Pihak Museum Nasional membentuk tim investigasi internal untuk memastikan penyebab kebakaran yang terjadi pada Sabtu (16/9/2023) malam.
Oleh
WISNU WARDHANA DANY, RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE, NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengelola Museum Nasional membentuk tim investigasi internal untuk mencari penyebab kebakaran yang terjadi di Gedung A museum, Sabtu (16/9/2023) malam.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra, melalui keterangan tertulis, menyampaikan, Museum Nasional terbagi menjadi tiga bangunan utama, yaitu Gedung A, Gedung B, dan Gedung C. Kebakaran pada Sabtu malam terjadi di belakang Gedung A.
”Saat ini prioritas utama kami adalah perlindungan artefak berharga dan benda- benda sejarah yang ada di dalam museum,” kata Mahendra.
Mahendra menambahkan, pihaknya langsung mengerahkan tim investigasi internal untuk memastikan penyebab kebakaran dan mendata koleksi museum, baik yang terdampak maupun yang sudah diamankan. ”Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa penyelidikan ini berjalan dengan transparan,” katanya.
Dikutip dari akun Instagram Museum Nasional Indonesia, pengelola museum akan mendata koleksi yang terdampak kebakaran ataupun koleksi yang berhasil diselamatkan dari kebakaran.
Dikutip dari laman resmi Museum Nasional, museum menyimpan sekitar 190.000 benda-benda bernilai sejarah yang terdiri atas tujuh jenis koleksi, yakni prasejarah, arkeologi masa klasik atau Hindu-Buddha, numismatik dan heraldik, keramik, etnografi, geografi, dan sejarah.
Kompleks Museum Nasional dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi. Gedung A digunakan untuk ruang pamer dan wahana Imersifa. Sementara Gedung B, yang dikenal pula dengan sebutan Gedung Arca, digunakan untuk pameran, kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersial, dan perpustakaan.
Invetarisasi koleksi
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin mengatakan, api membakar empat ruangan di Gedung A. Dia mengatakan, belum ada korban yang dilaporkan.
”Dari yang saya lihat, kebakaran terjadi di sayap kanan dua ruangan dan di tengah ada dua. Pihak kami belum bisa mengidentifikasi benda-benda yang terbakar,” katanya.
Dia menyebutkan, polisi mengerahkan sekitar 80 personel untuk mengamankan area museum. Adapun saat pemadaman, akses Jalan Merdeka Barat dari kawasan Patung Arjuna hingga persimpangan di dekat Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ditutup.
Kebakaran Museum Nasional terjadi pada Sabtu mulai pukul 20.00. Api dari lantai dasar gedung menjalar dari bagian belakang gedung museum hingga sebagian atap dan tembok ambruk.
Lantai dasar ini sedang digunakan sebagai bedeng yang menyimpan material untuk renovasi museum. Selain material mudah terbakar, seperti tripleks, angin kencang juga turut mempercepat perambatan api.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat menerima laporan kebakaran Museum Nasional pukul 20.00. Total 56 petugas dan 14 unit pemadam kebakaran memadamkan api hingga pukul 21.47. Sebagian api di bagian belakang museum sudah padam. Tersisa asap putih tebal dan sisa-sisa material yang roboh.
Perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Marwoto, menyebutkan, api berasal dari bedeng di lantai dasar yang menyimpan material untuk renovasi museum. Api merambat dengan cepat karena banyak material mudah terbakar di bedeng dan Gedung A.
”Ada indikasi penyebab kebakaran dari blower air conditioner (pendingin ruangan),” kata Marwoto.