53.511 Jiwa Terdampak, Kabupaten Bekasi Tanggap Darurat Bencana
Bencana kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Bekasi mengakibatkan 53.511 jiwa atau 13.655 keluarga terdampak. Warga yang terdampak kekeringan itu tersebar di 31 desa di 10 kecamatan.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus meluas. Sebanyak 13.655 keluarga yang tersebar di 10 kecamatan terdampak kekekeringan. Pemerintah daerah setempat menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Muchlis mengatakan, bencana kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Bekasi mengakibatkan 53.511 jiwa atau 13.655 keluarga terdampak. Warga yang terdampak kekeringan itu tersebar di 31 desa di 10 kecamatan.
”Kami masih terus menyuplai air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan. Air bersih yang sudah kami distribusikan sampai kemarin mencapai 840.000 liter,” kata Muchlis saat dihubungi pada Minggu (3/9/2023) dari Jakarta.
Muchlis menambahkan, tim dari BPBD Kabupaten Bekasi bersama perangkat daerah di tingkat kecamatan hingga kelurahan/desa masih terus bekerja di lapangan untuk mendata dan memetakan wilayah dan warga yang terdampak kekeringan. Pemetaan diikuti dengan pendistribusian air bersih ke wilayah yang terdampak.
Terpisah, Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bekasi menaikkan status bencana kekeringan dari semula Siaga menjadi Tanggap Bencana. Status tanggap darurat bencana yang berlaku selama 14 hari itu tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Bekasi No HK.02.02/Kep.567-BPBD/2023.
”Status tanggap darurat ini berlaku selama 14 hari, mulai dari 31 Agustus sampai 13 September 2023. (Nanti) dapat diperpanjang ataupun diperpendek sesuai kebutuhan penanggulangan darurat bencana di lapangan,” ucap Dani.
Menurut Dani, melalui peningkatan status kebencanaan tersebut, perangkat daerah terkait mempunyai kemudahan dan kewenangan dalam mengarahkan sumber daya manusia, peralatan, hingga sumber daya air bersih untuk membantu warga terdampak. Pemerintah daerah pun dapat menggunakan APBD Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2023 untuk menanggulangi bencana kekeringan.
Jaga lahan pertanian
Menurut Dani, meski daerahnya dilanda bencana kekeringan, pihaknya tetap berupaya menyelamatkan produksi petanian di wilayah Kabupaten Bekasi.
”Puluhan mesin pompa sudah kami siagakan di sejumlah titik terdampak kekeringan untuk pengairan areal persawahan. Mesin pompa ini difungsikan di area persawahan yang masih bisa dilintasi air dari sungai terdekat. Upaya tambahan kami lakukan dengan membersihkan saluran air atau normalisasi titik saluran yang terhambat,” ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, diketahui luas lahan pertanian terdampak kekeringan mencapai 13 kecamatan. Wilayah kecamatan yang paling terdampak berada di bagian utara Bekasi, yakni Kecamatan Karangbahagia, Cabangbungin, Sukawangi, Sukatani, dan Sukakarya.