Dua Pekan Jelang Lebaran, Pelabuhan Merak Belum Dilirik Pemudik
Aktivitas penyeberangan Merak-Bakauheni cenderung landai selama dua pekan Ramadhan. Masyarakat diharapkan dapat melakukan perjalanan mudik lebih awal untuk mencegah penumpukan arus mudik pada 18-20 April 2023.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
CILEGON, KOMPAS — Dua pekan jelang Idul Fitri 1444 Hijriah, aktivitas penyeberangan Merak-Bakauheni sepi dan cenderung turun dibandingkan dengan hari normal. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat lonjakan penumpang yang terkonsentrasi pada lima hari sebelum Lebaran. Di satu sisi, pemerintah terus mengimbau pemudik bisa berangkat lebih awal untuk mencegah penumpukan.
General Manager PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Suharto menjelaskan, dalam waktu normal, jumlah produksi tiket harian sebanyak 10.000-12.000 tiket. Jumlah ini terdiri dari tiket untuk penumpang dan kendaraan, di antaranya golongan II berupa sepeda motor atau golongan IV berupa mobil penumpang.
”Sejak awal puasa hingga saat ini, jumlah produksi paling tinggi hanya 9.313 per hari, dengan rincian 1.660 penumpang, 906 sepeda motor, sisanya mobil penumpang, truk besar, dan truk kecil. Adapun rata-rata selama Ramadhan ini hanya 6.000-7.000 per hari atau 60-70 persen dari waktu normal,” ujarnya di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (7/4/2023).
Kondisi itu setidaknya terlihat di ruang tunggu Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak yang lengang. Sejumlah kursi di ruang tunggu dermaga nyaris kosong. Di Terminal Terpadu Merak yang berjarak 300 meter dari dermaga hanya ada 3-5 penumpang turun dari sejumlah bus yang tiba. Jelang sore, antrean kendaraan tidak lagi terlihat. Semua kendaraan telah terangkut dan akan kembali ramai pada malam hari.
Suharto mengatakan, jumlah penumpang kapal diperkirakan mulai bertambah pada tanggal 18-20 April 2023 atau di H-5 jelang Lebaran. Pergerakan pemudik di masa tersebut akan mencapai puncaknya, yaitu lebih dari 45.000 kendaraan.
Saat ini, tambah Suharto, berbagai langkah antisipasi dilakukan agar tidak terjadi penumpukan calon penumpang di pintu keluar Tol Merak. Salah satunya dengan melakukan alih fungsi dan pembelian lahan baru di sekitar Pelabuhan Merak, Banten. Dengan demikian, total kapasitas parkir angkutan Lebaran 2023 meningkat hingga bisa menampung 5.526 kendaraan kecil.
Saat lonjakan pemudik terjadi, pihaknya bersama instansi lain akan melakukan penyaringan pemudik yang belum memiliki tiket di tempat istirahat (rest area). Pemudik yang belum memiliki tiket akan diarahkan untuk membeli tiket terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke pelabuhan.
Untuk melayani penumpang, ia melanjutkan, pihaknya masih mengoperasikan enam dermaga, terdiri dari lima dermaga reguler dan satu dermaga eksekutif. Satu dermaga eksekutif lainnya dalam perbaikan dan akan difungsikan beberapa waktu ke depan.
Adapun jumlah feri berjenis roll on roll off (roro) yang beroperasi saat ini sebanyak 31 kapal per hari. Sebanyak 27 kapal diperuntukkan melayani penumpang di dermaga reguler dan 4 kapal di dermaga eksekutif.
”Ketika periode peak season Lebaran 2023 yang berlangsung tujuh hari itu, jumlah kapal yang beroperasi juga kami tambah dengan maksimal 40 kapal,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong masyarakat agar bisa menyesuaikan diri dengan mengambil cuti dan mudik lebih awal. Pemerintah menyiapkan berbagai strategi dalam mengurai arus mudik pada 13-19 April 2023, salahnya satunya dengan mengajak masyarakat mudik lebih awal.
Sebab, diperkirakan 123,8 penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan mudik untuk menyambut Idul Fitri 1444 Hijriah. Jumlah ini naik dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebanyak 85,5 juta orang.
Imbauan mudik lebih awal ini untuk mencegah penumpukan arus yang puncaknya diperkirakan terjadi pada 18-20 April. ”Kalau bisa mengatur waktu mudik sebelum 19 April, insya Allah kendaraan bisa jalan. Kalau baru mudik tanggal 19 April, kecepatan kendaraan paling bagus hanya 40 kilometer per jam. Perjalanan Jakarta-Semarang, misalnya, akan ditempuh 8-10 jam dari yang biasanya lima jam,” ucap Budi (Kompas.id, Kamis 6/4/2023).
Keselamatan anak
Bagi sejumlah warga, mudik lebih awal telah menjadi pilihan. Hal ini untuk menghindari lonjakan pengguna transportasi laut secara bersamaan menjelang Lebaran 2023. ”Keluarga saya memilih untuk mudik lebih awal karena khawatir nanti terjadi penumpukan penumpang,” kata Wisnu Mustafa (32), warga asal Bogor, Jawa Barat.
Menurut Wisnu, anak dan istrinya akan mudik ke Kabupaten Tanggamus, Lampung, untuk merayakan Idul Fitri bersama dengan keluarga besarnya. Ia pun akan menyusul pada saat cuti Lebaran tanggal 19 April 2023.
”Apalagi, saya bawa anak yang masih kecil. Kasihan kalau harus berdesakan dengan penumpang lainnya saat arus mudik,” ujarnya.