Seusai Pemeriksaan Tubuh Peserta Miss Universe Indonesia, Polisi Periksa Hotel
Ada kekhawatiran lokasi pengecekan tubuh di aula sebuah hotel di Jakarta tersorot kamera pemantau (CCTV) yang kemudian disalahgunakan.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peserta Miss Universe Indonesia meminta kepolisian segera memeriksa rekaman kamera pemantau (CCTV) di aula hotel lokasi pemeriksaan tubuh yang dilaporkan sebagai dugaan kekerasan seksual. Polisi pun akan segera memeriksa pengelola hotel setelah kejadian tersebut pada Selasa (1/8/2023).
Hal ini disampaikan Mellisa Anggraini, pengacara delapan peserta Miss Universe Indonesia 2023 yang melaporkan dugaan kekerasan seksual dengan terlapor PT CSK selaku perusahaan penyelenggara acara. Permintaan itu disampaikan kepada penyidik Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Metro Jaya dalam berita acara pada Rabu (9/8/2023).
”Kami yakin polisi tahu cara mengantisipasi agar video dapat diambil dulu, diperiksa, apa benar-benar mengenai lokasi (pemeriksaan tubuh). Kamera ini ada di pojok sebelah kiri saat dilakukan pemeriksaan tubuh. Dipastikan dulu nyala atau enggak. Kalau nyala, tersorot atau enggak. Kalau tersorot, bagaimana tindak lanjutnya, akan jadi pengembangan pihak kepolisian,” tuturnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2023).
Pelaksana Harian Kepala Subdirektorat Renakta Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Yuliansyah, yang dihubungi Kamis ini, mengatakan, Rabu (9/8/2023), polisi sudah mendatangi hotel yang menjadi lokasi pengecekan tubuh 30 perserta Miss Universe Indonesia.
”Kami lakukan pengecekan awal saja. Supaya penyidik ada gambaran seperti apa situasi di tempat kejadian perkara. Selanjutnya, kami akan lakukan pendalaman lagi,” kata Yuliansyah.
Selanjutnya, kata dia, polisi juga akan memanggil pengelola hotel untuk mendalami kejadian ini. Diberitakan sebelumnya, peserta kontes kecantikan itu menjalani pemeriksaan tubuh pada Selasa (1/8/2023) atau dua hari jelang grand final Miss Universe Indonesia yang berlangsung Kamis (3/8/2023) malam.
Peserta, kata Mellisa, secara tanpa persetujuan diminta melepas pakaian atau telanjang di hadapan beberapa orang, termasuk laki-laki, untuk prosedur yang disebut pengecekan tubuh. Lima di antara peserta juga difoto dengan kamera ponsel saat menjalani tindakan yang disebut pemeriksaan tubuh itu. Kegiatan itu dilakukan di bilik kecil di aula hotel di Jakarta.
Tidak hanya diminta telanjang dan diperiksa tanpa persetujuan, beberapa pihak yang memeriksa juga menyampaikan kata-kata yang tidak sewajarnya kepada peserta. Hal ini membuat salah satu peserta berinisial N melapor ke Polda Metro Jaya dengan didampingi Mellisa pada Senin (7/8/2023).
Panggil peserta
Dalam waktu dekat, pelapor bersiap dimintai keterangan langsung oleh polisi. Mellisa mengatakan, saat ini sudah ada delapan peserta yang siap melapor ke pihak berwenang. Mereka berasal dari beberapa daerah di luar Jakarta, seperti Jawa Timur dan Bali.
”Sudah dijadwalkan untuk mereka ke Jakarta dulu, lalu kami cocokkan dengan pihak Polda Metro Jaya. Polda alhamdulillah bergerak cepat, dalam beberapa hari sudah diperiksa terhadap kami selaku pelapor dan segera memeriksa korban,” ucapnya.
Para peserta yang berani mengadukan masalah ini juga mendapatkan banyak dukungan berbagai pihak. Salah satunya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang mereka temui kemarin. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, kata Mellisa, langsung memberikan dukungannya terhadap korban.
”Ibu Menteri bilang bahwa yang mereka lakukan saat ini itu adalah hal yang luar biasa, hal yang patut diapresiasi, karena ini akan memutus mata rantai. Jangan lagi ada korban seperti mereka di masa yang akan datang,” katanya.
Tidak hanya itu, kementerian juga akan memfasilitasi ahli-ahli pidana jika dibutuhkan dalam memproses kasus ini secara hukum.
Editor:
HAMZIRWAN HAMID
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.