Guru di Tangsel Jadi Tersangka Penculikan Siswa, Polisi Kejar Pelaku Lain
Polisi masih mengejar pelaku lain yang disebut menjanjikan uang untuk guru penculik siswa berkebutuhan khusus berinisial N.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Kepolisian Resor Tangerang Selatan telah menetapkan Galang (28), guru olahraga sekaligus wali kelas di SMP At Taqwa, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, sebagai tersangka. Polisi pun masih mengejar pelaku lain yang terlibat dalam penculikan terhadap siswa berkebutuhan khusus di kelas 8 berinisial N.
”Sudah tersangka satu orang. Sementara yang lain masih kami dalami,” kata Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Faisal Febrianto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Galang menjadi tersangka karena mengaku disuruh dan dijanjikan sejumlah uang oleh pelaku lain yang diduga sebagai dalang penculikan N (15). Penculikan terjadi pada Rabu (21/6/2023) pukul 09.00. Ini berawal saat Galang menyuruh N meninggalkan sekolah untuk menemui orangtuanya yang disebut sedang pergi ke Bandung, Jawa Barat (Kompas.id, 25/6/2023).
Galang mengarahkan N naik mobil jenis minibus berwarna putih dengan nomor polisi B 1042 WIJ yang menjemputnya di luar sekolah. Di dalam mobil tersebut, N dibawa dua pelaku lain, yang kemudian memberinya pil yang diduga obat tidur. Sementara Galang tetap tinggal di sekolah berpura-pura mencari N.
Saat sadar, N sudah berada di kamar sebuah rumah di kawasang Kemang, Kabupaten Bogor, Jabar, Kamis (22/6/2023) malam. N diberi pakaian ganti dan makanan.
Faisal mengatakan, N diculik beberapa hari. N ditemukan dalam kondisi sehat di salah satu rumah di Bogor, Jumat (23/6/2023). Motif dari penculikan itu masih terus didalami. ”Sampai saat ini masih dalam proses penyidikan,” katanya.
Kepala SMP At Taqwa Budi Waluyo memastikan sekolah langsung memberhentikan guru yang telah bekerja 4,5 tahun di sekolahnya. Setelah kejadian ini, ia akan mengevaluasi semua guru dan tenaga pendidikan di Yayasan At Taqwa, termasuk fasilitas keamanan dan prosedur penjemputan.
”Kami memang belum siap. Kami tidak ada kontingensi menghadapi kejadian seperti ini, apalagi di luar dugaan pelakunya adalah orang dalam sendiri. Kami sudah berusaha, tetapi tidak menyangka pelakunya orang dalam,” kata Budi Waluyo saat mendatangi rumah N di Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (24/6/2023).
Kelengahan pihak sekolah membuat orangtua N kecewa. Ayah N, Wiwin Suhendri, mengaku hanya keluarganya yang berinisiatif mempelajari barang bukti untuk menelusuri N. Saat kejadian, menurut dia, pihak sekolah hanya menelusuri seadanya dan tidak lekas menghubungi keluarga.