Puluhan Kucing di Sunter Mati Mendadak sejak Awal Juli, Polisi dan Dinas KPKP Investigasi
Sebanyak 21 kucing di Sunter, Jakarta Utara, mati mendadak sejak awal Juli 2023. Kucing tersebut ada yang dimiliki warga, ada pula kucing liar. Pemerintah akan mengumumkan hasil pemeriksaan investigasi dalam waktu dekat.
Oleh
Raynard Kristian Bonanio Pardede
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS— Puluhan kucing di kawasan Sunter, Jakarta Utara, mati secara mendadak sejak awal Juli 2023. Mayoritas kucing yang mati merupakan hewan peliharaan milik warga. Kepolisian Tanjung Priok dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun turun untuk menyelidiki penyebab utama matinya kucing di lima RT di kawasan tersebut.
Ditemui di Jakarta, Rabu (12/7/2023), warga RT 012, RW 005, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sumirah (56), menjelaskan, dari empat kucing yang ia pelihara, sebanyak tiga kucing miliknya mati secara mendadak pada Kamis (6/7/2023). Empat kucing yang dipelihara oleh Sumirah masih berusia kurang dari satu tahun.
Sehari sebelum kejadian, yaitu pada Rabu (5/7/2023) pukul 16.00 WIB, semua kucing miliknya masih beraktivitas normal dengan bermain di dalam dan sekitaran rumah. Namun, sehabis pulang dari bekerja, tepatnya pukul 03.00 WIB dini hari, ia melihat dua kucingnya sudah tidak bernyawa. Satu kucing lainnya mengalami kejang hingga akhirnya mati selang beberapa menit kemudian.
”Saya pulang ke rumah, dua kucing saya sudah mati, satu masih sempat bergerak, tetapi akhirnya mati juga. Satunya lagi selamat,” ucapnya.
Selang beberapa hari kemudian, Sumirah mengunggah potongan video kucing miliknya yang sedang kejang di media sosial. Video tersebut direspons oleh tetangga Sumirah bernama Sri, yang menyebut kucing miliknya mengalami hal serupa. Merasa ada yang janggal, Sumirah melaporkan hal tersebut kepada pengurus RT 012 dan juga RW 005.
Menindaklanjuti hal tersebut, pengurus lingkungan mulai mendata warga yang mengalami hal serupa. Hasilnya, kasus kematian kucing tersebut tidak hanya menimpa Sumirah, tetapi juga warga lain di empat RT yang berbeda, yakni RT 001, RT 006, RT 011, dan RT 015.
Awalnya saya pikir kematian kucing yang biasa saja. Ternyata bukan kucing saya saja yang kena, warga dari RT lain juga.
Ditemui terpisah, Ketua RW 005 Sunter Agung, Jakarta Utara, Nurus Shobah, menjelaskan, hingga kini terdapat sebanyak 21 kucing yang mati di wilayahnya. Awalnya laporan datang dari warga di RT 012, seiring viralnya kasus ini di media sosial, laporan terus masuk dari RT lainnya. Kasus kematian kucing terbaru terjadi pada Selasa (11/7/2023) di RT 011.
Dari hasil penelusurannya, kejadian matinya kucing secara misterius ini sudah menimpa warga sejak awal Juli 2023. Kucing yang mati tersebut mayoritas merupakan hewan peliharaan warga, hanya sedikit yang merupakan kucing liar.
Penyebab ditelusuri
Ia pun sudah melaporkan hal ini kepada pihak berwenang dan sudah ditindaklanjuti oleh pihak Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara. Pihak Dinas KPKP sudah membawa sampel dari mayat kucing tersebut dan akan diperiksa di laboratorium.
Nurus menambahkan, pihak Kepolisian Sektor Tanjung Priok juga turun untuk menginvestigasi kejadian tidak wajar tersebut.
”Kejadian ini ternyata sudah terjadi hampir dua minggu. Hasil pemeriksaan dari laboratorium Dinas KPKP katanya sekitar tiga hari, besok atau Jumat harusnya sudah ditemukan penyebabnya, apakah diracun atau ada faktor lain. Warga diminta untuk tidak membawa kucingnya bermain di luar dulu,” ucapnya.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati meminta warga untuk tidak berspekulasi mengenai penyebab utama kematian mendadak puluhan kucing tersebut. Ia menyebut, petugas Suku Dinas KPKP Jakarta Utara sudah menginvestigasi laporan tersebut bersama dengan ketua RW setempat.
Berdasarkan informasi yang didapat petugas, sebelum mati, 21 ekor kucing tersebut mengalami kejang dan mengeluarkan air seni. Pihaknya sudah membawa sampel kucing tersebut untuk diperiksa agar penyebab utama kematian bisa diketahui.
”Informasinya sudah sejak 6 Juli 2023. Selanjutnya kami lakukan pemeriksaan patologi dan nekropsi di Laboratorium Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan. Hasilnya kurang lebih keluar pada Kamis ataupun Jumat ini,” ucapnya.
Kepala Kepolisian Sektor Tanjung Priok Komisaris Nazirwan menerangkan, pihaknya akan menyelidiki temuan matinya 21 kucing di wilayah Sunter Agung tersebut. Dari pantauan di lapangan, beberapa petugas kepolisian tengah mendata dan mencari informasi dari warga pemilik kucing yang mati secara misterius tersebut.
”Sedang diselidiki, kami sudah koordinasi dengan KPKP,” ujarnya singkat.