Polisi Dalami Sidik Jari, Dokumen, dan Keluarga Kasus Cinere
Ditemukan jejak sidik jari di jendela, gagang pintu, dan beberapa perabotan di rumah nomor 39 di perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Jawa Barat. Penghuni rumah itu, Grace dan David, ditemukan telah menjadi mayat.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Tim penyidik gabungan masih terus mendalami kasus kematian Grace Arijani Harahapan (64) dan anaknya, David Ariyanto Wibowo (38), di rumahnya,rumah nomor 39 di Jalan Pesanggrahan VIII, Bukit Cinere Indah, Depok, Jawa Barat. Tim gabungan saat ini sedang memeriksa jejak sidik jari, dokumen, dan saksi keluarga untuk mencari bukti baru.
Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Samian mengatakan, tim penyidik gabungan terus mendalami dan mencari bukti-bukti tambahan untuk mengungkap kasus kematian Grace dan David yang jasadnya ditemukan 7 September lalu. Keduanya diyakini telah tewas jauh sebelum mayatnya ditemukan warga setempat.
Dari pemeriksaan lanjutan di tempat kejadian, kata Samian, pihaknya telah mengumpulkan sejumlah barang dan dokumen yang selanjutnya akan dipelajari oleh tim ahli psikologi forensik.
Pemeriksaan itu untuk menemukan bukti tambahan terkait pola kehidupan korban serta motif dari tindakan yang menyebabkan ibu dan anak itu tewas.
”Dokumen itu akan didalami dulu. Kami juga menemukan sidik jari. Kita tunggu hasil penyelidikannya itu sidik jari siapa dari ahli finger print labfor. Sampel sidik jari itu ditemukan di jendela, ganggang pintu, dan beberapa perabotan,” kata Samian, Kamis (14/9/2023).
Hingga saat ini, kata Samian, pihaknya telah memeriksa 15 saksi. Saksi terbaru, yaitu dari pihak sekolah tempat David mengecap pendidikan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan masih akan dipanggil untuk pemeriksaan ulang. Beberapa saksi tersebut, yaitu dari pihak keluarga Grace berinisial S dan K.
Pemeriksaan lanjutan kepada S dan K ini karena tim penyidik merasa ada sesuatu terkait keduanya. ”Status keluarga, tetapi tidak dekat. Ini kami dalami,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, penemuan Grace dan David itu bermula dari warga yang merasa curiga dengan rumah nomor 39 karena penghuninya lama tidak terlihat. Seorang petugas keamanan perumahan, M Jafar, lalu mendatangi rumah itu untuk memeriksa apakah ada orang di dalam rumah, Kamis (8/9/2023) sekitar pukul 09.30.
Karena tak ada jawaban dari penghuni rumah, Jafar membuka pagar dan berusaha masuk dari pintu garasi. Saat itu, Jafar semakin curiga karena mencium bau tak sedap dari dalam rumah.
”Jadi penghuni itu tidak pernah kelihatan. Saya juga tidak pernah lihat keluar kompleks. Ada sekitar satu bulan sepertinya tidak keluar rumah. Jendela dan pintu tidak pernah dibuka. Saya bersama pak RT ke sana kemarin (Kamis) pagi. Pas mau masuk bau busuk. Langsung menghubungi polsek (Cinere),” kata Jafar, Jumat (8/9/2023), tak jauh dari rumah itu.
Saat petugas kepolisian datang dan masuk, kata Jafar, mereka menemukan dua mayat kering di kamar mandi. ”Tinggal tengkorak, mayatnya kering,” kata Jafar.
Ia melanjutkan, rumah itu juga sudah lama dalam keadaan gelap saat malam. ”Makanya, kami pikir tidak ada orang di dalam karena kalau malam gelap. Tetapi kok saya dan lainnya tidak pernah lihat orang di rumah itu keluar dari kompleks. Terakhir lihat pertengahan Juli kemarin,” kata Jafar.