JPM Dukuh Atas Ditargetkan Selesai 31 Juli, Diresmikan Presiden Jokowi 18 Agustus
Sebagai bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit (KBT) Dukuh Atas, Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Ataș dikebut penyelesaiannya. JPM itu bakal diresmikan Agustus 2023.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas dikebut supaya selesai 31 Juli 2023. Jembatan yang menghubungkan lima moda utama ini sudah mencapai 88 persen dan direncanakan diresmikan bersama dengan peresmian LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta, Rabu (12/7/2023), mengatakan, dengan progres mencapai 88 persen per Juni 2023, saat ini sejumlah pekerjaan masih terus dikerjakan. Adapun yang mendapatkan penugasan membangun JPM yang diberi nama Serambi Temu Dukuh Atas itu adalah PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (PT MITJ), anak perusahaan PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT KAI.
Saat Kompas melihat langsung proyek JPM Dukuh Atas, jembatan terbentang sepanjang 215 meter menyeberangi Jalan Galunggung, Kanal Banjir Barat, dan rel kereta api. JPM Dukuh Atas terbagi atas tiga zona dan sedang dikebut penyelesaiannya.
Di zona 1, pekerjaan yang sedang berlangsung di antaranya adalah pemasangan metal ceiling, roof water tank, dan lampu penerangan. Di zona 2 ada pemasangan lantai, pemasangan pipa hidran, dan pemasangan perpipaan air bersih ataupun atap. Adapun di Zona 3, pekerjaan yang sedang berlangsung, di antaranya pekerjaan ruang utilitas, pengangkatan ramp atau jalur untuk sepeda, dan instalasi eskalator.
Direncanakan sejak 2021, menurut Tuhiyat, seharusnya JPM Dukuh Atas sudah selesai beberapa bulan lalu. Namun, pekerjaan mundur karena sejumlah kendala yang perlu perizinan dan pendanaan.
Kendala terkait perizinan itu karena JPM menyeberangi Kanal Banjir Barat (KBB) sehingga harus ada izin dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR. Selain itu, juga karena JPM menyeberangi rel yang melayani operasi KRL sehingga memerlukan izin dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Tuhiyat mengatakan, kontraktor yang membangun JPM mengalami masalah keuangan. Itu membuat pembangunan sempat tersendat.
JPM Dukuh Atas dibangun tidak dengan pendanaan dari APBN ataupun APBD. Pembangunan JPM Dukuh Atas dikerjakan dengan pendanaan melalui skema creative financing dari swasta dan BUMN. Dalam hal ini oleh Waskita Bersama Vision First - KSO. Pendanaan dari investor diperkirakaan kurang lebih Rp 100 miliar.
Dengan adanya kesulitan keuangan yang terjadi, lanjut Tuhiyat, dilakukan penggantian lead atau ketua konsorsium kontraktor, yaitu dengan masuknya PT Integrasi Transportasi Jakarta (ITJ). ITJ adalah anak perusahaan gabungan PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Transportasi Jakarta.
Direktur Utama PT ITJ Yulham Ferdiansyah Roestam dalam kelas MRT Fellowship Program 2023 mengatakan, pada Maret 2023, PT ITJ ditugaskan MRT Jakarta untuk masuk menjadi anggota (majority) dalam KSO Waskita bersama Vision First. “Kami diminta untuk akselerasi pembangunan JPM ini supaya bisa selesai hanya dalam tiga bulan. Jadi ketika ITJ masuk, proses konstruksi kurang lebih 60 persen dan posisi sekarang sudah 88 persen, kata Ferdiansyah.
Pembangunan JPM Dukuh Atas itu mulai dilanjutkan di Mei 2023. Pembangunan terus dilakukan percepatan, baik dari aspek project management, supplier material, sub-kontraktor, juga leasing agent retail tenancy guna memastikan pembangunan selesai tepat waktu bersama aktivasi pengusahaannya.
Ditargetkan per 31 Juli 2023 ,proses konstruksi akan selesai dan menuntaskan juga tahap sertifikat laik operasi (SLO). Pada tahap untuk memeroleh SLO, akan ada pengujian secara teknis bangunan untuk menguji keselamatan dan keamanan bangunan.
Dengan target itu, diharapkan bisa mengejar peresmian pada 18 Agustus oleh Presiden Joko Widodo. ”Menurut rencana, JPM akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023 bersama-sama dengan LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta - Bandung, dan revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah,” katanya.
Ferdiansyah mengatakan, JPM Dukuh Atas merupakan salah satu bagian utama dalam pengembangan kawasan berorientasi transit (KBT) Dukuh Atas. Dengan tujuan memberikan konektivitas yang terintegrasi dan tanpa hambatan, jembatan ini akan menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas di sisi selatan Waduk Setiabudi Barat dengan Stasiun KCI Sudirman yang melintasi Kanal Banjir Barat (KBB), juga ke halte Transjakarta, Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas, dan Stasiun BNI City.
Dengan JPM itu, mobilitas penumpang dimudahkan. Mereka juga lebih mudah berpindah moda dengan hadirnya sejumlah fasilitas di jembatan itu. Beberapa fasilitas di antaranya adalah akses sepeda, elevator, tangga, hingga lift. Di jembatan itu juga ada area pandang (deck view) hingga gerai komersial.