Tangkal Suhu Panas dengan Air Putih, Sayur, Buah, dan ”Water Spray”
Warga sebaiknya mengurangi aktivitas di luar ruangan karena suhu panas. Konsumsi air yang cukup, makan buah dan sayur, serta menjaga tubuh tetap sejuk dengan pakaian yang longgar. Kian segar pakai ”water spray”.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Suhu panas sedang terjadi beberapa waktu terakhir. Minum air bahkan ketika tidak haus hingga menjaga tubuh tetap sejuk dapat dilakukan agar kesehatan terjaga.
Sepekan terakhir suhu panas terjadi di sebagian besar negara di Asia Selatan. Di Indonesia, suhu maksimum yang dilaporkan mencapai 37,2 derajat celsius di stasiun pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Ciputat, Tangerang Selatan.
Namun, Indonesia tidak mengalami fenomena heatwave atau gelombang panas. Panasnya suhu yang terjadi disebut sebagai fenomena udara panas.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dalam keterangannya menyampaikan bahwa pola harian dari indeks ultraviolet (UV) di Indonesia umumnya berada pada kategori rendah saat pagi hari. Sementara puncak radiasi UV terjadi pada siang hari antara pukul 12.00 dan pukul 15.00 dengan kategori tinggi hingga ekstrem. Pada sore hari paparan UV itu akan mulai menurun.
Kementerian Kesehatan pun meminta warga waspada ketika berada di luar ruangan. Sejumlah upaya dapat dilakukan agar tubuh tetap sehat.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyarankan agar mengonsumsi air putih atau minuman dingin, bahkan saat tidak haus. Konsumsi air putih untuk orang dewasa dalam kondisi sehat berkisar 2 liter sampai 3 liter.
”Mudahnya minimal minum 10 gelas air per hari,” ujar Ngabila, Rabu (26/4/2023).
Warga disarankan mengurangi aktivitas ataupun berolahraga saat cuaca sedang panas terik. Jika memungkinkan aktivitas dilakukan pada pagi dan sore hari di dalam ruangan ketimbang luar ruangan.
Ngabila mengimbau agar berekreasi di tempat yang sejuk sehingga nyaman. Apabila terpaksa di luar ruangan, jangan memaksakan diri dan segera hentikan aktivitas jika mulai kepanasan.
”Tetap sejuk dan jaga sirkulasi udara di sekitar. Bisa gunakan kipas angin atau air conditioner (pendingin ruangan) jika memungkinkan. Lebih sering makan makanan kecil yang menyegarkan, seperti sayur dan buah yang mengandung banyak air,” ucap Ngabila.
Warga juga disarankan mengenakan pakaian longgar dan berwarna terang yang terbuat dari serat alami, seperti katun dan linen. Cara lainnya menjaga tubuh tetap sejuk dengan menggunakan handuk basah, merendam kaki di air, dan mandi dengan air dingin.
Ngabila meminta warga rutin memeriksa kondisi anggota keluarga yang rentan, seperti anak-anak dan warga lansia. Tak lupa sebaiknya menggunakan payung atau topi serta krim pelindung kulit saat beraktivitas di luar ruangan.
”Bisa juga semprotkan water spray ke bagian tubuh yang terkena sinar matahari langsung,” kata Ngabila.
Titik rawan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta meneruskan informasi dan imbauan terkait suhu panas yang terjadi. Semuanya bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Kami akan bahas antisipasi musim kemarau, mendeteksi titik-titik rawan kekurangan air bersih sehingga bisa pasokan air dengan mobil tangki.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Isnawa Adji akan mengundang instansi terkait untuk antisipasi musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi musim kemarau 2023 akan tiba lebih awal dan curah hujan yang turun diprediksi normal hingga lebih kering dari biasanya.
”Kami akan bahas antisipasi musim kemarau, mendeteksi titik-titik rawan kekurangan air bersih sehingga bisa pasokan air dengan mobil tangki,” kata Isnawa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi puncak musim kemarau terjadi pada Agustus. Adapun wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal pada April meliputi Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Jawa Timur.
Wilayah yang memasuki musim kemarau pada Mei mencakup sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
Jakarta baru memasuki musim kemarau pada Juni. Kemarau juga diprediksi terjadi di sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.