Polemik Diatasi, Puskesmas Glodok Mulai Dibangun pada 2024
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun puskesmas di wilayah Glodok, Jakarta Barat, tahun depan. Pemerintah perlu mencari solusi bersama agar pembangunan kondusif, mengingat masih adanya penolakan warga.
Oleh
Raynard Kristian Bonanio Pardede
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan puskesmas di lapangan Kebon Torong RT 013 RW 001 Kemurnian Selatan, Glodok, Jakarta Barat, direncanakan segera dimulai pada tahun 2024. Banyak warga di wilayah Glodok menunggu kehadiran fasilitas ini. Namun, ada pula yang menyampaikan penolakannya. Pemerintah perlu tegas dan mencari solusi bersama agar proses pembangunan bisa berjalan kondusif serta menguntungkan semua pihak.
Ketua RT 004 RW 005 Kelurahan Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Irwan, menerangkan, masyarakat di wilayahnya telah puluhan tahun menantikan kehadiran puskesmas sebagai sarana tempat mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau. Selama ini, warga harus menempuh jarak yang cukup jauh ke Puskesmas Tambora ataupun Puskesmas Taman Sari jika ingin berobat.
Pada sosialisasi bersama Pemerintah Kota Jakarta Barat, Rabu (7/6/2023), ia menyebutkan, puskesmas rencananya akan dibangun pada tahun 2024. Agar berjalan lancar, proses pendesainan bangunan akan melibatkan warga sekitar.
”Dari sosialisasi pada Rabu kemarin, intinya, pembangunan akan dimulai tahun 2024. Sejak saya menjabat sebagai pengurus wilayah dari tahun 2000, hal ini sudah lama kita perjuangkan,” ucapnya saat ditemui di kawasan rumahnya di Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (10/6/2023).
Warga berharap agar pihak yang masih menolak kehadiran puskesmas memperhatikan aspirasi dari warga yang membutuhkan puskesmas tersebut. Untuk itu, perdebatan mengenai polemik lahan di wilayah Kemurnian Selatan, Jakarta Barat, tersebut bisa segera diselesaikan.
Irwan menerangkan, dari hasil musyawarah selama ini, terdapat beberapa bidang tanah yang menjadi pilihan tempat pembangunan puskesmas, salah satunya ada di wilayahnya tepatnya di Jalan Kemurnian 9. Mengenai hal tersebut, ia mengaku tidak ambil pusing mengenai lokasi. Hal penting yang ia inginkan hanyalah kehadiran puskesmas di wilayah Glodok.
”Bebas mau di mana saja, yang penting puskesmasnya ada. Namun, dari hasil sosialisasi tempat yang dipilih di Kemurnian Selatan. Ada polemik memang, tapi pemerintah sudah mencarikan solusi bersama yang menguntungkan kedua pihak,” katanya.
Ditemui secara terpisah, Ketua RT 013 RW 001 Glodok, Jakarta Barat, Ationg, menerangkan, pihaknya berharap agar pemerintah memikirkan ulang rencana pembangunan puskesmas di wilayahnya. Lahan yang rencananya akan digunakan sebagai tempat pembangunan sudah menjadi bagian dari kehidupan warga sekitar karena sejak lama dipakai sebagai tempat berolahraga.
Ia menyebut, pihak Pemerintah Kota Jakarta Barat bisa membangun puskesmas di kawasan lain yangdinilai potensial sebagai tempat pembangunan puskesmas.
”Ada lahan lain yang bisa dimanfaatkan, seperti bekas kantor Kelurahan Glodok dulu. Akses menuju tempat itu juga mudah. Tempat pembangunan yang sekarang sudah digunakan warga untuk olahraga. Kehadiran fasilitas olahraga kan juga penting selain fasilitas kesehatan,” ucapnya.
Puskesmas penting karena selama ini warga menemui kendala dalam mencari pusat kesehatan yang murah, aksesnya mudah, dan mutu pelayanannya baik.
Camat Taman Sari, Jakarta Barat, Agus Sulaeman menerangkan, rencana pembangunan Puskesmas di wilayah Glodok di lahan seluas 936 meter persegi tersebut akan dimulai pada tahun 2024. Ia menegaskan, lahan yang dipakai untuk pembangunan puskesmas tersebut merupakan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang selama ini dipakai masyarakat untuk sarana olahraga.
Mengenai masih adanya penolakan di masyarakat, Pemerintah Kota Jakarta Barat tetap akan menampung aspirasi tersebut dengan membangun sarana olahraga di lokasi puskesmas tersebut. ”Puskesmas penting karena selama ini warga menemui kendala dalam mencari pusat kesehatan yang murah, aksesnya mudah, dan mutu pelayanannya baik,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Jumat (9/6/2023).
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyebutkan, sosialisasi pembangunan Puskesmas Glodok masih terus dilakukan untuk mencapai titik terang antara pemerintah dan masyarakat. Salah satunya dengan tetap membangun puskesmas di sebagian lapangan tersebut agar warga tetap bisa beraktivitas atau mencari lokasi lain yang masih tersedia di Kelurahan Glodok.
”Jadi, nanti di sana ada puskesmas dan lapangan olahraga, kan lapangan bisa disesuaikan dengan kebutuhan ruang terbuka hijau, bisa ada lapangan tenis, lapangan basket, bisa juga untuk puskesmas, jadi warga bisa menempati dan orang yang berobat bisa ke puskesmas,” kata Uus (Kompas, 25/4/2023).
Pembangunan fasilitas kesehatan di ibu kota memang masih menjadi persoalan. Hingga kini, terdapat 15 kelurahan di DKI Jakarta yang belum memiliki puskesmas, yaitu Kelurahan Duri Selatan, Kelurahan Jembatan Lima, Kelurahan Karanganyar, Kelurahan Tangki, Kelurahan Gambir, dan Kelurahan Gunung Sahari Selatan.
Wilayah lain yang belum memiliki puskesmas adalah Kelurahan Cikini, Kelurahan Senen, Kelurahan Glodok, Kelurahan Gondangdia, Kelurahan Kebon Kacang, Kelurahan Kemayoran, Kelurahan Cipedak, Kelurahan Karet Semanggi, dan Kelurahan Kebayoran Lama Selatan.