Ada Gangguan Sinyal, Enam Perjalanan KRL Lintas Tanah Abang-Rangkasbitung Terganggu
Gangguan persinyalan di Stasiun Pondok Ranji, Stasiun Sudimara, dan Stasiun Serpong membuat sejumlah perjalanan kereta terganggu pagi ini. Sejumlah perjalanan dibatalkan atau diubah relasinya untuk menjaga layanan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah perjalanan kereta komuter lintas Rangkasbitung-Tanah Abang mengalami gangguan pada Kamis (27/4/2023). Gangguan pelayanan terjadi karena ada gangguan operasional persinyalan di Stasiun Pondok Ranji, Stasiun Sudimara, dan Stasiun Serpong.
Leza Arlan, Manager External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter, melalui keterangan tertulis, Kamis (27/4/2023), menjelaskan, gangguan operasional persinyalan membuat perjalanan Commuterline Jabodetabek relasi Tanah Abang-Rangkasbitung mengalami keterlambatan. Terpantau kelambatan perjalanan beberapa commuterline relasi Tanah Abang-Rangkasbitung antara 12 menit dan 36 menit.
Sejumlah perjalanan kereta commuterline yang terganggu, antara lain KA Commuterline No 1971 di Stasiun Sudimara terlambat 36 menit, KA Commuterline No 1973 di Stasiun Cisauk terlambat 20 menit, KA Commuterline No 1975 di Stasiun Cisauk terlambat 16 menit, KA Commuterline No 1977 di Stasiun Cicayur terlambat 12 menit, KA Commuterline No 1981 di Stasiun Cicayur mengalami keterlambatan 33 menit, dan KA Commuterline No 1987 di Stasiun Parungpanjang mengalami keterlambatan 23 menit.
Untuk mengurangi keterlambatan pada lintas tersebut, KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi. Perjalanan commuterline yang dilakukan rekayasa pola operasi perjalanannya berupa pembatalan perjalanan atau perubahan relasi.
Perjalanan itu antara lain KA Commuterline No 1993 (Serpong-Tanah Abang) dibatalkan; KA Commuterline No 1994 (Tanah Abang-Rangkasbitung) di Jalankan Sebagai Relasi (Serpong-Rangkasbitung); KA Commuterline No 2001 (Parungpanjang-Tanah Abang) dibatalkan; KA Commuterline No 2002 (Tanah Abang-Parungpanjang) dibatalkan; KA Commuterline No 2005 (Serpong-Tanah Abang) dibatalkan; KA Commuterline No 2006 (Tanah Abang-Serpong) dibatalkan; KA Commuterline No 2010 (Tanah Abang-Rangkasbitung) dengan relasi Tanah Abang-Parungpanjang dibatalkan, lalu dijalankan sebagai relasi Parungpanjang-Rangkasbitung.
”KAI Commuter memohon maaf atas pelayanan perjalanan commuterline Jabodetabek pada Kamis (27/4/2023) pagi ini yang mengalami keterlambatan dikarenakan ada gangguan operasional pada persinyalan di Stasiun Pondok Ranji, Stasiun Sudimara, dan Stasiun Serpong,” kata Leza.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang, secara terpisah, mengungkapkan, terkait gangguan persinyalan yang terjadi di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung, menurut Deddy, memang seharusnya infrastruktur persinyalan di lintas barat (Rangkasbitung) harus ditingkatkan menjadi sistem persinyalan blok terbuka. Menerapkan sistem persinyalan blok terbuka, headway atau jarak antarkereta bisa diatur setiap 5 menit.
Sementara sinyal eksisting masih merupakan sinyal dengan sistem blok tertutup dan usianya sudah lebih dari 25 tahun. Dengan sistem sinyal blok tertutup, paling cepat headway antarkereta 10 menit atau berapa menit perjalanan jarak stasiun terdekat.
”Sistem eksisting ini memang harus diganti karena rentan gangguan. Persinyalan merupakan produk elektronik yang ada usia pakai,” kata Deddy.
Untuk pergantian sistem persinyalan itu, jelas Deddy, Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kementerian Perhubungan sudah membuat rencana penggantian sistem persinyalan itu. ”Rencana itu ada. Seharusnya sebelum pandemi Covid-19 sudah diganti DJKA karena biaya sinyal sangat mahal triliunan rupiah mungkin batal karena 2020 pandemi,” kata Deddy.