Perbaikan Kawasan untuk Warga Terdampak Rob di Kamal Muara
Penataan kawasan permukiman rukun warga terutama di pesisir Jakarta Utara mulai dirasakan manaatnya oleh sebagai masyarakat pesisir, terutama di Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penataan kawasan permukiman rukun warga terutama di pesisir Jakarta Utara mulai dirasakan manfaatnya oleh sebagai masyarakat pesisir, terutama di Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Perbaikan di daerah tersebut meliputi pembangunan tanggul pantai, pembangunan polder, perbaikan saluran, hingga perpipaan air bersih yang telah dikerjakan lima tahun terakhir.
Potret buruk mengenai masalah air bersih dan wilayah yang rutin terendam rob berangsur menghilang. Masyarakat tidak lagi merasakan kecemasan ketika air laut hampir limpas, meluber melewati bibir tanggul. Kini, tanggul laut setinggi 3,5 meter telah berdiri dengan panjang 750 meter di kawasan Kamal Muara.
Warga RT 001 RW 001, Casmudi (52), mengatakan, tempat tinggalnya sudah bebas dari banjir rob sejak 2017. Hal itu tidak terlepas dari pembangunan tanggul pantai di tempat tersebut.
”Dulu belum ada tanggul, setiap bulan kalau air laut pasang, di sini terendam air laut. Tinggi air bisa sampai 2 meter,” katanya, Kamis (30/3/2023).
Perbaikan saluran air dan pembangunan Polder Kamal mempercepat proses suratnya banjir kala musim hujan. Ia mengatakan, awal Desember 2022 pernah terjadi banjir di permukimannya, tetapi air lebih cepat surut dengan berfungsinya gedung pompa air tersebut
Tak hanya perbaikan infrastruktur, pembenahan di daerah tersebut juga meliputi penataan kampung. Penataan yang dilakukan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui program bebenah Kampung Kamal Muara tahap III. Terdapat lima rumah yang telah direnovasi.
Menurut sejumlah warga, renovasi itu berjalan selama 3-4 bulan. Rumah warga yang semula panggung diubah menjadi rumah seluas 8 x 7 meter atau 56 meter persegi agar layak huni. Selain itu, di kawasan itu juga dilakukan pembangunan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam dan renovasi Masjid Nurul Bahar.
Rumah yang sekarang, alhamdulillah, bagus dan lebih tinggi sekitar 80 sentimeter supaya aman dari banjir rob.
Salah satu keluarga yang menerima bantuan bedah rumah itu adalah Latif (46) dan istrinya Hayati (41), warga RT 006 RW 001. Kini, rumahnya berlantai keramik, terdiri dari tiga kamar, dapur, ruang tamu, dan kamar mandi. Rumahnya pun sudah tersambung dengan keran air perpipaan.
Menurut Latif, rumah baru mereka terasa lebih nyaman, apalagi telah tersambung dengan air perpipaan. Dengan demikian, praktis keluarganya hanya membeli air mineral untuk konsumsi.
”Rumah yang sekarang, alhamdulillah, bagus dan lebih tinggi sekitar 80 sentimeter supaya aman dari banjir rob,” ujarnya.
Latif bekerja di pabrik plastik dengan upah Rp 80.000 per hari. Ia bekerja selama lima hari dalam seminggu. Sang istri berjualan gorengan berkeliling kampung dengan penghasilan Rp 100.000-Rp 200.000 per hari.
Ketua RW 001 Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Firdaus menuturkan, penataan di kawasannya sudah berlangsung lima tahun terakhir. Pada 2022 dilakukan perbaikan saluran air sehingga sumbatan genangan dapat mengalir ke sungai Kamal.
Pembangunan Polder Kamal atau gedung pompa, kata Firdaus, berhasil mengendalikan genangan air di wilayahnya. Sistem polder adalah sarana dalam kesatuan pengelolaan tata air yang mencakup sistem drainase kawasan, kolam retensi, tanggul keliling kawasan, pompa dan pintu air.
Polder Kamal memiliki area tangkapan air seluas 1.612 hektar dengan pembangunannya meliputi pompa dan pintu air beserta kelengkapannya. Rumah pompa berkapasitas 3 x 10 meter kubik per detik itu digunakan untuk mengendalikan genangan air karena kawasan tersebut sangat rentan banjir.
”Bahkan, saat musim hujan Desember sampai Januari, banjir yang terjadi beberapa waktu lalu itu lebih cepat surutnya,” ucap Firdaus.
Ia mengatakan, sebanyak 90 persen kepala keluarga di wilayahnya telah tersambung perpipaan air bersih. Namun, masih ada 10 persen masyarakat yang kesulitan mengakses air bersih, salah satunya disebabkan biaya pemasangan yang cukup mahal, sekitar Rp 1,4 juta.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, saat kunjungannya ke Kamal Muara, Selasa (28/3/2023), menyampaikan, program revitalisasi kawasan permukiman Kamal Muara akhirnya bisa terlaksana. Salah satunya, masyarakat bisa terbebas dari banjir rob karena ada pembangunan tanggul pantai yang mengelilingi kawasan itu.
”Pemprov telah membangun saluran, perbaikan jalan, air bersih, dan menyediakan tanggul pantai agar warga tidak terkena banjir rob. Permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, dan teratur merupakan kebutuhan dasar setiap masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulis.
Dalam kunjungannya tersebut, Heru juga menyerahkan lima kunci rumah kepada warga hasil renovasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui program bebenah Kampung Kamal Muara tahap III. Heru ingin agar semakin banyak pihak bisa berkolaborasi dengan pemerintah melakukan penataan wilayah.