Perekam Pengunjung di Kamar Mandi Atlantis Dilarang Bekerja di Ancol
Korban yang direkam pelaku diduga lebih dari satu orang.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Manajemen Ancol mengecam tindakan tak terpuji salah satu karyawan restoran di Atlantis yang tertangkap merekam pengunjung di kamar bilas perempuan. Pelaku diberi sanksi tak bisa lagi bekerja di kawasan wisata Ancol.
Ariyadi Eko Nugroho dari Humas Taman Impian Jaya Ancol mengatakan, kejadian pelecehan dengan merekam pengunjung di kamar bilas perempuan oleh karyawan laki-laki yang bekerja di salah satu restoran kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara, terjadi pada Minggu (9/4/2023) sore. Tindakan tak terpuji itu turut dikecam manajemen Taman Impian Jaya Ancol.
”Manajemen Ancol meminta maaf atas kejadian tersebut. Terduga pelaku bukanlah karyawan Atlantis ataupun karyawan Ancol, tetapi karyawan mitra restoran,” kata Eko melalui siaran pers pada Rabu (12/4/2023) di Jakarta. Eko tidak memerinci identitas terduga pelaku, baik inisial maupun nama lengkap.
Menurut Eko, pelaku yang menyelinap ke kamar bilas perempuan telah diberi sanksi berupa larangan tidak bisa bekerja di lingkungan kawasan wisata Ancol. Pihak Ancol juga memfasilitasi korban pelecehan untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
”Keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pengunjung jadi prioritas utama. Untuk itu, kami akan terus mengevaluasi dan meningkatkan standar pelayanan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” tuturnya.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya masih mengecek informasi pelecehan di Atlantis Ancol.
Diduga banyak korban
Salah satu korban pelecehan melalui unggahan di akun Instagram @adepandayaniii mengatakan, kasus perekaman di kamar bilas perempuan Atlantis Ancol bermula pada Minggu sore seusai renang bersama keluarga, dia mandi atau membilas diri di kamar mandi perempuan. Saat itu, tiba-tiba terlihat seseorang merekam menggunakan telepon seluler.
”Setelah ditangkap dan kami amankan pelaku, ternyata korbannya bukan cuma aku. Bahkan, ada video cewekmandi tanpa busana,” katanya.
Akibat kejadian itu, korban memutuskan melaporkan peristiwa tersebut ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara. Namun, kasus tersebut tak diproses lebih lanjut karena korban menyebut dirinya kekurangan bukti.