagaimana api membakar lapaknya itu. Karena, saat itu ia sudah kembali ke rumah. ”Biasanya saya pulang pukul 17.30 dan kebakaran terjadi pukul 21.00. Saya baru lihat pagi ini. Lapak saya sudah terbakar habis,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Nani Rustina (67) yang sejak tahun 1985 sudah menjahit di lokasi itu. Nani meneruskan usaha suaminya. ”Sekarang semua sudah terbakar,” ujarnya.
Padahal, lapak itu merupakan satu-satunya tumpuan bagi Nani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sepeninggal suaminya.
Sebelum pandemi Covid-19, Nani bisa memperoleh sekitar Rp 50.000 sampai Rp 70.000 per hari. Kini sejak usaha konveksi menjamur, ditambah pandemi, omzet usahanya terus turun.
”Kini, saya mendapatkan uang sekitar Rp 30.000 per hari dari usaha menjahit. Sekarang, setelah lapak saya terbakar, saya bingung mau cari usaha apa lagi,” katanya.
Nani khawatir kebakaran ini membuat pelanggannya pergi. Apalagi, saat terbakar banyak pakaian milik pelanggan yang ia simpan di lapaknya ikut terbakar.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Sisa kebakaran yang menghanguskan delapan lapak di kawasan Pasar Lama, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu (24/9/2023).
Baik Duloh maupun Nani berharap ada bantuan dari sejumlah pihak untuk membangun kembali lapak yang terbakar agar dirinya bisa melanjutkan usaha.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan, kebakaran terjadi pada Sabtu pukul 21.02. Api menghanguskan setidaknya delapan ruko semipermanen, termasuk sebuah toilet umum. Pantauan Kompas pada Minggu siang, kedelapan ruko yang terbakar tersebut masih dipasangi garis pembatas oleh kepolisian.
Selain lapak untuk usaha jahit, di kawasan yang berada di sela-sela ruko itu juga terdapat warung makan dan toko buah.
Dugaan awalnya, api berasal dari lapak yang berada di dekat toilet umum yang kemudian menyerbar ke lapak yang ada di sekitarnya.
Dugaan awalnya, api berasal dari lapak yang berada di dekat toilet umum yang kemudian menyebar ke lapak yang ada di sekitarnya. ”Dugaan sementara, penyebab kebakaran akibat arus pendek listrik di salah satu lapak,” kata Maryono.
Untuk memadamkan api, ujar Maryono, pihaknya mengerahkan 11 mobil dan 60 petugas pemadam kebakaran. Proses pemadaman di area seluas 54 meter persegi itu baru tuntas sekitar pukul 23.40. Akibat kebakaran, kerugian total yang dialami sekitar Rp 50 juta.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Sisa kebakaran di kawasan Pasar Lama, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu (24/9/2023).
Tokoh masyarakat di Pasar Lama, Syarif Hidayat, mengatakan, kebakaran di kawasan ini sangat jarang terjadi. Terakhir, kebakaran terjadi tahun 1980. Ketika itu api menghanguskan sebuah rumah, tetapi api tidak merembet ke rumah lain.
Keberadaan Pasar Lama sangat penting bagi masyarakat, bahkan pasar ini menjadi salah satu pasar pionir di Kota Tangerang. Berdasarkan sejarah, pasar ini sudah ada sejak 1935-an. Bahkan, kata Syarif, Pasar Lama telah ada sebelum dibangun Pasar Anyar dan Pasar Baru.
Dulu pasar ini dihuni oleh pedagang Tionghoa yang menjual beragam bahan kebutuhan, seperti hasil laut, bahan pangan, dan kebutuhan sandang. Sejak tahun 1970-an, pasar berkembang pesat seiring dengan dibangunnya lapak dan ruko.
Hingga kini Pasar Lama tetap menjadi pilihan warga walau sudah ada dua pasar baru di sekitarnya. Karena begitu penting pasar ini, Syarif berharap tidak ada lagi kebakaran di pasar ini.