Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cianjur Ajun Komisaris Anaga Budiharso menilai kepadatan lalu lintas di jalur Puncak masih tergolong normal. Sebab, arus lalu lintas dari Bogor dan Jakarta tidak naik signifikan.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Beberapa hari jelang Idul Fitri, kepadatan jalan di sekitar Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/4/2023), tergolong normal. Pihak Kepolisian Resor Cianjur masih akan terus memantau volume kendaraan pemudik.
Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Cianjur, Jawa Barat, Ajun Komisaris Anaga Budiharso, jalur Puncak masih tampak normal, belum terdeteksi lonjakan volume kendaraan. Kondisi tersebut terpantau sejak Selasa (18/4/2023) hingga Kamis. Arus lalu lintas, baik dari arah Bogor maupun Jakarta, masih terpantau normal.
”Belum ada lonjakan yang berarti, hanya 16 persen terjadi peningkatan. Selebihnya banyak kendaraan roda dua yang mudik ke arah Sukabumi ataupun ke Bandung lewat jalur Puncak,” ujar Anaga saat dihubungi dari Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
Anaga menilai, puncak kepadatan terjadi sejak Rabu (19/4/2023) hingga hari ini walau tingkat kemacetannya tidak begitu parah. Sebab, kemacetan hanya terjadi di titik tertentu, seperti Pasar Cipanas, Cianjur. Selain Pasar Cipanas, titik kemacetan juga terjadi di Pasar Ciranjang.
Kepolisian memang memprediksi puncak kemacetan terjadi dua hari terakhir. Namun, pihaknya masih akan memantau hingga esok hari apakah terjadi peningkatan atau justru penurunan volume kendaraan.
Sementara itu, leader travel Siliwangi Trans di Cianjur, Andi Muhammad Ramdan (30), mengatakan, tingkat kepadatan lebih tinggi terjadi kemarin ketimbang hari ini. Sebab, perjalanan Sukabumi-Cianjur memakan waktu 3-4 jam, sedangkan Bandung-Cianjur menghabiskan waktu hampir 5 jam.
”Justru dari Jakarta ke sini (Cianjur) yang aman karena kami lewat jalur Jonggol. Kalau (lewat) jalur Sukabumi, macet,” kata Andi.
Jonggol jadi alternatif Siliwangi Trans guna menghindari kemacetan di Puncak, khususnya jalur Jakarta-Cianjur dan sebaliknya. Hal ini dinilai dapat mempersingkat waktu tempuh kendaraan.
Meski demikian, menurut Andi, kawasan Puncak memang masih tergolong ramai-lancar karena mobil travel masih dapat bergerak pada kisaran 20-30 kilometer per jam untuk jalur-jalur keberangkatan lain. Ia memperkirakan kondisi akan lebih ramai pada Jumat (21/4/2023) karena H-1 Lebaran. Masyarakat cenderung mengejar beribadah bersama di kampung halaman.
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, perjalanan Jakarta-Cianjur pernah memakan waktu hingga 12 jam lantaran padatnya para pemudik di jalan. Alhasil, kondisi saat ini tergolong masih normal.
Dari Jakarta menuju Cianjur melalui jalur Jonggol jalanan lengang pada pukul 10.30. Mayoritas pertokoan tutup, demikian juga sekolah-sekolah menunjukkan hal yang sama.
Pengguna jalan didominasi pengendara sepeda motor berplat nomor F yang mencakup Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. Angkutan umum yang masih beroperasi juga tampak lengang, minim penumpang.
Meski demikian, keramaian terlihat di sejumlah titik, seperti bengkel kendaraan, toko buah, dan toko pakaian. Volume kendaraan meningkat ketika memasuki Cikalongkulon, Cianjur.
Antisipasi lonjakan kendaraan
Polres Cianjur telah mengantisipasi lonjakan kendaraan dengan menurunkan ribuan personel dari berbagai lini.
Menurut Anaga, pihaknya menurunkan 1.100 personel gabungan dari beragam instansi. Beberapa di antaranya adalah TNI/Polri, Satpol PP, dinas perhubungan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur.
Ia mengimbau agar pengguna jalan lebih berhati-hati ketika berkendara. Pihak kepolisian telah menyiapkan sejumlah tempat peristirahatan, antara lain di perbatasan Bogor, Kabupaten Cianjur, dan perbatasan Bandung.