logo Kompas.id
MetropolitanOpsi ”4 in 1” Tak Tepat untuk ...
Iklan

Opsi ”4 in 1” Tak Tepat untuk Atasi Polusi Udara

Terkait dampak negatif polusi udara dan kemacetan, sebagian kalangan menganggap pemerintah perlu membatasi penggunaan kendaraan bermotor. Namun, opsi ”4 in 1” bakal mengulang kegagalan ”3 in 1” di masa lalu.

Oleh
NASRUN KATINGKA
· 4 menit baca
Kemacetan saat jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Kemacetan saat jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

JAKARTA, KOMPAS —Rencana pemerintah untuk mengendalikan polusi udara lewat intervensi dengan membatasi penggunaan kendaraan bermotor mengundang beragam reaksi. Sebagian masyarakat menganggap intervensi diperlukan karena sudah mendesak, tetapi sejumlah kalangan mengingatkan agar pemerintah memperhatikan sejumlah hal terlebih dulu. Opsi pemberlakukan 4 in 1 dinilai tidak akan efektif.

Mobilitas tinggi masyarakat dengan kendaraan tengah menjadi sorotan pemerintah. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada 2022 terdapat 24,5 juta kendaraan bermotor di Jakarta. Adapun berdasarkan laporan inventarisasi emisi pencemar udara DKI Jakarta tahun 2020, penyumbang emisi terbesar dari sektor transportasi 44 persen, industri energi (33 persen), perumahan (14 persen), manufaktur industri (10 persen), dan kegiatan komersial di gedung (1 persen).

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000