Ribuan orang telah mudik menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok. Beberapa dari mereka mengikuti program mudik gratis.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lonjakan jumlah pemudik menggunakan kapal laut mulai terlihat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (16/4/2023). Selain karena mendekati Idul Fitri 1444 Hijriah, lonjakan ini turut dipicu keberangkatan program-program mudik gratis yang diselenggarakan sejumlah pihak.
Hingga Minggu (16/3/2023), berdasarkan data Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, pergerakan penumpang mencapai 9.705 orang sejak 7 April 2023. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 4.863 penumpang. Lonjakan itu terjadi seiring peningkatan keterisian kapal penumpang, seperti kapal Pelni.
Kepala Cabang PT Pelni Jakarta Anwar Sanusi menuturkan, peningkatan jumlah penumpang sebenarnya telah terjadi sejak Sabtu (15/4/2023). Tercatat sebanyak 1.145 penumpang Pelni bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok menggunakan Kapal Motor (KM) Dobonsolo tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Adapun pada Minggu, sebanyak 1.216 penumpang akan diberangkatkan menggunakan KM Dorolonda tujuan Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau.
”Peningkatan dipicu keberangkatan program-program mudik gratis. Kemarin, misalnya, program mudik gratis dari Kementerian Perhubungan, sedangkan hari ini program mudik gratis dari BUMN,” ujar Anwar.
Terkait program mudik gratis BUMN, Pelaksana Tugas Vice President Treasury Fauziah Ferryna mengatakan, sebanyak 150 peserta mudik gratis BUMN akan diberangkatkan menggunakan KM Doloronda pada Minggu malam. Begitu pula dengan 150 peserta mudik gratis BUMN dengan KM Kelimutu dari Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah, menuju Pelabuhan Semarang.
Fauziah menambahkan, Pelni sengaja menyediakan mudik gratis untuk kedua rute tersebut lantaran merupakan rute favorit pemudik. Program mudik gratis yang digelar bersama Pelindo, Angkasa Pura 1, PLN, dan Telkomsel itu juga menyediakan 13 rute lain dengan moda transportasi laut.
”Rute yang disediakan bervariasi dengan rentang keberangkatan 12-19 April 2023. Adapun kuotanya sebanyak 1.728 penumpang telah terpenuhi,” ucap Fauziah.
Salah satu pemudik, Eka Afriyanti (26), mengaku antusias mengikuti mudik gratis menggunakan kapal laut. Ia sudah tiba sejak pukul 12.00 di Tanjung Priok dari rumahnya di Bandung, Jawa Barat. Ini merupakan kali pertama Eka mengikuti mudik gratis.
”Alhamdulillah bisa memangkas biaya mudik karena kalau beli tiket bisa mencapai Rp 1 jutaan satu kali pergi untuk kami sekeluarga. Kalau mudik gratis, pengeluarannya hanya perbekalan makanan,” kata perempuan yang mudik bersama suami dan dua anaknya tersebut.
Hal serupa disampaikan Abdul Majid (19). Ia antusias karena, tak hanya baru merasakan mudik gratis, tetapi juga baru pertama kali merasakan pulang kampung. Mahasiswa yang berkuliah di Bandung ini mengaku senang karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli tiket yang berkisar Rp 300.000. Ia pun berharap program serupa kembali digelar pada periode mudik selanjutnya.
Sebelum pemberangkatan, peserta mudik gratis seperti Eka dan Abdul harus melakukan verifikasi identitas dan kode booking terlebih dahulu. Setelah terverifikasi, peserta akan mendapatkan tiket penumpang untuk kelas ekonomi. Mereka juga mendapatkan cendera mata, seperti kaus.
Sebelumnya, Direktur Utama Pelni Tri Andayani menyampaikan, pihaknya memprediksi puncak arus mudik menggunakan kapal laut jatuh pada Senin (17/4/2023). Sementara itu, puncak arus balik pada 29 April 2023.
Ia juga memperkirakan, pengguna jasa Pelni akan meningkat sebesar 25 persen dibandingkan dengan periode mudik tahun sebelumnya yang sejumlah 480.000 penumpang. Tahun ini diyakini akan ada 600.000 penumpang yang mudik menggunakan Pelni.
”Sebagian besar penumpang di bagian barat itu adanya di Batam dan Belawan. Lalu, di Indonesia bagian tengah, seperti Sampit, Tumai, kemudian ke arah bawah itu Semarang sama ke Surabaya. Di timur, ada Makassar, Baubau, Ambon, dan Sorong,” ujar Tri.
Untuk mengantisipasi peningkatan itu, kata Tri, pihaknya telah menyiapkan 26 kapal besar dengan ukuran 1.000 penumpang dan 2.000 penumpang. Selain itu, ada juga 42 kapal perintis.