Uji coba terbatas LRT Jabodebek siap digelar Rabu besok. Hari ini, baru beberapa jam dibuka, pendaftaran bagi masyarakat yang ingin ikut uji coba sudah ditutup. Diduga karena kuota pendaftar membeludak dan penuh.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — LRT Jabodebek sudah menutup pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menjajal naik kereta LRT Jabodebek melalui program soft launching atau uji coba operasi terbatas. Pendaftaran untuk ikut uji coba dibuka Senin (10/7/2023) malam dan beberapa jam kemudian ditutup.
Dalam akun media sosial LRT Jabodebek @lrt_jabodebek terpantau pengumuman masyarakat bisa mendaftar untuk ikut soft launching LRT Jabodebek secara terbatas pada Senin (10/7/2023) petang. Ada tautan pendaftaran yang bisa dibuka dan diisi.
Sejumlah pertanyaan muncul dalam tautan itu dan mesti diisi, di antaranya nama, jenis kelamin, nomor telepon, dan titik awal keberangkatan. Melalui media sosial @lrt_jabodebek itu juga terdapat penjelasan, pendaftar perlu mencantumkan nomor telepon untuk mendapatkan konfirmasi terkait jadwal keberangkatan uji coba yang bisa diikuti.
Manager Public Relations Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menjelaskan, notifikasi konfirmasi itu akan ditunjukkan kepada petugas saat masuk stasiun untuk mengikuti uji coba operasional terbatas.
Namun, Kuswardojo tidak kunjung memberikan data terkait jumlah pendaftar uji coba operasional terbatas itu. Hal itu karena baru beberapa jam dibuka, pendaftaran sudah ditutup. Itu diketahui dari periode waktu unggahan tentang penutupan pendaftaran sekitar Selasa (11/7/2023) dini hari.
Adapun LRT Jabodebek itu direncanakan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023 bersama dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung. Kementerian Perhubungan secara intensif melakukan serangkaian pengujian LRT Jabodebek, baik dari sisi kesiapan sarana, prasarana, maupun sumber daya manusia (SDM).
”Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan operasi dan aspek keselamatan telah terpenuhi ketika nantinya LRT Jabodebek dioperasikan,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati melalui keterangan tertulis.
Pengujian yang dilakukan terkait sumber daya manusia (SDM) seperti train attendant, penyelia, pengawas stasiun, pengendali operasi terpusat kereta otomatis, petugas pemeriksaan, dan petugas perawatan sarana dan prasarana. Kemudian, pengujian prasarana, seperti stasiun, rel, persinyalan, dan lain-lain. Juga pengujian sarana, yaitu rangkaian kereta api.
”Serangkaian pengujian ini kami lakukan sampai dengan LRT Jabodebek dinyatakan lulus uji dan tersertifikasi serta laik operasi. Mudah-mudahan seluruh pengujian berjalan lancar sehingga sudah bisa dioperasikan sesuai target, yaitu pada Agustus 2023,” kata Adita.
Setelah dilakukan serangkaian pengujian tersebut, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) akan mengeluarkan sertifikat hasil pengujian. Kemudian akan dikeluarkan izin operasi oleh Menteri Perhubungan (Menhub).
Adita mengatakan, progres kesiapan, baik dari sisi sarana, prasarana, dan SDM rata-rata sudah mencapai 97 persen. ”Pengujian akan terus kami lakukan bersama dengan pihak operator. Jika masih ditemukan adanya kekurangan, tentunya harus segera dilakukan perbaikan dan penyempurnaan,” ujarnya.
Sebagai informasi, serangkaian pengujian telah dilakukan sejak tahun 2022 dan semakin intensif di Mei 2023. Pada, 22 Juni 2023 lalu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Menhub telah menjajal LRT Jabodebek dari Stasiun Dukuh Atas menuju ke Stasiun Halim untuk kemudian menjajal kereta cepat.
Adita menambahkan, LRT Jabodebek merupakan karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang lebih dari 60 persen, termasuk kereta apinya yang dibuat oleh PT Inka.