Semakin Bersolek, Stasiun Manggarai Kian Ramah bagi Penumpang Musiman
Petunjuk informasi yang semakin banyak terpasang di Stasiun Manggarai cukup membantu penumpang musiman yang kerap kebingungan saat hendak menemukan lantai peron yang dituju.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sebagai stasiun transit tersibuk di Jabodetabek, Stasiun Manggarai terus berbenah. Tanda petunjuk arah dan informasi yang kian diperbanyak sangat membantu bagi penumpang musiman yang menggunakan KRL pada momen tertentu. Mereka kini lebih mudah menemukan peron KRL tujuan.
Mobilitas penumpang terus diperlancar di stasiun yang saat ini masih dalam proses penuntasan pengembangan. Dari tiga lantai di Stasiun Manggarai, lantai 1 dan 3 sebagai peron pemberhentian dan keberangkatan kereta. Adapun lantai 2 menjadi tempat sejumlah fasilitas kebutuhan penumpang dan lokasi transit pergerakan ke antarperon.
Sabtu (19/8/2023) sekitar pukul 11.00, penumpang musiman tampak cukup mendominasi saat hendak transit di Stasiun Manggarai. Hilir mudik penumpang saat berada di tiap lantai stasiun tampak lancar.
Penampakan di lantai 2 yang biasanya terjadi penumpukan, baik karena volume penumpang maupun penumpang yang kebingungan menuju lokasi peron yang dituju, semakin jarang terlihat. Petunjuk informasi banyak terpasang menjuntai di langit-langit serta terpasang di lantai yang menjadi pijakan penumpang.
Sebagai penumpang musiman, Listiya (32), warga asal Kedoya, Jakarta Barat, merasa sangat terbantu dengan berbagai petunjuk menemukan peron KRL tujuan Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Timur. Apalagi sebelumnya petunjuk arah hanya terdapat di sejumlah sisi stasiun.
”Sekarang ini penumpang semakin terbantu. Petunjuk sudah semakin banyak, bahkan di lantai pun ada tanda petunjuknya juga,” kata penumpang yang hanya sesekali menumpangi KRL saat akhir pekan atau hari libur ini.
Ini akan memudahkan semua golongan penumpang, termasuk penumpang musiman. Mereka yang belum terbiasa menggunakan KRL perlu petunjuk yang jelas saat perpindahan rute ataupun moda transportasi lain.
Menurut Listiya, penumpang musiman sangat terbantu dengan semakin banyak petunjuk arah dan informasi. Perjalanan menggunakan moda KRL pun terasa lebih nyaman.
Hal serupa diungkapkan Zezen Mahesa (29). Dia turut memuji banyaknya petunjuk arah dan informasi di lantai 2 yang biasanya disesaki penumpang yang kebingungan arah. Ia pun dapat dengan mudah menemukan arah ketika hendak ingin berganti moda transportasi.
Manfaat informatif dari petunjuk arah dan informasi bisa terlihat dengan semakin berkurangnya penumpang yang yang bertanya kepada petugas pelayan informasi. ”Meskipun tetap ada yang masih suka bertanya, biasanya lansia. Hal seperti ini memang butuh waktu sehingga masyarakat semakin terbiasa,” ucap salah satu petugas, Sapto S.
Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia Aditya Dwi Laksana mengungkapkan, keberadaan petunjuk informasi yang semakin banyak sangat penting di stasiun yang memiliki kompleksitas struktur bangunan seperti Manggarai.
”Ini akan memudahkan semua golongan penumpang, termasuk penumpang musiman. Mereka yang belum terbiasa menggunakan KRL perlu petunjuk yang jelas saat perpindahan rute ataupun moda transportasi lain,” ucapnya.
Kendati demikian, petugas pelayanan stasiun tetap diperlukan berada di kawasan stasiun. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan orang Indonesia yang lebih puas bertanya langsung untuk memastikan informasi yang diperlukannya.
Semakin ramahnya transportasi publik kepada semua golongan penumpang, kata Aditya, sangat membantu dalam mengajak masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi.
”Untuk ke depan, tanda petunjuk informasi ini perlu untuk terus diperluas lagi di stasiun-stasiun lain, terutama stasiun yang menjadi titik transit penumpang,” ujar Aditya.
Angka perjalanan orang di Jabodetabek menggunakan kereta komuter terus bertambah. Kementerian Perhubungan mencatat, penumpang kereta komuter mencapai 1,2 juta penumpang per hari. Dari total perjalanan kereta, 50 persen dilayani di Stasiun Manggarai.
Sejak dioperasikan resmi pada 2021, sebagian bangunan baru Stasiun Manggarai semakin dipoles oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Adapun pengembangan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral ditargetkan selesai pada tahun 2025.