Mulai 1 Juni Mendatang, KRL Tambah 61 Perjalanan Per Hari di Jabodetabek
Mulai 1 Juni 2023 layanan kereta komuter dan kereta api jarak jauh (KAJJ) berubah sesuai dengan Gapeka baru 2023. KRL akan menjalankan 1.232 perjalanan, sementara KAJJ mempercepat waktu tempuh 140 perjalanan KAJJ.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mulai 1 Juni 2023, KAI Commuter akan memberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api atau Gapeka terbaru 2023. Dengan perubahan dan penyesuaian layanan, akan ada 1.232 perjalanan kereta komuter di layanan Commuterline Jabodetabek, KA Lokal Merak, dan KA Bandara Soekarno-Hatta.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba, Senin (15/5/2023), menjelaskan, Gapeka merupakan pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api. Gapeka digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, serta posisi perjalanan kereta api mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang, hingga penyusulan untuk pengendalian perjalanan kereta api.
Pada Gapeka 2023, lanjut Purba, dengan perubahan dan penyesuaian, pelayanan operasional perjalanan commuterline bertambah 61 perjalanan. Frekuensi perjalanan kereta komuter di Jabodetabek pun menjadi 1.232 perjalanan per hari.
Di sejumlah relasi terdapat penambahan perjalanan. Disebutkan Purba, di antaranya Lin Bekasi ada penambahan 44 perjalanan untuk relasi Cikarang/Bekasi-Kampung Bandan via Manggarai dan via Pasar Senen. Selain itu, ada penambahan 14 perjalanan di Lin Tanjung Priok, 8 perjalanan di Lin Tangerang, dan 6 perjalanan di Lin Bogor.
Penambahan frekuensi, ucap Purba, juga diikuti dengan penyesuaian headway atau jarak waktu kedatangan dan keberangkatan kereta. Pada Lin Bekasi, rata-rata headway menjadi 9 menit yang sebelumnya 12 menit.
Untuk Lin Rangkasbitung, headway menjadi 12 menit dari yang sebelumnya 14 menit. Adapun untuk Lin Tangerang dan Lin Tanjung priok, headway yang semula masing-masing 20 menit menjadi 18 menit.
Kecepatan bertambah
Gapeka 2023 juga membuat rata-rata kecepatan perjalanan meningkat. Pada Lin Cikarang, yang sebelumnya rata-rata 70 kilometer per jam, bertambah menjadi 95 kilometer per jam. Lalu, pada Lin Tangerang yang sebelumnya memiliki kecepatan maksimal 70 kilometer per jam menjadi 75 kilometer per jam.
Purba menambahkan, untuk mendukung pelayanan, KAI Commuter secara bertahap akan mengoperasikan 100 train set atau rangkaian kereta per hari. Satu lin yang mendapatkan tambahan sarana ini salah satunya di Lin Cikarang, dari yang dioperasikan setiap hari tujuh rangkaian kereta menjadi 28 rangkaian kereta.
Adapun untuk pelayanan perjalanan KA Lokal Merak, lanjut Purba, pada Gapeka 2023 akan berubah waktu tempuh perjalanannya. Jika pada sebelumnya mempunyai waktu tempuh selama 116 menit, akan dipersingkat menjadi 108 menit atau lebih cepat 8 menit. Perjalanan KA Lokal Merak akan melayani pengguna sebanyak 14 perjalanan.
Untuk pelayanan KA Bandara Soetta, pada pemberlakuan Gapeka 2023 ini mempunyai program sebanyak 70 jadwal perjalanan setiap hari. Namun, saat ini perjalanan KA Bandara hanya 40 perjalanan per hari dengan relasi Stasiun Manggarai-Stasiun Bandara Soekarno-Hatta dengan pemberhentian di Stasiun BNI City, Stasiun Duri, dan Stasiun Batu Ceper.
”Peningkatan layanan KA Bandara Soetta dimaksimalkan pada waktu tempuh perjalanan menjadi 52 menit atau lebih cepat 4 menit jika dibandingkan sebelumnya,” ucap Purba.
Sistem pembayaran tiket KA Bandara Soetta juga telah terintegrasi dengan Kartu Multi Trip (KMT). Itu membuat pengguna yang ingin melanjutkan perjalanan dengan menggunakan commuterline bisa langsung tap-in atau tap-out di stasiun-stasiun commuterline.
KAJJ lebih cepat
Selain kereta komuter, layanan kereta api jarak jauh (KAJJ) oleh PT KAI (Persero) juga akan menyesuaikan dengan Gapeka 2023. Waktu tempuh 140 perjalanan KAJJ akan menjadi lebih cepat dari sebelumnya.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menyebutkan, KA-KA yang mengalami percepatan waktu tempuh meliputi KA kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi untuk berbagai relasi, di antaranya Jakarta-Surabaya pergi pulang (PP), Jakarta-Solo (PP), dan Bandung-Surabaya (PP).
Waktu tempuh kereta api yang semakin cepat tersebut, dijelaskan Joni, beragam, bahkan hingga 78 menit. Ia mencontohkan waktu tempuh KA Purwojaya relasi Gambir-Cilacap waktu tempuhnya menjadi 6 jam 5 menit saja dari sebelumnya 7 jam 23 menit.
”Dengan waktu yang lebih singkat, para pelanggan dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk berbagai kegiatan lainnya karena perjalanannya lebih efisien,” kata Joni.
Percepatan waktu tempuh perjalanan tersebut, menurut Joni, dapat diraih melalui sejumlah langkah perbaikan prasarana oleh KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Perbaikan itu, antara lain, ialah jalur ganda di lintas Gedebage-Haurpugur, pengoperasian lintas double-double track (DDT) Cakung-Bekasi, peningkatan kecepatan prasarana di berbagai lintas hingga 120 km per jam, perubahan sistem persinyalan, serta pengoperasian BH 1120 lintas Bumiayu-Linggapura.
”KAI mengimbau kepada calon pelanggan untuk memperhatikan kembali jadwal perjalanannya. Percepatan waktu tempuh pada hampir semua KA Jarak Jauh mulai 1 Juni 2023 tersebut berimbas pada perubahan jam keberangkatan kereta api,” ucap Joni.
Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Aditya Dwi Laksana menambahkan, untuk penyesuaian layanan kereta komuter pada Gapeka 2023 karena memang target penumpang naik dan mobilitas semakin pulih. ”Namun, Gapeka itu tidak mesti langsung dipenuhi. Jadi, pasti bertahap, menyesuaikan kondisi di lapangan,” ucap Aditya.
Dengan permasalahan yang dihadapi KAI Commuter hari ini, yaitu adanya sejumlah rangkaian kereta yang segera pensiun, Aditya mengingatkan KAI Commuter, keselamatan perjalanan KA dan penggunanya tetap harus menjadi prioritas, tetapi tidak mengabaikan pelayanan publik. ”Dalam artian, tidak mengurangi kapasitas angkut. Soalnya, bertambah frekuensi perjalanan belum tentu bertambah kapasitas angkut. Kalau stamformasi (SF) dari 12 menjadi SF 8 semua bagaimana?” ujarnya.