Masyarakat Bisa Jajal LRT Jabodebek Mulai 12 Juli 2023
LRT Jabodebek masih menjalani uji operasional. Tahapan ini dijadwalkan sampai 11 Juli 2023 lalu dilanjutkan dengan ”soft lounching” pada 12 Juli.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat yang penasaran dengan LRT Jabodebek akan berkesempatan menjajal angkutan perkotaan berbasis rel itu pada 12 Juli 2023. Mulai 12 Juli, LRT Jabodebek menjadwalkan soft launching dengan mengundang secara terbatas warga.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (LLAKA) Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Djarot Tri Wardhono, Rabu (24/5/2023), menjelaskan, saat ini LRT Jabodebek masih terus menjalani uji operasional. Tahapan itu dilakukan di lintasan tanpa membawa penumpang.
Manager Public Relations Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo, secara terpisah, menjelaskan, tahapan yang berlangsung saat ini melibatkan kereta-kereta LRT Jabodebek. ”Target kami, Mei ini 21 rangkaian kereta atau train set secara bersamaan melakukan uji operasional,” kata Kuswardojo.
Sejauh ini Kuswardojo melanjutkan, uji operasional berjalan sesuai rencana. Namun, untuk headway atau jarak perjalanan antarkereta secara keseluruhan belum bisa terlihat karena jumlah rangkaian kereta yang dioperasikan belum sama dengan jumlah saat operasional sebenarnya.
Seperti diketahui, saat operasional sebenarnya, LRT Jabodebek akan memiliki 31 rangkaian kereta untuk beroperasi di tiga lintas pelayanan. Saat jam sibuk pagi hari dan sore hari, LRT Jabodebek akan mengoperasikan 27 rangkaian kereta. Di luar jam sibuk, 20 rangkaian kereta yang akan dioperasikan.
Masa uji operasional tersebut, ujar Kuswardojo, sesuai jadwal berlangsung sampai dengan 11 Juli 2023. Setelah masa uji selesai, LRT Jabodebek dijadwalkan beroperasi dengan membawa penumpang dalam jumlah terbatas.
LRT Jabodebek akan membawa penumpang dalam jumlah terbatas pada 12 Juli sampai 15 Agustus 2023. ”Di 12 Juli itu kami istilahkan sebagai soft launching,” kata Kuswardojo.
Manajemen LRT Jabodebek sengaja mengundang terbatas warga supaya mereka menikmati dan membiasakan diri menggunakan LRT Jabodebek. Pada periode itu, masyarakat bisa naik LRT Jabodebek dengan skema tarif yang sangat murah, bisa Rp 0 atau Rp 1.
”Periode mengangkut penumpang secara terbatas dilakukan agar masyarakat bisa terbiasa menggunakan LRT Jabodebek dan alurnya sebelum commercial operation day (COD) atau beroperasi komersial sepenuhnya pada 17 Agustus,” kata Kuswardojo.
Apalagi, LRT Jabodebek akan menjadi angkutan umum perkotaan yang beroperasi tanpa masinis. Hal itu dimungkinkan karena LRT Jabodebek beroperasi dengan sistem communication-based train control (CBTC) dengan grade of automation (GoA) level 3.
Sistem pengoperasian
Sistem CBTC merupakan pengoperasian kereta berbasis komunikasi sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi secara otomatis dari pusat kendali operasi. Adapun GoA level 3 adalah tingkat otomasi operasional kereta, di mana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, tetapi mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan.
Untuk masyarakat bisa naik LRT Jabodebek pada periode tersebut. Masyarakat bisa mencermati media sosial LRT Jabodebek. ”Bisa dilihat di medsos kami nanti. Kami umumkan mekanisme pendaftarannya dan lain-lain di sana,” ucap Kuswardojo.
Sementara itu, kendati masa operasi komersial LRT Jabodebek sudah kurang dari dua bulan, sampai saat ini tarif LRT Jabodebek belum juga diputuskan. ”Tarif masih menunggu dari Kemenhub,” pungkas Kuswardojo.