Buah-buah Segar yang Mendatangkan Rezeki Kala Buka Puasa
Sebagian masyarakat menjadikan bahan kolang-kaling sebagai salah satu ciri khas hidangan buka puasa. Ibaratnya, ada yang menganggap kurang lengkap jika buka puasa tanpa kolang-kaling.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
HIDAYAT SALAM
Pedagang kolang-kaling di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).
Buah-buah yang sepanjang tahun sepertinya menghilang mendadak bertaburan selama Ramadhan. Timun suri, kurma, dan kolang-kaling atau cangkaleng mendadak gampang ditemui dan siap dinikmati untuk menebus dahaga sepanjang hari ketika berpuasa.
Misalnya, kolang-kaling atau cangkaleng yang dihasilkan dari buah aren. Buah ini biasa dijadikan kolak dicampur dengan pisang, ubi, dan juga dijadikan campuran es. Aneka hidangan ini sangat cocok untuk dinikmati pada saat buka puasa.
Maka, tak heran makanan seperti kolak, biji salak, es campur serta minuman-minuman manis lainnya selalu menjadi pilihan makanan pembuka berbuka puasa selama Ramadhan. Bahkan, sebagian masyarakat menjadikan bahan kolang-kaling sebagai salah satu ciri khas hidangan buka puasa. Ibaratnya, ada yang menganggap kurang lengkap bila buka puasa tanpa kolang-kaling.
Kini, buah itu membanjiri Ibu Kota dan sekitarnya. Menurut kalangan pedagang buah putih itu yang berada di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, setidaknya lebih dari 18 ton yang telah terjual ke para pedagang pengecer yang berasal dari Jakarta, Depok, hingga Bekasi selama lima hari puasa ini.
HIDAYAT SALAM
Kolang-kaling menjadi bahan makanan untuk kolak bersama pisang dan ubi.
”Dua hari menjelang Ramadhan serta hari pertama puasa saya telah menerima kiriman 20 ton lebih kolang-kaling dari berbagai pemasok tetap asal Medan dan Palembang,” kata Arnes Badjeber (39), pedagang buah kolang-kaling di kawasan Pasar Tanah Abang, Selasa (28/3/2023).
Arnes merupakan pedagang kolang-kaling sejak 2007. Ia menggantikan ayahnya yang telah berjualan sejak 1980-an.
Menurut Arnes, para pengecer yang membeli kolang-kaling saat ini harganya Rp 13.000-Rp 15.000 per kilogram. Para pedagang pengecer itu rata-rata belanja dua hari sekali sebanyak 50 kg sampai 1 ton kolang-kaling.
Ramadhan tahun ini, Arnes berharap penjualan kolang-kaling bisa kembali ke situasi normal sebelum pandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir. Menurut ia, rata-rata penjualan kolang-kaling sebelum pagebluk mencapai ratusan ton dalam satu bulan Ramadhan. Namun, penjualan itu terus merosot. Bahkan, selama Ramadhan 2022, ia hanya bisa menjual maksimal 50 ton kolang-kaling saja.
HIDAYAT SALAM
Pedagang kurma merapikan sejumlah barang dagangannya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).
”Ramadhan tahun ini mudah-mudahan penjualan bisa seperti sebelum pandemi lalu. Baru lima hari puasa sudah sekitar 18 ton yang terjual,” tuturnya.
Selain Arnes, terdapat dua pedagang kolang-kaling lainnya di Pasar Tanah Abang, yakni Casmi (53) dan Johan (60). Namun, jumlah penjualannya tidak sebanyak Arnes. Casmi mendatangkan kolang-kaling dari pemasok asal Medan dan Rangkasbitung, Banten, sedangkan Johan menerima kiriman dari pemasok asal Sukabumi dan Serang, Banten.
HIDAYAT SALAM
Pedagang takjil, seperti kolak, gorengan, dan lontong, saat bulan puasa di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2023).
Harga jual kolang-kaling saat ini Rp 13.000-Rp 15.000 per kg. Baik Casmi dan Johan menyebutkan, kolang-kaling dijual kepada pedagang pengecer yang tersebar di berbagai pasar tradisional seperti di Kebayoran, Cawang, hingga ke kota penyangga seperti Tangerang.
Di kawasan Tanah Abang juga menjamur pedagang kurma. Salah satunya Agung (21). Agung mengaku, penjualan kurma Ramadhan 2023 kian membaik saat ini. Ia dapat mengantongi omzet Rp 4 juta-Rp 5 juta per hari. Pada saat puncak pandemi dua tahun lalu, ia hanya bisa menjual kurma dan camilan khas Timur Tengah lainnya dengan penjualan sekitar Rp 500.000.
Selain kolang-kaling dan kurma, di bulan Ramadhan, penjualan timun suri juga cukup banyak. Sejak awal puasa, timun suri sudah banyak dicari untuk diambil daging buahnya yang berwarna putih. Aromanya harum sehingga membuat pembeli tergiur. Lebih enak lagi jika buah ini dicampur dengan air gula atau sirop dan sedikit es. Rasanya langsung nikmat di tenggorokan.
HIDAYAT SALAM
Pembeli mencari buah timun suri untuk sajian buka puasa di kawasan Pasar Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2023).
Selasa sekitar pukul 16.00, Juremi (60) beserta empat pedagang lainnya telah menyiapkan lapak kecilnya di kawasan Pasar Kebayoran, Jakarta Selatan. Buah-buah timun suri berwarna kuning keemasan dengan berbagai ukuran ditata di atas lapak kayu. Diperkirakan ukuran terbesar mencapai lebih dari 4 kilogram.
Selain warna keemasan, ciri khas lainnya adalah rekahan-rekahan di tubuh buah yang menjadi penanda kematangan timun suri. Aroma harum manis nan segar menyebar dari tumpukan buah dengan tingkat kandungan air yang cukup tinggi ini.
Sebelum bulan puasa, ia bisa berjualan dari buah rambutan, jambu air, kedondong, hingga mangga. Namun, memasuki bulan puasa, dia banting setir menjual timun suri. Sebagai pedagang musiman, dia tahu betul timun suri itu laku keras di bulan puasa. Dalam sehari, ia mengaku bisa menjual lebih dari 100 kg buah timun suri. Harga timun suri berkisar Rp 7.500-Rp 10.000 per kg.
Saat matahari mulai terbenam, aneka buah-bahan seperti timun suri dan kolang-kaling telah berpindah pemilik, menempati gantungan barang di sepeda motor atau di jok belakang mobil. Tepat saat berbuka, bahan makanan ini ada yang telah ditambahkan sirop dan air es mampu menciptakan hidangan takjil (makanan pembuka saat berbuka) yang amat melegakan melepas dahaga sepanjang hari.