Inflasi Tahunan Jakarta Naik, Kunjungan Wisman Positif Jelang KTT ASEAN
Badan Pusat Statistik DKI Jakarta pada Jumat (1/9/2023) melaporkan, inflasi terjadi setelah penurunan selama enam bulan. Penyumbang inflasi, yaitu naiknya harga bensin, beras, dan kontrak rumah.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Inflasi tahunan Jakarta naik tipis per Agustus 2023. Saat yang sama, kunjungan wisatawan menunjukkan tren positif jelang KTT ASEAN.
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada Jumat (1/9/2023) melaporkan, inflasi terjadi setelah penurunan selama enam bulan. Penyumbang inflasi ialah naiknya harga bensin, beras, dan kontrak rumah.
”Inflasi naik di tengah isu adanya potensi krisis pangan,” ujar Pelaksana Tugas Kepala BPS DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi.
BPS mencatat, inflasi tahunan per Agustus sebesar 2,93 persen, naik 0,12 persen dibandingkan dengan bulan lalu. Penyumbang inflasi, antara lain, ialah harga komoditas pada kelompok transportasi dan kelompok makanan, minuman, serta tembakau.
Sementara itu, inflasi bulanan sebesar 0,01 persen, turun 0,18 persen dibandingkan dengan Juli. Penyebabnya ialah harga beras (0,038 persen), minyak goreng (0,033 persen), dan biaya pendidikan sekolah menengah atas (0,027 persen).
Dwi menyebutkan, secara keseluruhan, dalam kurun Januari hingga Agustus 2022, inflasi tahunan naik dari 0,46 persen hingga 2,41 persen. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, inflasi bergerak dari 0,09 persen menjadi 1,15 pada Agustus 2023.
”Hingga Agustus ini, inflasi relatif terkendali dibandingkan dengan tahun 2022 lalu,” kata Dwi.
Sama halnya dengan inflasi bulanan. Inflasi bulan ke bulan tahun 2022 searah dengan tahun 2023, tetapi tingkat inflasi tahun 2023 lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi tahun 2022.
Dwi menambahkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2023 meningkat 3,23 poin dibandingkan dengan Agustus 2022 sebsar 110,17 poin. Kenaikan IHK jadi 113,40 poin menyebabkan inflasi tahunan 2,93 persen. Penyumbang kenaikan tersebut ialah transportasi (0,97 persen), makanan, minuman dan tembakau (0,86 persen), serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,30 persen).
Sebaliknya, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan menyumbang deflasi masing-masing 0,06 persen dan 0,01 persen sehingga dapat meredam laju inflasi.
Dwi mengatakan, apabila diamati secara bulanan, inflasi cukup signifikan bersumber dari kelompok pendidikan (0,07 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,02 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,01 persen). Terjadi kenaikan biaya sekolah, kenaikan harga beberapa komoditas makanan dan minuman siap saji, dan naiknya harga beberapa komoditas, seperti parfum, pembalut wanita, dan sabun mandi.
Wisatawan
BPS juga mencatat tren positif arus kedatangan wisatawan mancanegara di awal semester kedua 2023. Beberapa acara sepanjang Juli 2023, seperti We the Fest 2023, kedatangan pasukan Angkatan Udara Perancis untuk memperkuat kerja sama militer Indonesia dan Perancis, hingga pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN, turut berkontribusi pada kunjungan wisatawan mancanegara ke Jakarta.
Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Jakarta sepanjang Juli mencapai 204.718 orang, meningkat 27,00 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara kunjungan tahunan meningkat 71,75 persen.
Berdasarkan negara asal, kunjungan tertinggi dari Belanda (7.819 kunjungan atau 207,95 persen). Namun, wisatawan asal China masih menempati posisi teratas dengan kontribusi 15,00 persen terhadap total kedatangan wisatawan ke Jakarta.
Kebanyakan wisatawan itu datang dengan angkutan udara. Sepanjang Juli 2023 tercatat 204.698 kunjungan atau naik 27,00 persen dibandingkan Juni 2023.
Secara keseluruhan, kedatangan wisatawan ke Jakarta sepanjang Januari hingga Juli 2023 mencapai 1 juta kunjungan atau naik 186,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, tantangan dalam pengendalian inflasi ke depan ialah El Nino yang mengakibatkan musim kemarau cukup panjang dan perlambatan ekonomi. Pihaknya akan memperkuat jaring pengaman sosial melalui alokasi dalam APBD Perubahan 2023 dan APBD 2024.
”Masyarakat terprogram akan menerima bantuan 10 kg beras selama tiga bulan. Data penerima masih dimutakhirkan agar distribusinya tepat sasaran,” kata Heru seusai Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk sinkronisasi data pengendalian ketahanan pangan nasional. Misalnya, informasi pangan jika ada daerah produksi yang punya kelebihan stok.
”Kelebihan stok itu akan dibeli untuk operasi pasar di Jakarta,” ujar Heru.