Warga sebaiknya menggelar takbiran jelang ldul Fitri 1444 Hijriah di masjid atau mushala supaya khidmat.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pihak berwenang kompak mengimbau warga untuk bertakbiran di masjid atau mushala. Tidak boleh ada arak-arakan, konvoi, dan sejenisnya sebab berpotensi mengganggu ketertiban umum ataupun membahayakan keselamatan diri dan orang lain. Bakal ada tindakan persuasif hingga tegas guna efek gentar.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (20/4/2023). Larangan arak-arakan, konvoi, dan sejenisnya sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jakarta dan aglomerasi agar tetap kondusif.
”Terkait dengan tradisi takbir keliling, kami imbau untuk tidak arak-arakan dan konvoi karena bisa mengganggu keamanan dan membahayakan keselamatan diri ataupun orang lain. Tradisi takbiran lebih baik dilakukan di tempat ibadah,” kata Trunoyudo.
Polisi bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta dan TNI untuk antisipasi. Kepolisian bakal mengoptimalkan petugas di pos pengamanan, pelayanan, dan pemantauan untuk pencegahan arak-arakan, konvoi, dan sejenisnya. Polisi RW dan Bhabinkamtibmas atau Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat juga akan berjaga-jaga.
Trunoyudo memastikan ada langkah preemtif, preventif, dan represif terkait imbauan tersebut. Preemtif mengedepankan imbauan untuk menghindari potensi terjadinya masalah sosial dan kejahatan, preventif bertujuan mencegah tindakan warga agar tidak menjadi gangguan, dan represif untuk menegakkan hukum.
”Sifatnya terukur supaya menjadi efek gentar. Silakan takbiran, tetapi di tempat ibadah. Bawa anak, keluarga, mari sambut Idul Fitri,” ucap Trunoyudo.
Senada dengan kepolisian, Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga untuk takbiran di masjid atau mushala. Satuan Polisi Pamong Praja bekerja sama dengan petugas keamanan dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menjaga kondisi di malam takbiran agar kondusif. Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin memastikan, petugas gabungan akan berjaga di persimpangan jalan untuk mengantisipasi adanya arak-arakan, konvoi, dan sejenisnya di jalanan.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta akan kembali menyelenggarakan shalat Idul Fitri di halaman Balai Kota Jakarta. Waktunya masih menanti keputusan dari pemerintah pusat.
Plt Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan bahwa shalat Id nantinya terbuka untuk masyarakat umum. Akan tetapi, pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti warga tetap disarankan mengenakan masker, menjaga jarak, dan pembatasan kapasitas.
Selain itu, warga diimbau berwudu dari rumah supaya menghindari antrean panjang di lokasi shalat Id yang menurut rencana dimulai pada pukul 06.30.