Angka Pemudik dari Jabodetabek Naik, Dishub Siapkan Tujuh Terminal
Untuk tahun 2023 ini jumlah pemudik dari wilayah Jabodetabek diestimasi 56 persen dari total populasi di kawasan aglomerasi tersebut. Pemudik tahun 2022 pada angka 44 persen dari total populasi di Jabodetabek.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perhubungan DKI Jakarta mendata 28.000 orang yang mendaftar program mudik dan balik gratis DKI. Padahal, kuota yang tersedia hanya untuk 19.280 orang. Dishub DKI kini tengah mencarikan cara untuk memfasilitasi kelebihan jumlah pendaftar.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Senin (3/4/2023), menjelaskan, untuk program mudik dan balik gratis 2023, DKI Jakarta menyiapkan kuota untuk 19.280 orang. Dari hasil verifikasi, dari target peserta mudik 11.120 penumpang, yang mendaftar 17.145 orang.
Untuk arus balik, Dishub DKI Jakarta menyiapkan kuota 8.160 penumpang. Yang sudah mendaftar total 11.400 orang. ”Artinya, dari target 19.280 yang sekarang masuk itu sudah 28.000 orang. Ada kelebihan,” kata Syafrin.
Adapun dari data pendaftar itu, ada 600-an pendaftar yang terdata sebagai data ganda. ”Ada 600-an pendaftar itu sudah daftar di Kementerian Perhubungan, daftar juga di Jasa Raharja. Ini yang kemudian kami sinkronisasikan dengan penyelenggara mudik gratis agar tidak ada data ganda. Data itu akhirnya diakomodasi di Kemenhub juga di Jasa Raharja, kami hapus yang data ganda di kami,” ujarnya.
Untuk kelebihan pendaftar program, lanjut Syafrin, Dishub DKi Jakarta tengah berupaya untuk memfasilitasi. Salah satunya dengan mengikutkan mereka ke mudik gratis di Kementerian Perhubungan atau di Jasa Raharja.
Namun, Dishub DKI Jakarta juga mengupayakan hal lain. Syafrin tengah mengomunikasikan dengan operator pemenang penyedia bus untuk program mudik dan balik gratis. Komunikasi itu untuk meningkatkan kapasitas bus yang akan mengangkut para pemudik.
Dijelaskan Syafrin, peningkatan kapasitas bus itu maksudnya adalah mengecek kembali kapasitas bus. ”Misalnya, untuk jumlah penumpang 45, kami cek lagi bisa tidak jadi 50 penumpang (per bus)? Ini yang terus kami upayakan karena kapasitas maksimum bus itu 55 penumpang. Ini yang sedang kami cek spesifikasi teknisnya tanpa harus melanggar hal-hal yang sudah diatur dalam kerangka acuan,” kata Syafrin.
Naik 12 persen
Selain menyiapkan pemudik peserta program mudik dan balik gratis, Dishub DKI Jakarta juga memastikan kesiapan angkutan armada untuk mudik dan balik reguler. ”Untuk pemudik 2023 ini jumlah pemudik dari wilayah Jabodetabek diestimasi 56 persen dari total populasi di Jabodetabek. Pemudik 2022 mencapai 44 persen dari total populasi di Jabodetabek,” kata Syafrin.
Secara terpisah, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub DKI Jakarta Yayat Sudrajat menjelaskan, untuk angkutan Lebaran 2023, sebanyak 2.428 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) siap beroperasi. Unit AKAP tersebut terdiri dari 2.258 unit AKAP eksisting dan 170 unit angkutan cadangan
Bus-bus itu akan beroperasi di empat terminal utama, yaitu Terminal Terpadu Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, dan Terminal Tanjung Priok. Dengan jumlah pemudik yang diprediksi meningkat, Dishub DKI juga mengoperasikan terminal bantuan.
”Bus-bus juga akan beroperasi di tiga terminal bantuan, yaitu Terminal Muara Angke, Terminal Grogol, dan Terminal Lebak Bulus,” kata Syafrin.
Untuk menambah jumlah armada angkutan Lebaran, ujar Syafrin, Dishub DKI juga sudah konsolidasi dengan beberapa operator bus pariwisata supaya bus-bus mereka disiagakan sebagai bus bantuan.
”Jadi, begitu ada kekurangan bus di terminal, maka bus-bus bantuan yang sudah disiapkan akan dioperasikan. Mereka stand by di pul, saat perlu baru diterbitkan izin insidentilnya untuk melayani tujuan penumpang yang belum terangkut,” kata Syafrin.
Adapun untuk puncak arus mudik dari Jakarta diprediksi terjadi pada 20 dan 21 April 2023. Sementara puncak arus balik pada 24 dan 25 April 2023.